Penjelasan Nabi Kapan Kiamat Tiba ditulis oleh Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Ngaji Ramadhan kali ini berangkat dari hadist riwayat al-Bukhari, sebagai berikut:
عن أنس بن مالك, أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: مَتَى السَّاعَةُ يا رَسولَ اللَّهِ؟ قالَ: ما أعْدَدْتَ لَهَا قالَ: ما أعْدَدْتُ لَهَا مِن كَثِيرِ صَلَاةٍ ولَا صَوْمٍ ولَا صَدَقَةٍ، ولَكِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ ورَسولَهُ، قالَ: أنْتَ مع مَن أحْبَبْتَ. رواه البخارى
Dari Anas bin Malik bahwa ada seorang Badui bertanya kepada Rasulullah SAW, “Kapan terjadinya Kiamat?” Rasulullah bersabda: “Apa yang telah kau persiapkan?” Dia menjawab, “Tidak ada yang aku siapkan baik berupa banyaknya shalat, juga tidak banyaknya puasa. Dan juga tidak banyanknya shadaqah. Akan tetapi aku cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah bersabda:”Kau bersama dengan yang kau cintai”. (HR Al Bukhari).
Assaa’ah bermakna yaumul qiyaamah yakni hari qiyaamah atau hari akhir. Hari di mana dunia dan seluruh isinya ini akan hancur lebur dan kemudian lenyap sebagaimana semula. Maka assaa’ah merupakan hari di mana berakhirnya kehidupan umat manusia di bumi ini. Selanjutnya akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan semua apa yang telah dilakukannya di muka bumi.
Banyak orang bertanya tentang kapan terjadinya hari kiamat itu. Termasuk dalam hadits di atas. Rasulullah SAW tidak menjelaskan secara jelas kapan terjadinya. Karena hal tersebut merupakan rahasia Allah SWT yang tiada seorang pun dapat memprediksinya. Termasuk manusia yang paling dicintai-Nya yaitu Rasulullah SAW pun tidak tahu kapan terjadinya.
Bersiap Lebih Penting
Memang bukanlah hal yang prinsip bagi kita untuk mengetahui kapan terjadinya hari kiamat itu. Karena kepastiaannya telah dikabarkan oleh Allah SWT, sebagaimana dalam hadits di atas. Yang lebih penting adalah persiapan apa yang sudah kita lakukan untuk menyongsong akan hari kepastian itu.
Suatu bekal yang harus kita persiapkan dalam rangka menghadapi hari yang sangat mengerikan itu. Semua harta benda pada saat itu sudah tidak lagi berharga. Sawah-ladang yang luas, harta yang kita simpan di bank, atau apapun kekayaan yang kita banggakan di dunia ini. Jika hari itu telah datang, semuanya akan lenyap tak bernilai sama sekali.
Padahal hari kiamat itu datang tanpa diduga. Bisa jadi siang di kala manusia sibuk bekerja ataupun malam di kala manusia sedang terlelap dalam tidurnya. Jika Allah telah menetapkan-Nya maka kepastian itu pasti akan terjadi.
يَسْئَلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّيۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقۡتِهَآ إِلَّا هُوَۚ ثَقُلَتۡ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ لَا تَأۡتِيكُمۡ إِلَّا بَغۡتَةٗۗ يَسَۡٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنۡهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.
Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”.
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (al-Araf 187).
Tidak Bisa Diprediksi
Ayat dia atas mempertegas bahwa tidak ada seorag pun yang mampu memprediksi kapan terjadinya hari kiamat. Ilmu pengetahuan yang canggih pun tidak akan sanggup menganalisanya kapan terjadinya.
Benar-benar hal itu merupakan rahasia besar Allah SWT. Hanya ada tanda-tanda yang terjadi sehingga kita dapat memperkirakan tanpa bisa memberikan kepastian.
فَهَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا ٱلسَّاعَةَ أَن تَأۡتِيَهُم بَغۡتَةٗۖ فَقَدۡ جَآءَ أَشۡرَاطُهَاۚ فَأَنَّىٰ لَهُمۡ إِذَا جَآءَتۡهُمۡ ذِكۡرَىٰهُمۡ
Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang? (Muhammad 18).
Boleh jadi manusia meragukannya akan terjadinya peristiwa itu, tetapi keraguannya itu membawa konsekwensi yang sangat luar biasa menyakitkan bagi dirinya.
قَدۡ خَسِرَ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِلِقَآءِ ٱللَّهِۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَتۡهُمُ ٱلسَّاعَةُ بَغۡتَةٗ قَالُواْ يَٰحَسۡرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطۡنَا فِيهَا وَهُمۡ يَحۡمِلُونَ أَوۡزَارَهُمۡ عَلَىٰ ظُهُورِهِمۡۚ أَلَا سَآءَ مَا يَزِرُونَ
Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata:
“Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!” sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu. (al-Anam: 31).
Maka tiada lagi kebanggan pada hari itu. Tiada lagi kata-kata sumpah serapah atau olok-olok bahkan senda gurau. Semua kepala tertunduk lesu karena akan mendengarkan persaksian dari dirinya sindiri.
Tiada yang dapat menyangkal atau menghindar dengan kebohongan dan kata-kata manis. Semuanya akan terbuka lebar tanpa ada sekat terhadap apa yang selalu disembunyikannya sewaktu di dunia. Keadilan benar-benar ditegakkan dengan sangat adil oleh Sang Maha Adil, Allah SWT.
Hari itu merupakan hari hiruk-pikuk seluruh umat manusia. Tiada kawan sewaktu di dunia justru menjadi musuh karena juga saling menjadi saksi. Saksi yang pasti jujur tanpa ada unsur ketidakjujuran sedikit pun di dalamnya.
هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا ٱلسَّاعَةَ أَن تَأۡتِيَهُم بَغۡتَةٗ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ ٦٦ ٱلۡأَخِلَّآءُ يَوۡمَئِذِۢ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلۡمُتَّقِينَ ٦٧
Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya. Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (az-Zukhruf 66-67).
Kiamat Kecil
Kiamat kecil adalah kematian. Kematian adalah nasehat bagi yang masih hidup. Untuk apa sisa waktu yang masih tersedia. Tidak ada lagi bersantai-santai tanpa aktivitas yang bernilai ibadah kepada Allah SWT.
Lebih mendekatkan diri kepada Allah karena dorongan kecintaan kita kepada Allah dan rasul-Nya merupakan hal yang sangat penting.
Mengisi waktu dengan selalu menegakkan kebenaran dengan semua potensi yang diberikan oleh Allah kepada kita. Itulah bekal yang harus kita siapkan untuk menyongsong terjadinya kiamat baik kecil maupun besar.
Bersama yang Dicintai
Hadits di atas memberikan penjelasan seorang hamba mestinya mencapai keadaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Cinta itulah yang kemudian mengantarkan seseorang untuk selalu berusaha menyenangkan atau membahagiakan yang dicintainya.
Cinta kepada Allah dan Rasulnya berarti taat kepada Allah dengan selalu mentauladani Rasulullah dengan sebaik-baiknya sesuai dengan sekuat kemampuannya.
قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali ‘Imran 31)
Maka dengan demikian kelak kita akan bersama yang kita cintai yaitu Allah dan Rasul-Nya.
Semoga artikel Penjelasan Nabi Kapan Kiamat Tiba ini bermanfaat! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.