PWMU.CO – Program ketahanan pangan 2.0 MCCC Blitar di bulan Ramadhan dijelaskan Ketua MCCC Sigit Prasetyo, Senin (4/5/20).
Dalam rapat internal yang berlangsung di Posko Covid-19 Muhammadiyah Kabupaten Blitar, Sigit Prasetyo menyatakan kesiapannya. “Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Blitar telah siap melanjutkan program ketahanan pangan jilid kedua,” ujarnya.
Rencananya, MCCC Blitar program tahan pangan jilid II atau 2.0 ini di-support melalui dana infak masjid, donatur, dan simpatisan beserta para muzaki lainnya.
“Hal teknis lainnya akan bekerja sama dengan seluruh ortom Muhammadiyah menuju 18 Mei 2020, dilakukan serentak nasional dengan target 1.000 paket sembako,” lanjut Sigit.
Melanjutkan Program Jilid Pertama
Sebelumnya, lanjut dia, MCCC Blitar telah berhasil menyalurkan berbagai bantuan sembako pada jilid I. “Melalui berbagai program ketahanan pangan dan penyemprotan disinfektan, upaya tersebut dilakukan untuk mencegah persebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Blitar,” ungkapnya.
Adapun program MCCC Kabupaten Blitar, telah menyalurkan 1.220 paket sembako pada 4 Mei 2020. “Total keseluruhan mencapai Rp 124.440.000, dengan nilai per paketnya Rp 102 ribu, terdiri dari beras, minyak goreng, telur, dan mi instan,” jelas Sigit.
Sigit juga menerangkan laporan program pencegahan penyebaran Covid-19 jilid pertama, yang diisi dengan beragam kegiatan. “Beberapa yang sudah dilakukan adalah pembagian 103 botol disinfektan pada amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan masjid dengan nilai Rp. 1.009.000,” ujarnya.
Selain itu, sambungnya, juga dilakukan penyemprotan disinfektan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan relawan Muhammadiyah di 370 titik dengan anggaran Rp 8 juta. “Luas cakupan area 105.778 M2 yang menarget rumah ibadah, kantor, sekolah, dan fasilitas umum lainnya,” tambah Sigit. Termasuk, lanjutnya, pembagian 50 liter handsanitizer pada lima ribu orang penerima manfaat.
MCCC Kabupaten Blitar yang di dalamnya juga para pimpinan dan simpatisan Aisyiyah, telah aktif melakukan pembagian masker dan alat pelindung diri (APD) hazmat pada sejumlah puskesmas dan klinik kesehatan di Kabupaten Blitar.
“Nantinya, pembagian sembako dalam program ketahanan pangan memprioritaskan masyarakat yang benar-benar membutuhkan, termasuk yang terdampak pekerjaannya akibat pandemi Covid-19 ini,” pungkas Sigit. (*)
Penulis Ibnu Winarno. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.