ADVERTISEMENT
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Jumat, Februari 3, 2023
  • Login
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Anshari Thayib: Pejuang Bersenjata Pena

Rabu 6 Mei 2020 | 14:35
7 min read
251
SHARES
495
VIEWS
Anshari Thayib: Pejuang Bersenjata Pena mengulas sosok wartawan yang juga dikenal sebagai intelektual, kiai, penulis, dan pemimpin yang menyejukkan.
Anshari Thayib (Foto Siapa & Siapa 50 Tokoh Muhammadiyah Jawa TimurJilid II)

Anshari Thayib: Pejuang Bersenjata Pena mengulas sosok wartawan yang juga dikenal sebagai intelektual, kiai, penulis, dan pemimpin yang menyejukkan.

PWMU.CO – Jika ada sejumlah wartawan Surabaya yang sangat idealis, salah satunya yang penting disebut adalah H Anshari Thayib. Sosok yang juga tekun saat menjadi salah satu Wakil Ketua Majelis Pustaka Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim 1995-2000.

Anshari Thayib dikenal sebagai aktivis dan pejuang bersenjata “pena”. Hampir semua ide, gagasan, dan aktivitas yang mencerminkan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai yang diyakininya selalu dituangkan dalam tulisan.

Banyak buku dan tulisannya yang tersebar di berbagai media massa. Kepiawaian dalam mengekspresikan ide, gagasan, dan tindakan dalam tulisan itu sudah kentara sejak mahasiswa.

Guru Menulis

Ketika masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, dia sudah menjadi tokoh pers mahasiswa. Tak heran jika kepiawaian dalam dunia kepenulisan itu mampu ditularkan kepada banyak orang menjadi penulis.

Salah satunya Prof Zainuddin Maliki—mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya yang kini adi anggota DPR RI. Menurut cerita Wakil Ketua PWM Jatim ini kepiawaian dalam menulis itu adalah hasil dia ‘nyantri’ kepada Anshari Thayib.

Suatu ketika, di tahun 1970-an Zainuddin Maliki diminta bantuan untuk mencarikan fasilitator latihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh santri-santri Pondok Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo. Langsung saja, Zainuddin meminta Anshari Thayib untuk memenuhi permintaan santri dan mahasiswa Gontor tersebut.

Anshari yang kala itu sebagai Kepala Biro Majalah Tempo di Jawa Timur, ternyata bersedia datang. Diajak serta satu orang temannya saat itu yang juga wartawan Tempo. Temannya itu belakangan pernah menjadi CEO Jawa Pos dan Direktur Utama Perusahaan Listrik Nasional (PLN). Dialah Dahlan Iskan.

Keduanya mengi­si pelatihan itu untuk beberapa hari lamanya. Uniknya, kedua orang tersebut ternyata enjoy saja menikmati fasilitas ala santri: tidur beralaskan tikar, dan makan ramai-ramai.

Wartawan Berkarakter

Anshari Thayib pantas dicatat dengan tinta emas sebagai jur­nalis yang berkarakter. Karakter itu tampak sekali, misalnya ketika memimpin PWI Jawa Timur. Ketika rezim penguasa mene­rapkan praktik korporatisme negara, sosok yang kemudian hari “akrab” dengan harian Surya ini, mampu mengawal organisasi kewartawanan ini untuk tidak terkooptasi oleh kekuasaan.

Dia kawal PWI dengan semangat kemandirian. Salah satu cara yang Anshari tempuh antara lain memilih menolak meminta dana dari pemerintah, meskipun berbeda halnya kalau pemerintah memberi atas kemauannya sendiri.

Anshari Thayib lahir di Kediri pada tahun 1947. Karir jurnalis­tik profesionalnya diawali dengan menjadi wartawan di Sinar Harapan di awal tahun 1970-an. Anshari yang ikut mendirikan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI) Cabang Kediri semasa kuliah itu pernah bergabung dengan koran Sinar Harapan, Jakarta dan mengikuti diklat kerja wartawan di LP3ES Jakarta selama empat bulan.

Dari Sinar Harapan dia kemudian bergabung dengan majalah Tempo di Surabaya (1974-1977) dan pernah menjadi koresponden lepas sejumlah media di Jakarta.

Di sela kesibukannya, Anshari mengakhiri masa lajangnya pada 13 Maret 1977, dengan menikahi Sri Hastuti. Beberapa saat kemudian, Anshari mendapat kesempatan mengikuti studi banding pers daerah di Amerika Serikat selama sebulan pada tahun 1981.

Terakhir Anshari bekerja untuk harian Surya pada 1989, sempat menjadi redaktur opini merangkap kepala litbang hingga pensiun pada tahun 2004. Semasa hidupnya, pria berpembawaan murah senyum ini pernah melakukan tugas jur­nalitik ke Arab Saudi, RRC, Hongkong, Macao, Taiwan, Singa­pura dan Amerika Serikat.

Wartawan Kiai

Di mata Dhimam Abror Djuraid, Anshari Thayib adalah wartawan, penulis, aktivis dan sekaligus kiai. “Almarhum adalah guru yang sangat baik bagi wartawan-wartawan generasi di bawahnya,” ungkap Abror yang terpilih menggantikan posisi Anshori Thayib sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim pada tahun 2002. Menurut Abror, ajaran Anshari tentang seorang wartawan ternyata cukup sederhana plus rumit: satu akurat, dua akurat, dan tiga akurat.

Anshari Thayib meninggalkan buku-buku karyanya bersama rekan-rekannya di antaranya adalah Siasat Kiai Pinggiran, HAM dan Pluralisme Agama, Pembangunan Moral: Inti Pembangun­an Nasional, Islam di China, Musim Heboh Islam Jama’ah.

Ada juga KAM: Heboh Ongkowidjojo, Korban Islam Jama’ah dan yang Murtad, Rasa Keadilan, Tragedi Masjidil Haram, Jatuhnya Sang Diktator Marcos, Tragedi Besar Tenggelamnya Kapal Tampomas II di Perairan Lembo, Beruang Merah Rusia Mencengke­ram Afganistan, Kisah Cinta Pangeran Charles dan Lady Diana.

Buku lainnya: Jawa Timur Menuju Daerah Otonom, Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah, Struktur Rumah Tangga Muslim, Hasan Bisri dalam Cengkeraman Amir Islam Jama’ah, dan Darah Guru Darah Muhammadiyah: Perjalanan Hidup Abdul Malik Fadjar.

Siasat Kiai Pinggiran

Meskipun kiprah kewartawanannya sangat menonjol hingga terpilih menjadi Ketua PWI Jatim periode 1999-2003, namun Anshari memiliki banyak predikat. Dia dikenal sebagai kiai, karena pengetahuan agamanya yang mumpuni.

Meskipun dia bukan sarjana agama, namun dia sangat lincah menulis artikel populer mengenai kusufian dengan tokoh imajiner, Mbah Ghafur. Anshari ternyata belajar agama dari bapaknya yang be­ker­ja sebagai naib atau penghulu urusan agama Islam di kantor Departemen Agama (Depag).

Selain itu, dia juga ternyata masih ada keturunan ulama dari kakek buyutnya yang bernama Mbah Ghafur, yang memiliki pesantren di Gondang, Purworejo, Kandat, Kediri.

Bahkan, tulisan setiap Jumat dalam rubrik “Siasat di Surya itu sudah dibukukan dengan judul, Siasat Kiai Pinggir­an. Lewat tulisan rutin itulah, ilmu keagamaan Anshari terus diasah. “Beliau dikenal sebagai kyai wartawan di Jawa Timur, karena beliau juga seorang mubaligh,” tutur Arifin B.H, koleganya di Surya.

Arifin punya pengalaman dan keterikatan batin tersendiri dengan Anshari. Sebab, dia selalu memanggil Anshari untuk berceramah di masjid dekat rumah jika mubaligh lain berhalang­an. Dan jika dipanggil, Anshari ternyata belum pernah mengeluarkan kata “tidak mau”.

Sementara menurut saudara iparnya, Anwar Hudiono, me­ngenang Anshari sebagai orang yang rendah hati dan sufi. Dua pekan sebelum Anshari wafat, dia yang menjenguk Anshari ketika sakit, keduanya masih sempat bersenda gurau.

Tidak sekadar gurau, tapi juga sarat dengan pesan keagamaan, ketika Anshari memaknai sakit. “‘Ini cobaan setiap Allah SWT akan mengangkat derajat umatnya. Semua ini ujian,’’ tutur Anshari.

Kenangan Dahlan Iskan

Kenangan pribadi tentang Anshari juga dikemukakan oleh Dahlan Iskan. Ketika dia tiba di Surabaya, dia nunut di rumah kos-kosannya Anshari di salah satu gang di Semut Kali Surabaya.

Lalu, ketika Anshari harus pindah ke rumah kontrakan di Kertajaya, Dahlan pun minta dicarikan kontrakan di dekat-dekat situ. “Saya belum begitu paham Surabaya. Maka, dia dapatkan sebuah rumah kecil untuk saya kontrak,” papar Dahlan yang saat itu baru datang dari Kalimantan Timur.

Rumah kontrakan yang dimaksud ternyata terbuat dari sete­ngah bata, setengahnya lagi papan. Lantainya semen. Tidak ada perabotan, dan satu rumah dihuni tiga keluarga. Karena tidak ada saluran air PDAM, tiga rumah itu menggunakan satu sumur di tengah-tengahnya. Tiga keluarga itu juga harus menggunakan kamar mandi yang sama. “Anshari pribadi yang kuat, keras, dan memegang prinsip. Sebagian orang menilainya kaku,” begitu kesan Menteri BUMN era Presiden SBY itu.

Jadi Komisioner Komnas HAM

Dalam sejarah hidupnya setelah pensiun dari Surya, Anshari sempat terpilih menjadi salah seorang komisioner hak-hak asasi manusia (Komnas HAM). Komnas HAM saat itu diisi dan dipimpin oleh orang-orang yang dikenal integritasnya, se­per­ti Abdul Hakim Garuda Nusantara, Soetandyo Wignjosoebroto, Habib Chirzin, MM Billah, dan lain-lain.

Dalam menjalankan tugas, Anshari banyak turun ke lapangan, menangani kasus-kasus pelanggaran HAM di seluruh Indonesia di kota sampai di pelosok desa, bahkan di tengah rimba dan pucuk gunung mulai dari Aceh, Lampung, NTT hingga Papua.

Anshari temui nasib orang-orang yang terpinggirkan, orang-orang yang lemah, yang tak kuasa menghindar dari terjangan mesin korporatisme negara yang semena-mena.

Keasyikan menjalankan tugas-tugas berat tapi mulia itu tampaknya membuat Anshari tidak sempat memerhatikan kese­hatannya. Di tengah-tengah kepadatan agenda menangani kasus-kasus HAM tersebut Anshari terkena stroke ringan.

Tetap Menulis meski Sakit

Meski terobati, tidak bisa pulih seperti sedia kala. Meski demikian, semangat juangnya tak pernah surut. Dalam keadaan kesehat­annya tidak lagi seratus persen, Anshari masih menceritakan agenda-agenda yang tengah ditanganinya tentang pelanggaran HAM di Indonesia Timur.

Dalam keadaan kesehatannya tidak lagi seratus persen, tetap Anshari berusaha menempatkan “pena selalu di genggamannya”. Tulisan yang mengekspresikan ide dan gagasan pemihakan, pemberdayaan, dan pembelaannya kepada mereka yang terpinggirkan masih muncul di media dan naskah buku. Sampai akhirnya ipar Menko PMK Dr Muhadjir Effendi MAP ini tak kuasa melawan serangan penyakit kanker tulang.

Pejuang bersenjata pena itu kini telah tiada. Dunia jurnalis­tik benar kehilangan salah seorang pilarnya. Demikian juga upaya penegakan hak-hak asasi manusia harus rela ditinggal pergi seorang pejuangnya dengan kepergian.

Anshari Thayib dipanggil oleh Al Khaliq dalam usia 61 tahun pada Rabu, 10 September 2008, dengan meninggalkan seorang istri dan dua anak. Istrinya, Sri Hastuti SPdI, ternyata juga seorang “muballighat” yang menyampaikan pelajaran keagamaan dengan menjadi guru agama di SDN Kalirungkut Surabaya.

Sementara anak pertama Syarifah Hanoum, SSi MSi, kini menekuni profesi sebagai Dosen di Institut Teknologo Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan adiknya: Iqbal An Hariansyah, SKom, bekerja dalam perusahaan multinasional. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tulisan berjudul asli Anshari Thayib (1947-2008) Pejuang Bersenjata Pena ini dimuat ulang PWMU.CO atas izin Penerbit: Hikmah Press dari buku Siapa & Siapa 50 Tokoh Muhammadiyah Jawa TimurJilid II, Editor Nadjib Hamid, Muh Kholid AS, dan MZ Abidin, Cetakan I: 2011

Tags: Anshari ThayibDahlan Iskantokoh MuhammadiyahTokoh Muhammadiyah JatimTokoh Wartawan Jatim
SendShare156Tweet40Share

Related Posts

7 Fakta tentang Dasron Hamid sang Legenda UMY

Senin 22 Agustus 2022 | 11:34
925

Ir H Muhammad Dasron Hamid MSc 7 Fakta tentang Dasron Hamid sang Legenda UMY; Oleh M. Anwar...

Intelektual Kritis Adaby Darban: Penguasa Selalu Berusaha Mengarahkan Jalannya Sejarah

Sabtu 16 April 2022 | 22:00
587

Adaby Darban Intelektual Kritis Adaby Darban: Penguasa Selalu Berusaha Mengarahkan Jalannya Sejarah; Oleh M. Anwar Djaelani,...

Aktivis Komplet Ahmad Watik Pratiknya, Dokter yang Mubaligh

Kamis 14 April 2022 | 21:50
861

Ahmad Watik Pratiknya Aktivis Komplet Ahmad Watik Pratiknya, Dokter yang Mubaligh, oleh M. Anwar Djaelani, penulis sejumlah...

Lukman Harun: Ikon Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah

Senin 28 Maret 2022 | 22:34
491

Lukman Harun: Ikon Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah Lukman Harun: Ikon Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah, oleh M....

KH Hasan Basri, Alumnus Mu’allimin yang Jadi Ketua Umum MUI Tiga Periode

Rabu 9 Februari 2022 | 11:10
1.4k

KH Hasan Basri (datatempo.co) KH Hasan Basri, Alumnus Mu’allimin yang Jadi Ketua Umum MUI Tiga Periode, oleh M....

Juanda: Guru Muhammadiyah, Tak Sekadar Nama Bandara

Rabu 15 Desember 2021 | 08:06
1.9k

Ir Raden Hadji Djoeanda Kartawidjaja. Juanda: Guru Muhammadiyah Tak Sekadar Nama Bandara, oleh M. Anwar Djaelani,...

Jejak Perjuangan KH Ahmad Zainuri Dibahas UM Jember

Selasa 23 November 2021 | 08:16
343

Jejak perjuangan KH Ahmad Zainuri dibahas UM Jember. Abdul Mu'id Zein dalam webinar Jejak Perjuangan...

Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko

Selasa 20 April 2021 | 08:57
1.1k

Dahlan Rais: Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko (Tangkapan layar Sugiran/PWMU.CO) PWMU.CO - Muhammadiyah Harus...

Usulan Desentralisasi Muhammadiyah Dahlan Iskan Dapat Respon Seru

Minggu 18 April 2021 | 20:05
1.4k

Dahlan Iskan dengan tersenyum mendengarkan respon atas usulan desentralisasi Muhammadiyah. (Tangkapan Layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO...

Dahlan Iskan Usulkan Desentralisasi Muhammadiyah Hadapi Tiga Tantangan

Minggu 18 April 2021 | 12:08
4.9k

Dahlan Iskan Usulkan Desentralisasi Muhammadiyah Hadapi Tiga Tantangan (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO - Dahlan...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    110778 shares
    Share 44311 Tweet 27695
  • Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad

    40567 shares
    Share 16227 Tweet 10142
  • Smamsatu Kembali Menggelar Seminar Pendidikan Internasional

    45220 shares
    Share 18088 Tweet 11305
  • Rebut Emas, Siswi Smamsatu Harumkan Jatim di Kerjunas Muay Thai

    45154 shares
    Share 18062 Tweet 11289
  • Campus Expo Smamio Undang 35 PTS-PTN

    29644 shares
    Share 11858 Tweet 7411
  • Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik Launching Aplikasi Mugeb App

    9167 shares
    Share 3667 Tweet 2292
  • Spiderman Smamsatu Borong Medali Kejurnas Panjat Tebing FPTI

    119567 shares
    Share 47827 Tweet 29892
  • Smamsatu Mantu, Praktik Unik Penilaian Proyek Karakter

    47517 shares
    Share 19007 Tweet 11879
  • Siswa Spemdalas Outing Class ke PPLH Trawas

    3320 shares
    Share 1328 Tweet 830
  • Dilantik, IPM MBS Madinatul Ilmi Putri Smamsatu 2022-2023

    1100 shares
    Share 440 Tweet 275

Berita Terkini

  • RCCE Pendekatan Perubahan Perilaku ke Masyarakat dengan PermainanJumat 3 Februari 2023 | 07:42
  • Koalisi Indonesia Bersatu
    Koalisi Indonesia BersatuJumat 3 Februari 2023 | 07:40
  • Kunjungi Berlian School
    Kunjungi Berlian School, Ikwam Mupalas Cari Tahu tentang IniJumat 3 Februari 2023 | 06:55
  • Saat Benar Salah Berbalut KabutJumat 3 Februari 2023 | 06:12
  • Pengemis: Diberi atau Tidak? Kolom ditulis oleh Ustadz Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
    Tahta untuk Rakyat, Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang MenginspirasiJumat 3 Februari 2023 | 05:43
  • Smamga Jember Siapkan Ekskul Konseling RemajaJumat 3 Februari 2023 | 05:22
  • Mahasiswa KKN Stikes Muhammadiyah Bojonegoro Sosialisasi Kesehatan RemajaJumat 3 Februari 2023 | 05:19
  • Ikwam Berlian School Workshop Batik EcoprintJumat 3 Februari 2023 | 05:11
  • Hujan
    Hujan Turun Latihan, Drumband TK Al-Kautsar Siap Gemparkan MusydaKamis 2 Februari 2023 | 21:01
  • Putra Wakil Walikota
    Putra Wakil Walikota Cetak Gol, Al-Kautsar FC Juarai FutsalKamis 2 Februari 2023 | 18:46

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!