PWMU.CO – Aisyiyah Jember bahas ketahanan pangan. Hal itu dibahas dalam pertemuan antar cabang PDA Jember secara online pada Sabtu (9/5/2020).
Pertemuan rutin antar-PCA di Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) biasanya dilaksanakan setiap bulan di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember. Sehubungan dengan pandemi Covid-19 maka rapat digelar secara online dengan aplikasi Zoom.
Sebanyak 10 anggota PDA Jember dan 16 perwakilan cabang hadir dalam rapat online tersebut.
Tips Sikapi Dampak Covid-19
Tepat pukul 09.30 WIB rapat dimulai. Acara diawali dengan iftitah yang disampaikan oleh Wakil Ketua PDA Jember Dra Nurul Qomariyah. Dalam iftitahnya, Nurul Qomariyah menjelaskan al-Quran surat al-Baqarah ayat 155.
“Ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan menguji kita dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Akan tetapi Allah memberi kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,” ungkapnya.
“Seperti yang kita rasakan saat ini dengan merebaknya Covid-19. Kita dilanda hal-hal yang digambarkan Allah dalam ayat tersebut,” imbuhnya.
Nurul Qomariyah memberikan tips bagaimana menyikapi dampak Covid-19, yaitu dengan mengambil hikmah dari merebaknya Virus Corona ini.
“Pertama perbanyak shadaqah semampu kita. Kurangi mengkonsumsi camilan. Ada baiknya uang yang digunakan untuk membeli camilan, kita sumbangkan kepada tetangga yang sangat membutuhkan,” ujarnya.
“Meski hanya membelikan tahu atau tempe dua ribu rupiah saja terkadang membuat tetangga kita yang sangat terdampak Covid-19 sangat senang sekali,” tambahnya.
Kedua semua aktivitas termasuk ibadah dilaksanakan di rumah saja. “Ini membuat kebersamaan dalam keluarga semakin terasa. Termasuk momen dimana para ayah menjadi imam sholat,” paparnya.
Manajemen Bakti Sosial
Sementara itu Ketua PDA Jember Menik Chumaidah SH MHum menjelaskan bagaimana menyikapi dampak Covid-19 yang mengubah tatanan di segala sektor, seperti sosial, politik, pendidikan, ataupun ekonomi.
Menurut Menik Chumaidah ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh semua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) dalam menyalurkan bakti sosial.
“Pertama pendataan. Pihak yang pertama harus diperhatikan dalam menyalurkan bantuan adalah keluarga Muhammadiyah terlebih dahulu. Baik itu anggota yang terdampak, guru dan karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), maupun ustadz-ustadzah. Ketahanan pangan cabang diharapkan bekerja sama dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) atau Lazismu,” jelasnya.
Kedua, lanjutnya adalah pendanaan. “Dampak Covid-19 ini akan berlangsung lama. Dana yang ada jangan dihabiskan dalam satu kali waktu,” pesannya.
Ketiga penataan. “Jangan sampai bakti sosial atau bantuan yang kita berikan menimbulkan kecemburuan sosial di tingkat masyarakat,” tuturnya.
Gerakan Sosial Aisyiyah Jatim Tahap II
Bertepatan dengan milad Aisyiyah pada 19 Mei 2020, ujarnya, Aisyiyah Jawa Timur bersepakat untuk mengadakan gerakan sosial secara serempak.
“Sasaran utama gerakan ini adalah keluarga sendiri. Yakni guru dan karyawan AUM yang bukan ASN atau non sertifikasi. Bekerja sama dengan Lazismu mengadakan ketahanan pangan berbasis masjid,” terangnya.
Menik Chumaidah mengingatkan jangan sampai cabang meminjam uang tabungan siswa sebagai dana operasional sekolah.
“Saya berharap cabang sebagai penyelenggara sekolah sering berkomunikasi dengan Kepala Sekolah Amal Usaha Aisyiyah untuk menghitung kekuatan keuangan sekolah. Termasuk menghitung keuangan jika dampak Covid-19 berlanjut sampai Desember 2020,” pintanya.
Gerakan Menanam
Menik Chumaidah juga mengiimbau agar PCA berinovasi dalam memberikan bantuan seperti keterampilan-keterampilan.
PDA Jember, sambungnya, juga mendapat bantuan bibit sawi dan cabe rawit. “Bibit-bibit ini akan dibagikan kepada cabang-cabang. Bibit bisa diambil di Toko BUEKA Assakinah Jalan Karimata Jember. Mari bersama mulai menanam terutama sayuran yang kita butuhkan,” ajaknya.
Aisyiyah Jember bahas ketahanan pangan. Wujudkan dengan gerakan sosial serentak se-Jatim dan gerakan menanam. (*)
Penulis Humaiyah. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.