PWMU.CO – Kisah Nabi Ayyub AS disampaikan Hamdan Akhsani SPd dalam kegiatan Pondok Ramadhan di Mindaka, Rabu (20/5/20).
Pondok Ramadhan yang diselenggarakan MI Muhammadiyah 2 Karangrejo (Mimdaka) Manyar Gresik ini berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu(18-20/5/20).
Hamdan Akhsani, mengutip kisah riwayat 25 Nabi dan Rasul, menyampaikan Nabi Ayyub adalah anak Ish bin Ishaq bin Ibrahim AS. Beliau seorang nabi utusan Allah yang sangat kaya raya. Mempunyai banyak peternakan, baik itu sapi, kambing, kuda, unta dan lain sebagainya.
‘’Dengan kekayaannya beliau banyak membantu fakir miskin, yatim piatu dan memuliakan tamu, karena beliau selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan kepadanya,’’ ujar Hamdan—panggilan akrabnya.
Walaupun kaya raya, hartanya berlimpah, lanjutnya, tapi beliau tidak melalaikan ibadahnya kepada Allah. Juga tidak membuatnya sombong. ‘’Semakin kaya, beliau semakin taat kepada Allah SWT,’’ tuturnya.
Namun saat itu Allah SWT menguji keimanannya dengan diturunkannya penyakit yang menimpa beliau, yaitu penyakit kulit yang sangat menjijikkan. Tidak hanya itu, hartanya pun ikut habis. ‘’Akibatnya semua orang menjauhinya, hanya istrinya yang masih sabar dan menemaninya,’’ ungkapnya.
Kekuatan Sabar dan Iman
Pria Kelahiran Gresik ini menyampaikan Nabi Ayyub sangat sabar dan kuat keimananya dalam menghadapi cobaan yang begitu berat. Beliau selalu berdzikir kepada Allah agar diberikan keselamatan dan juga kesehatan, karena cobaan yang dialaminya tidak hanya sebentar, melainkan 18 tahun lamanya.
‘’Sampai-sampai harus ditinggalkan oleh keluarga dan kerabatnya,’’ tuturnya setelah menyitir al-Quran surat al-Anbiya ayat 83 yang artinya, “Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, (Ya Tuhanku) sungguh aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”
Dalam kajian online via WhatsApp itu, dia menyampaikan dengan kesabaran yang dilakukan Nabi Ayyub selama 18 tahun lamanya. Akhirnya Allah SWT memberi mukjizat kesembuhan. Kehidupannya kembali baik, istri dan anaknya kembali kepadanya serta hartanya melimpah, dia pun kembali bersyukur kepada Allah SWT.
Di akhir kajiannya, Hamdan mengajak siswanya untuk mengambil hikmah dari kisah Nabi Ayyub.
‘’Kita harus tetap bersyukur kepada Allah SWT saat diuji sakit, apalagi di tengah wabah Covid-19 yang sekarang melanda dunia. Allah sedang menguji kesabaran, keimanan dan keilmuan kita. Oleh karena itu tetap taat dan berdoalah kepada Allah, jangan tinggalkan sholat, selalu berbuat baik kepada orang lain dan gemar bersedekah, agar Allah memberi rahmad kepada kehidupan kita,’’ ajaknya. (*)
Penulis Musyrifah.Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.