PWMU.CO – Taawun Sosial IPM Payaman. PR IPM se-Payaman Kecamatan Solokuro Lamongan menggelar kegiatan IPM Berbagi yang dibagi dalam 2 tahap.
Kegiatan IPM Berbagi Jilid 1 fokus pada bagi takjil, masker dan paket makanan ke masyarakat Payaman. Sebanyak 127 masker, 150 takjil serta 30 paket makanan dibagikan pada Sabtu (16/5/2020).
Kordinator Lapangan IPM Berbagi Alfin Asy’ari menyampaikan aksi IPM Berbagi ini merupakan kolaborasi antara Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Payaman, PR IPM MTsM 05 Payaman dan PR IPM MAM 06 Payaman. IPM Berbagi jilid 1 dimulai pukul 16.00 WIB dan berakhir pukul 17.30 WIB.
Bagi Takjil, Masker dan Paket Makanan
“Pembagian takjil dan masker dilakukan di dua pintu masuk penghubung antara Desa Payaman dengan Desa Sendagagung Kecamatan Paciran di sisi barat,” ungkapnya.
“Kemudian di sisi selatan menghubungkan dengan Desa Solokuro. Masing-masing di dua pintu masuk Desa Payaman tersebut terpasang bilik disinfektan,” sambungnya.
Sementara 30 kotak paket makanan donasi dari GGF Peduli, lanjutnya, dibagikan pada malam hari dan diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu.
Agenda Tahunan Bagi Sembako
“Kegiatan ini selain sudah menjadi agenda tahunan juga sebagai ajang silaturrahim antar alumni IPM dan mengisi peranan di tengah pandemi Covid-19,” jelasnya.
Kegiatan IPM Berbagi Jilid 2, sambungnya, difokuskan membagikan sembako. Paket sembako berisi beras 1 kg, minyak 1 liter, mie dan tepung terigu 1 kg dibagikan pada Jumat (22/5/2020).
“Sebanyak 45 sembako didistribusikan kepada fakir miskin di Desa Payaman. Pembagian sembako dilaksanakan pada sore hari dengan sistem dari pintu ke pintu. Donasi berasal dari iuran serta partisipasi donatur,” paparnya.
Syukur, Berbagi, dan Nriman
Menurut Alfin Asy’ari berbagi itu mengasyikan. Dalam kegiatan itu bisa belajar banyak akan arti hidup, tetutama rasa syukur dan nriman.
“Kodrat kita sebagai makhluk sosial menjadi sebuah keharusan bagi setiap insan untuk dapat berbagi dengan sesamanya. Ada kepuasan tersendiri dalam diri kita saat dapat berbagi kepada orang lain dengan memberi dari apapun yang kita miliki,” terangnya.
Pada titik ini, sambungnya, akhirnya kita harus menyadari dengan hati nurani yang terdalam bahwa semua yang kita miliki dan kita berikan itu adalah titipan Allah semata.
“Bukan sebenarnya milik kita. Di sini akan muncul sikap selalu nriman terhadap limpahan kenikmatan,” tuturnya. (*)
Penulis Faiz Rijal Izzuddin. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.