PWMU.CO-Tidak menyerah menghadapi pandemi Covid-19 menjadi cara untuk bertahan dan melanjutkan hidup normal baru.
Demikian disampaikan Wakil Ketua PWM Jawa Timur Nur Cholis Huda saat Open House Virtual Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Ahad (24/5/2020).
”Tidak boleh manja. Sedikit-sedikit mengeluh. Banyak yang mengalami kesulitan seperti kita di masa pandemi Covid-19 ini. Akan ada jalan keluar kalau kita berbuat dan tidak berpangku tangan,” katanya.
Dia mengatakan, semua merasakan serba sulit saat ini. Dia menceritakan, tinggal di perkampungan padat penduduk dengan aneka profesi warganya. Ada tukang becak dan ojek yang paling terdampak luar biasa. Tetapi mereka tetap berjuang dan tidak menyerah.
Menurut Nur Cholis Huda, Allah swt dalam al-Quran sudah menegaskan apakah manusia mengira kalau berkata beriman tidak akan diuji. Maka inilah ujian dari Allah.
”Apakah manusia itu mengira mereka dibiarkan mengatakan, kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-Ankabut: 2-3)
Dia mencontohkan seorang guru di Tuban memberikan teladan yang luar biasa. Bagaimana dia tidak mau menyerah dengan keadaan. Menyadari tidak semua muridnya bisa mengikuti pembelajaran online karena tidak punya HP, maka dia berupaya agar muridnya tetap bisa belajar selama pandemi Covid-19.
”Setiap pekan dia keliling menjumpai muridnya ke rumahnya satu persatu. Dia berikan soal-soal kepada muridnya. Dia bimbing muridnya dengan sabar. Ini perjuangan yang luar biasa. Intinya dia tidak mau menyerah,” kisahnya.
Ketika guru tadi mendapatkan penghargaan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), maka dibaginya hadiah itu untuk murid-muridnya. ”Dia tetap tidak egois. Di tengah situasi sulit tetap berbagi,” tuturnya.
Perempuan Lebih Realistis
Dalam situasi seperti ini, sambungnya, biasanya ibu-ibu lebih realistis dibanding bapak-bapak. Ada seorang bapak yang terkena PHK langsung klenger. Sementara istrinya tidak mau menyerah. Dia berjualan nasi pecel di depan rumah atau cari jahitan. Baginya yang penting berusaha.
”Intinya tidak menyerah. Ingatlah bahwa masalah selalu datang. Tinggal bagaimana kita mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah. Ada yang menghadapi masalah dengan berpikir positif, tetapi ada juga yang berpikir negatif. Ada yang optimis dan ada juga yang pesimis,” jelasnya.
Nur Cholis lantas bercerita, ada seorang bapak yang baru pensiun mengeluh tidak punya teman lagi. Untuk mengisi waktu luang akhirnya dia sering ke masjid untuk shalat berjamaah.
”Sementara istrinya bersyukur suaminya pensiun dalam keadaan sehat dan tanpa masalah. Betapa banyak orang yang pensiun sakit-sakitan dan ada yang masuk penjara gara-gara terjerat kasus korupsi,” ungkapnya.
Sang istri juga bersyukur sekarang suaminya rajin ke masjid dan bisa berkawan dengan orang-orang baik dan ikhlas dalam berteman. ”Kalau dulu di kantor bisa jadi yang bersikap baik punya tendensi lain,” sambungnya.
Ketika bapak ini harus menjalani operasi mata, lagi-lagi dia mengeluh. Sudah pensiun masih harus operasi mata. Sementara istrinya bersyukur setelah suaminya operasi mata tetap sehat. Kalau mengaji bisa lebih jelas penglihatannya.
”Sekali lagi intinya jangan menyerah. Berpikirlah dan berpikirlah. Apa yang bisa aku lakukan dalam kondisi seperti ini. Insya Allah selalu ada jalan keluar,” pesannya. (*)
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto