PWMU.CO – Innalillahi wainna ilaihirajiun. Setelah berjuang menjalani masa kritis selama 3 hari, IMMawati Nurrima Dini Elysa akhirnya dipanggil oleh Allah SWT, Senin (5/09) siang, di RSUD Dr Syaiful Anwar Malang.
Dini mengalami kecelakaan lalu lintas di Kota Batu, Jum’at (2/09) malam. Saat itu ia langsung dilarikan ke RS Brawijaya Batu. Karena mengalami cedera otak berat dan kondisinya semakin drop, oleh RS Brawijaya, Dini dirujuk ke RSUD Syaiful Anwar Malang.
(Baca: Mizan Nulkhaq, Dokter Muda UMM Ini Meninggal dalam Kecelakaan saat Pergi Koas ke RSML)
Dini panggilannya akrabnya, lahir di Tuban 24 Maret 1995. Ketua pertama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) ini merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara. Semenjak sekolah menengah, Dini sudah aktif sebagai aktivis dan itu berlanjut semasa kuliah.
Mahasiswa Psikologi UMSurabaya ini dikenal pediam dan murah senyum. Sejak awal masuk kuliah, Dini langsung aktif di IMM, yang saat itu masih bergabung dengan komisariat FIK. Dalam perjalanan waktu, akhirnya berdirilah Komisariat Psikologi yang dinahkodai oleh IMMawati Dini (kenangan lainnya pada sosok Dini baca di Almarhumah IMMAwati Nurrima Dini Elysa di Mata Para Sahabatnya).
Sekretaris demisioner IMM Cabang Kota Surabaya Idham Choliq menyampaikan bahwa Dini merupakan kader IMM yang gigih dan loyal. Selain itu, Dini selalu aktif dalam kegiatan IMM dan kegiatan Persyarikatan lainnya. Dia pernah membina anak-anak jalanan yang menjadi binaan IMM Kota Surabaya.
(Baca juga: Kecelakaan di Ponorogo, Istri Sekretaris PDM Purworejo Wafat dan Mengenang Almarhum KH Mu’ammal Hamidy: Ulama Bersahaja Tempat Bertanya)
“Kami sangat kehilangan atas meninggalnya kader terbaik ini. Semoga almarhumah khusnul khatimah dan diberikan tempat yang baik oleh Allah SWT. Mudah-mudahan perjuangan di Persyarikatan menjadi penghapus dosa-dosanya,” ungkap Choliq.
Selain ber-IMM, kegiatan rutin Dini tiap pekan adalah mendampingi para anak jalanan di pinggir kali Jembatan Merah, Surabaya. Salah satu cita-cita besarnya adalah mengentas kehidupan mereka yang tak punya kewarganegaraan. Cita-cita itu tertuang dalam catatannya berjudul “Beri Nama untuk Mereka”, yang selengkapnya di sini: Cita-cita Almarhumah IMMawati Nurrima Dini Elysa untuk Anak Jalanan Binaannya. (Dede)