PWMU.CO – Umur 100 tahun sembuh Covid-19. Inilah yang dialami Kamtin, pasien Covid-19 tertua di Indonesia. Wanita asal Gresik itu kini bisa berkumpul kembali dengan anggota keluarganya.
Kamtin, dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah menjalani perawatan selama empat pekan di salah satu rumah sakit di Kota Surabaya. Dia dinyatakan positif Covid-19 pada 28 April 2020.
“Ibu kami dirawat sebulan di rumah sakit PHC karena Covid-19. Alhamdulillah karena beliau disiplin, rajin minum vitamin dan menjalankan hidup bersih dan sehat hingga sekarang, ibu kami sehat,” kata Siti Aminah, menantu dari putra terakhir Kamtin, Sabtu (30/5/2020),
Banyak penelitian menyebutkan lansia menjadi orang yang berisiko saat terpapar Covid-19. Namun apa yang terjadi pada Kamtin yang berhasil sembuh dan menjadi survivor covid-19 tertua di Indonesia menjadi optimisme tersendiri.
“Pesan dari Eyang Kamtin dalam melawan Covid-19 adalah yang penting disiplin, dan biasakan untuk hidup bersih dan sehat. Itu juga yang terus kami sampaikan ke warga di sekitar kami tinggal. Yang alhamdulillah juga adalah salah satu kampung tangguh,” kata Siti Aminah.
Tanggapan Gubernur Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang melakukan video conference Jumat (29/5/2020) dengan Kamtin berpesan akan pentingnya tingkat kedisiplinan dan pola hidup bersih sebagai faktor kesembuhan pasien Covid-19.
“Disiplin adalah vaksin paling manjur di saat vaksin Covid-19 belum ditemukan. Kedua adalah hidup bersih dan ketiga serta ikuti protokol kesehatan,” ungkapnya.
Dengan adanya kabar kesembuhan tersebut, Khofifah meminta masyarakat untuk terus semangat. Kesembuham menurutnya sebagai pengungkit harapan kesembuhan bagi para pasien Covid-19 di seluruh Jatim.
“Pesan dari Bu Kamtin, satu disiplin, dua hidup bersih. Tambahan dari putrinya adalah mengikuti protokol kesehatan,” kata Khofifah.
Dikutip dari infocovid19.jatimprov.go.id, (Sabtu 30/5/2020) kasus positif Covid-19 di Jatim berjumlah 4.409 kasus. Dari jumlah itu yang sembuh 589 orang, dirawat 3.429 orang, dan meninggal 372 orang.
Adapun pasien dalam pengawasan berjumlah (PDP) 6.410 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) 24.420 orang. (*)
Penulis Faishol Taselan. Editor Mohammad Nurfatoni.