PWMU.CO-Eropa sudah mengambil langkah new normal sejak pertengahan Mei 2020 ketika penderita Corona mulai menurun dan desakan sebagian warganya. Di Jerman, restoran dan kafe mulai dibuka. Negara ini grafik pasien Covid-19 tertinggi pada 28 Maret dengan 6.294 pasien baru. Tapi sejak itu mulai melandai drastis. Hingga 30 Mei jumlah kasus baru cuma 738 pasien.
Langkah sama juga dilakukan pemerintah Presiden Joko Widodo yang melonggarkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di saat grafik pasien Covid-19 Indonesia masih naik. Walaupun begitu sudah bisa melalui puncak infeksi yang terjadi pada 23 Mei dengan 949 kasus baru. Setelah itu mulai turun hingga pada 30 Mei ditemukan 557 pasien Covid baru.
Di Jerman dan Austria, restoran mulai dibuka kembali setelah dua bulan lockdown. Penerbangan terbatas dan kereta api antar negara juga mulai berjalan.
Menurut laporan the Guardians.com, restoran, kafe, dan kios makanan ringan di Berlin diizinkan melayani pelanggan lagi. Tapi pub dan bar shisha tetap tutup. Bahkan distrik Friedrichshain-Kreuzberg di Berlin, berencana menerapkan car free day pada hari Jumat dan Sabtu sehingga restoran bisa melebarkan meja kursi di jalan.
Resto dan kafe dibuka dengan aturan baru seperti mematuhi jarak fisik, antar meja berjarak 1,5 meter. Pegawai resto memakai faceshield tapi koki dan staf dapur tidak wajib. Pengunjung disarankan memakai masker meski tidak harus. Pesta prasmanan masih dilarang.
Senat Berlin juga menyarankan restoran mencatat pelanggan untuk memudahkan pelacakan jika terjadi kasus penularan Covid-19.
Negara Eropa Lainnya
Di Austria, restoran, kafe, bar, gereja, dan beberapa museum juga dibuka kembali pada Jumat (15/5/2020). Juga dengan aturan sama pakai masker dan jaga jarak.
Acara kebudayaan baru diizinkan bulan Juni dengan batasan pengunjung 100 orang. Izin mengundang 1.000 orang baru dibuka Agustus.
Wina dan Berlin juga segera membuka penerbangan dan perjalanan kereta api ke negara Eropa lainnya yang sedang mempertimbangkan new normal. Seperti Prancis sedang mempertimbangkan membuka restoran pada 2 Juni.
Slovenia juga mengumumkan diakhirinya epidemi virus Corona pada Jumat (15/5/2020). Warga Uni Eropa dapat masuk bebas tapi turis luar Eropa harus melalui karantina dulu. Italia mengizinkan perjalanan antar wilayah mulai 18 Mei dan membuka lockdown perjalanan nasional mulai 3 Juni.
Badan penasihat kesehatan masyarakat Jerman, Robert Koch Institute (RKI) mengatakan, akan memantau negara-negara lain untuk mengetahui daerah-daerah berbahaya. Ini untuk menjaga agar angka penularan Covid-19 terus bisa ditekan.
Pemerintah Jerman harus berhati-hati karena melonggarkan lockdown bisa memicu penularan naik lagi. Jerman memakai angka reproduksi sebagai cara menghitung penyebaran Covid-19. Angka ini bisa berubah, tergantung dari perubahan perilaku atau perkembangan kekebalan tubuh pada masyarakat.
Laporan dari RKI Sabtu (9/5) menyebut estimasi angka reproduksi mencapai 1,1. Kemudian pada Ahad (10/5) angka bertambah menjadi 1,13. Padahal selama tiga pekan terakhir angka reproduksi di Jerman selalu berada di bawah 1.
RKI menyatakan estimasi ini melibatkan “tingkat ketidakpastian” dan hal ini akan dipantau lebih dekat dalam beberapa hari mendatang. (*)
Editor Sugeng Purwanto