PWMU.CO – Sikap perilaku keseharian menjadi faktor utama yang mampu menyokong masyarakat maju di masa pandemi Covid-19 selain peran energi rohaniah.
Inilah yang disampaikan Dr Pabali Musa MAg dalam Diskusi Pendidikan Webinar Online Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Sabtu (30/5/20).
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat dalam diskusi yang bertema Aktualisasi Islam Berkemajuan Bidang Pendidikan di Era New Normal ini mengungkapkan masyarakat maju tidak ditentukan oleh usia, potensi SDA (sumber daya alam), tingkat kecerdasan, dan ras atau suku.
“Masyarakat maju itu faktor utama terletak pada karakter masyarakatnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, faktor pertama adalah sikap dan perilaku sehari-hari. Masyarakat menjaga konsistensi prinsip kehidupan. Mulai dari etika, kejujuran, tanggung jawab, hormat pada aturan, menghargai orang lain, suka menabung, cinta pada pekerjaan, dan juga disiplin terhadap waktu.
Pendidikan, menurutnya, harus mampu menanamkan sikap-sikap tersebut sehingga sejak dini anak-anak sudah memiliki pembiasaan atau karakter positif tersebut.
Pabali menegaskan inovasi pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini harus berorientasi pada penanamkan dan penguatan perilaku hidup.
Peran Energi Rohaniah
Pabali menerangkan faktor kedua masyarakat yang maju adalah peran energi rohaniah. Tidak hanya berfokus pada jasmaniah semata, tetapi rohani juga menjadi target yang harus dikedepenkan.
“Ibadah puasa yang sudah kita jalani kemarin adalah salah satu unsur yang ada dalam energi rohaniah itu,” paparnya.
Dia menjelaskan, energi positif dari rohaniah ibadah puasa adalah iman yang kuat, tawakal, sabar, tadabur dan tafakur, serta kedekatan dengan Allah SWT.
Dengan kekuatan jiwa rohaniah sebagai wujud pembelajaran ibadah puasa selama bulan Ramadhan harus berimbas pada sisi kehidupan di masyarakat secara nyata. Kekuatan iman dan kedekatan pada sang Kholiq merupakan cerminan energi rohaniah yang harus dipertahankan.
Apapun model pendidikan, menurutnya, sikap perilaku dan nilai rohaniah adalah model yang paling pas dan cocok sebagai upaya inovasi untuk mewujudkan masyarakat yang maju.
“Dua faktor, sikap perilaku dan nilai rohaniah harus menjadi inovasi model pembelajaran di dunia pendidikan,” tegasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.