PWMU.CO – Gerakan Barokah (Tebar Sembako ke Rumah) digagas Jamaah Masjid Muhammadiyah Mujahidin Bumiaji Kota Batu, Jawa Timur. Inisiatif ini dilakukan untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19.
Adanya pandemi Covid-19 memang menjadi ujian bagi manusia secara umum maupun problematika ekonomi. Salah satunya banyak masyarakat kelas pekerja dan buruh yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan. Dampaknya adalah pada kehidupan ekonomi dan kebutuhan pangan keluarga.
Maka untuk menanggapi hal tersebut, jamaah Masjid Muhammadiyah Mujahidin Desa Bumiaji Kota Batu berinisiatif dan bergotong-royong untuk saling membantu sesama dengan inisiasi Gerakan Tebar Sembako Ke Rumah atau disingkat Barokah.
Arif Saifudin, Ketua Dewan Penasihat Masjid Mujahidin mengatakan, gerakan ini muncul sebagai otokritik bahwa tidak sepenuhnya pemerintah dapat menanggung beban setiap masyarakat.
“Banyak masyarakat di sekitar Masjid Mujahidin yang terdampak Pandemi Covid-19. Beberapa ada yang sebagai tukang ojek online, buruh pabrik dan buruh tani yang surut pendapatanya. Padahal pekerjaan yang mereka lakukan itu untuk menghidupi keluarga,” terangnya.
Ia menuturkan, yang masyarakat butuhkan saat ini adalah kebutuhan pokok. “Dari survey secara sederhana yang kami lakukan, masyarakat membutuhkan bantuan bahan pokok seperti beras, gula, minyak dan telur,” ujarnya.
Mereka yang kita survey, imbuhnya, adalah warga yang kita nilai sebagai masyarakat kelas bawah dan tidak terdata di bantuan pemerintah.
Warga Berbondong-bondong
“Awalnya gerakan ini hanya sekedar membuka lapak dengan meja panjang di pelataran Masjid Mujahidin dan ditujukan hanya untuk membantu masyarakat sekitar masjid, akan tetapi makin banyak masyarakat yang berbondong-bondong datang ke masjid untuk mengambil paket sembako,” ujar Arif yang juga menjabat Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Batu tersebut.
Ketika banyak warga bebondong-bondong mengambil paket sembako tersebut, pada saat itulah takmir masjid menanyakan kepada beberapa orang yang datang.
“Ternyata warga yang mengambil sembako itu tidak hanya warga Bumiaji, namun mereka juga dari desa lain seperti Desa Pandanrejo, Desa Sidomulyo dan Giripurno,” jelasnya.
Gerakan Barokah ini sudah berjalan sejak pertengahan bulan Mei 2020 dan rencananya akan berkelanjutan sampai kapanpun.
Arif menuturkan, ini menjadi salah satu misi Masjid Mujahidin untuk semakin membuat keterikatan antara masjid dengan masyarakat. Karena memang sudah seharusnya masjid selain sebagai tempat ibadah kaum Muslim juga sebagai wadah sosial bagi seluruh umat.
“Dengan gerakan seperti ini maka akan ada keterikatan, kecintaan dan saling empati antara masyarakat dengan masjid. Dan ni adalah bentuk dakwah yang tidak monoton,” tandasnya.
Sejak tanggal 12 Mei 2020 hingga 29 Mei 2020 telah terkonfirmasi ada 3.531 paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat. (*)
Kontributor Wendy Kiswha Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni