PWMU.CO – Surabaya merah pekat alias hitam dalam peta penyebaran Covid-19. Itu menunjukkan kondisi Surabaya sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Jatim, awalnya Surabaya hanya merah, namun kini sudah merah pekat dibandingkan daerah lain.
“Wilayah Kota Surabaya terlihat berwarna merah pekat sejak empat hari terakhir. Warna itu menunjukkan daerah tersebut angka kasusnya lebih dari 1.025 kasus, yaitu 2.748 kasus,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (3/5/2020).
Joni menegaskan, semakin banyak catatan kasusnya, warna di peta sebaran akan semakin pekat hingga berwarna hitam. “Ini menjadi perhatian bersama, bahwa virus ini mudah menular. Masyarakat harus tetap waspada terhadap penularan Covid-19,” ujarnya.
Donor Plasma
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak survivor Covid-19 Jawa Timur untuk bergotong-royong melakukan gerakan sosial donor plasma.
Hal itu dilakukan untuk bersama-sama membantu kesembuhan pasien dan menurunkan angka kematian pasien Covid-19 di Jawa Timur. Plasma dari pasien yang sudah sembuh akan menjadi harapan baru untuk pengobatan Covid-19 di Jawa Timur.
Sebagaimana diketahui, saat ini sudah ada 799 pasien Covid-19 Jawa Timur yang sembuh. Bahkan Selasa (2/6/2020) pertambahan angka kesembuhan pasien Covid-19 Jatim mencapai angka tertinggi did Inonesia. Ada 100 orang pasien sembuh dalam sehari.
“Saya mengajak warga Jawa Timur survivor Covid-19, yang telah dinyatakan sembuh dari covid-19, yang setelah dua kali hasil swab dinyatakan negatif, untuk bersama-sama melakukan aksi donor plasma,” katanya.
Donor plasma darah dari pasien sembuh tersebut akan digunakan sebagai terapi plasma convalescent pada pasien Covid-19 yang berat dan juga sangat berat.
Hari Rabu ini ada tambahan pasien positif 194 orang. Rinciannya: 115 orang dari Surabaya, Sidoarjo (19), Bangkalan (11), Sampang (11), Lamongan (7), Tuban (7), Pamekasan (7), Gresik (5), Kabupaten Kediri (5), Kabupaten Mojokerto (3), serta Kabupaten Pasuruan dan Jember masing-masing dua orang.
Sedangkan, pasien sembuh 100 orang sehingga total pasien sembuh sebanyak 799 orang. Pasien meninggal dunia mendapatkan tambahan 11 orang, sehingga berjumlah 429 orang. Jumlah akumulasi orang dalam pantauan (ODP) 24.923 orang dan pasien dalam pantauan (PDP) mencapai 6.754 orang. (*)
Penulis Faishol Taselan. Editor Mohammad Nurfatoni.