PWMU.CO – Jadi rujukan Covid-19 RS Siti Khodijah jamin keamanan pasien umum. Demikian diungkapkan Direkturnya dr Moch Hamdan SPS(K), Senin (1/6/2020).
Menurut dr Moch Hamdan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) yang melayani pasien Covid-19 berjumlah 77 dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Jumlah terbanyak di Jawa Timur yakni 33 rumah sakit.
“Salah satu dari 77 RSMA tersebut adalah RS Siti Khodijah Sepanjang, Taman, Kabupaten Sidoarjo. Selain ditunjuk sebagai RS rujukan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, RS Siti Khodijah juga ditetapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai salah satu RS rujukan Covid-19,” ungkapnya.
Sediakan 103 Tempat Tidur Isolasi
RS Siti Khodijah, lanjutnya, hingga kini sudah merawat 320 pasien Covid-19. Rinciannya 90 pasien konfirmasi, 99 pasien PDP dan 31 Pasien ODP. Sebanyak 172 pasien dinyatakan sudah sembuh.
“Sebenarnya sejak awal akan menangani pasien Covid-19, RS Siti Khodijah bekerja keras menyiapkan sarana dan prasarana (sarpras) karena butuh perlakuan khusus,” ujarnya.
Untuk sarpras, sambungnya, RS Siti Khodijah menyiapkan ruang isolasi bertekanan negatif dan persiapan alat medis. Sampai saat ini sudah tersedia 103 tempat tidur (TT), dengan Ruang Isolasi Khusus (RIK) sebanyak 32 TT dan ruang isolasi biasa (RIB) sebanyak 71 TT.
“RS Siti Khodijah juga merenovasi kamar operasi khusus untuk pasien Covid-19. Sementara untuk Alat Pelindung Diri (APD), RS ini menyiapkan sesuai standar Covid-19 dengan ketersediaan buffer hingga 3 pekan,” imbuhnya.
SDM Siap Tangani Pasien Covid-19
Dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM), menurutnya, dari awal akan menerima pasien Covid-19 pihaknya sudah melaksanakan on job training pengambilan SWAB.
“Juga memberikan kesempatan belajar berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada beberapa RS baik jaringan RSMA maupun di luar jaringan RSMA. Contohnya RS Muhammadiyah Lamongan (RSML) dan RS Citra Medika Sidoarjo,” paparnya.
Seluruh karyawan RS Siti Khodijah, ujarnya, selama pandemi Covid-19 harus melakukan pemeriksaan berkala pada petugas. Kami juga memberi mereka tunjangan sembako antara lain beras, gula, telur, susu, dan vitamin C.
“Kami juga memberi penambahan insentif untuk petugas yang langsung menangani pasien Covid-19 dan menyediakan penginapan untuk petugas Covid-19,” jelasnya.
Demi melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi, lanjutnya, seluruh ruangan dan area di RS Siti Khodijah dilakukan pembersihan dengan melakukan disinfektan surface setiap 3 jam dan disinfektan udara secara periodik.
“Khusus pasien Covid-19 dilakukan kohorting dan grouping antara pasien konfirmasi Covid-19, PDP maupun ODP. RS juga melarang adanya pengunjung. Penderita Covid-19 tidak boleh ada penunggunya kecuali untuk pasien anak dan geriatri dengan diberikan edukasi dan inform concent,” terangnya.
Untuk pencegahan infeksi, menurutnya, para petugas juga diberikan APD sesuai levelnya dengan APD yang standar. Beberapa kali dilakukan simulasi kepada semua petugas tentang pemakaian, pelepasan APD serta pemahaman tentang pentingnya kedisiplinan terkait APD.
Pemisahan Perawatan Pasien Umum dan Covid-19
Mengantisipasi menurunnya pasien umum dan agar masyarakat percaya, merasa aman dan nyaman untuk berobat ke RS Siti Khodijah, Hamdan mengatakan pihaknya melakukan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).
“Sasarannya adalah tokoh masyarakat, pimpinan/perwakilan perusahaan disekitar RS, masyarakat sekitar dan pengunjung serta sekolah sekitar RS, urainya.
Materi PKRS, sambungnya, tentang bahaya Virus Corona, cara penularan dan langkah-langkah pencegahannya. Juga tentang RS Siti Khodijah sebagai RS rujukan dengan perawatan pasien Covid-19 dan non Covid-19 yang terpisah sesuai zona merah dan zona hijau.
“Selain itu juga terdapat tempat atau jalur skrining yang membedakan jalur masuk yang aman untuk pasien non Covid-19,” tuturnya. (*)
Penulis Isnatul Chasanah. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.