103 pasien target terapi plasma darah yang akan dilakukan rumah sakit milik Pemprov Jatim. Sementara itu Gubernur Khofifah ajak warga semakin waspada karena jumlah OTG tinggi.
PWMU.CO – Sebanyak 103 pasien menjadi target sasaran dilakukannya uji coba penyembuhan Covid-19 dengan mengunakan metode plasma konvalesens. Yakni memasukan plasma darah mereka yang sembuh Covid-19 ke pasien yang kini menjalani perawatan.
“Saat ini sudah menerima 20 orang calon pendonor plasma darah untuk membantu pengobatan pasien Covid-19 yang masih dirawat di RS milik Pemprov Jatim. Targetnya ada 103 pasien yang bakal disembuhkan dari donor plasma,” kata Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya dr Joni Wahyuhadi di Surabaya, Ahad (7/6/2020).
Menurutnya, dari 20 calon pendonor tersebut tentunya tidak semuanya bisa langsung diambil plasma darahnya karena harus melalui rangkaian screening terlebih dahulu oleh tim khusus.
“Pengambilannya memang mudah seperti donor darah. Tapi screening-nya cukup ketat, karena harus dilakukan rapid test dan PCR test terlebih dulu dan harus negatif hasilnya. Kemudian pendonor juga dicek apakah terbebas dari HIV/AIDS, TBC, Sipilis maupun Hepatitis, serta tingkat antibody yang dimiliki minimal sepertiga ratus,” ujarnya.
Ia mengakui RSUD dr Soetomo merupakan salah satu dari 10 rumah sakit di Indonesia yang sudah ditunjuk Kemenkes untuk ikut protokol plasma convalescent dalam penanganan pasien Covid-19.
“Kami targetkan ada 103 plasma theraphy di Jatim, namun saat ini baru dapat 7 orang yang telah menggunakan treatment plasa convalescent,” ungkapnya.
Penggunaan terapi plasma darah ini memang tidak mudah, sebab pasien harus memiliki kriteria seperti gejala klinisnya berat dan sangat berat. Plasma darahnya compatible dengan milik pendonor serta harus ada persetujuan dari pasien karena metode ini masih bersifat clinical trials.
Di RSUD dr Soetomo Surabaya bantuan plasma darah dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta sebanyak 21 bag sudah digunakan untuk enam pasien. Dan masing-masing pasien rata-rata membutuhkan tiga bag. “Kami juga mendapat kiriman 1 bag lagi berisi 3 dari RSPAD Jakarta,” imbuhnya.
Perlu Banyak Pendonor
Gubernur Jatim Khofifah Idar Parawansa dalam kesempatan yang sama mengatakan, ke depan jumlah pendonor akan semakin bertambah. Karenanya, pihaknya kembali mengajak masyarakat khususnya para pasien yang sembuh dari Covid-19 agar dengan suka rela untuk menjadi donor.
Praktek donor plasma darah ini sendiri juga telah mendapat izin dari WHO dan FDA Amerika untuk dipergunakan pada pasien Covid-19 dengab kategori berat dan sangat berat.
“Tentu jika teman-teman mengajak secara kontinyu, insyaallah akan lebih banyak lagi, yang dengan suka cita mendonorkan plasma darahnya untuk menolong saudara-saudara yang lain,” pesan gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Sementara itu Direktur RSUD dr Syaiul Anwar dr Kohar Hari Santoso mengatakan ada dua pendonor plasma darah di rumah sakitnya. Dan sudah diberikan ke pasien Covid-19 yang tengah menggunakan ventilator. Setelah diberikan donor plasma sebanyak tiga kali dan disertai pengamatan. Kondisi pasien tersebut tercatat membaik bahkan alat bantu nafas sudah bisa dilepas.
“Di Saiful Anwar, kita sudah dapat dua pendonor dan sudah digunakan ke pasien. Setelah diberikan sebanyak tiga kali. Ternyata alat bantu nafasnya bisa dilepas,” tutur Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim.
OTG Tinggi, Warga Harus Waspada
Selain upaya peningkatan angka kesembuhan, Khofifah juga meminta masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan. Khususnya pada kasus OTG (orang tanpa gejala) yang terus meningkat di masyarakat.
Per hari Jumat (5/6/2020), total kasus OTG di Jatim mencapau 19.857 orang. “Perhatian kita harus sangat waspada pada OTG yang terus meningkat. Mereka tidak memiliki gejala, namun berpotensi menularkan,” ujarnya. (*)
Penulis Faishol Taselan. Editor Mohammad Nurfatoni.