PWMU.CO – Pandemi Covid-19 menjadi momen kontributor PWMU.CO untuk bisa menggali sejarah Muhammadiyah di daerah masing-masing.
Inilah pesan yang disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid MSi dalam kegiatan PWMU.CO Sapa Kontributor melalui Zoom, Ahad (6/7/20).
Dalam kegiatan yang bertema Tetap Kreatif Menulis di Tengah Pandemi Covid-19, Nadjib menyampaikan di saat wabah Covid-19 seperti sekarang ini, jangan sampai semangat menulis turun, tapi justru harus lebih bersemangat.
“Di saat banyak kegiatan Muhammadiyah ataupun amal usaha banyak yang libur karena pandemi, maka sudah waktunya kontributor mencari bahan tulisan seperti menulis sejarah Muhammadiyah yang ada di daerah ataupun di ranting masing-masing,” ujarnya.
Nadjib menjelaskan, menuliskan sejarah ataupun perkembangan ranting merupakan cara yang tepat untuk mendokumentasikan sejarah Muhammadiyah.
Bukan hanya mendokumentasi, sambungnya, tapi juga mempublikasikan dengan diwujudkan menjadi tulisan yang menarik. Kontributor bisa menuliskan peran tokoh Muhammadiyah yang ada di tempatnya, terutama yang sudah wafat dan memiliki peran penting di Muhammadiyah setempat.
Tetap Produktif di Tengah Pandemi
Dalam acara yang dibuka dengan saling sapa antara editor, co-editor, dan para kontributor PWMU.CO itu Nadjib menekankan jangan sampai ketika masa pandemi seperti sekarang ini membuat kontributor tidak semangat lagi menulis. Dengan alasan bahannya kurang, mengingat tidak banyak kegiatan secara offline yang bisa diliput.
“Jadikan momen saat pandemi seperti sekarang ini untuk menuliskan tentang sejarah lokal yang pastinya akan bermanfaat di masa yang akan datang. Nanti tulisan tersebut juga bisa dijadikan buku,” paparnya.
Dia menjelaskan, lepas dari semua itu, kontributor bisa menuliskan apa yang bisa dilihat, dialami, ataupun dari berbagai nara sumber yang dijumpai.
Seperti dengan mengikuti diskusi-diskusi online, pengalaman pribadi ataupun yang lainnya, sehingga tetap produktif meski di tengah pandemi.
“Kami sangat perlu data, tempat-tempat bersejarah yang mempunyai peran penting bagi Muhammadiyah di lokal. PWMU.CO mempunyai sumber daya manusia yang luar biasa pada kontributornya. Ketika banyak sejarah Muhammadiyah yang penting di Jawa Timur dan tidak tertuliskan maka ini merupakan kesempatan bagi para kontributor.
Nadjib menegaskan, di Jawa Timur yang mempunyai 38 Kabupaten/Kota, Muhammadiyah memiliki 535 cabang dan 3030 ranting. Maka. ujannya, pasti akan banyak sejarah di dalamnya. Apalagi disertai dengan foto, maka tulisan akan lebih bagus dan menarik ketika para kontributor mau menuliskannya.
“Oleh karena itu kami sangat menunggu, terutama saya, agar kontributor menuliskan sejarah lokal Muhammadiyah. Pastinya saya akan mengapresiasi bagi yang pertama menulis,” ujarnya.
Kegiatan yang diikuti 75 kontributor secara online ini menghadirkan pemateri Muhammad Ma`mun Affany, penulis 11 buku, beberapa di antaranya best seller seperti 29 Juz Harga Perempuan.
Hadiah Kejutan bagi Penanya
Di akhir sesi kegiatan sapa kontributor secara virtual, Nadjib Hamid memberikan hadiah kejuatan berupa pulsa kepada para penanya dan co-edior..
- Yuia Febrianti. kontributor dari Banyuwangi.
- Suwarno, kontributor dari Ngawi.
- Tri Eko Sulistiowati kontributor dari Surabaya.
- Supriyono, kontributor dari Madiun.
- Prima Mari Kristanto, yang karena nomornya kartu pascabayar lalu dilihkan ke Slamet Hariadi, kontributir dari Lamongan.
- Fahrun Nisa, kontributor dari Malang.
Tidak hanya bagi penanya, Nadjib Hamid juga membagi pulsa ke nomor telepon para editor dan co-editor.
Selamat bagi para penerima hadiah! (*)
Penulis Hendra Hari Wahyudi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.