Bila Covid-19 Itu Azab, Lakukanlah Ini! Kajian ditulis oleh KH Drs Musyafa’ Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
PWMU.CO – Saat ini dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Penyakit yang berasal dari Kota Wuhan, Cina, itu, menyebar dan menginfeksi jutaan manusia dan membunuh ratusan ribu jiwa manusia di muka bumi ini.
Tidak hanya itu, Covid-19 juga memporak-porandakan sistem ekonomi, agama, budaya, bahkan politik. Bukan hanya negera berkembang yang terdampak, superpower Amerika Serikat pun kewalahan mengatasinya.
Banyak yang menyimpulkan pandemi Covid-19 ini secara spiritual adalah ujian, peringatan, atau bahkan adzab dari Allah SWT kepada manusia.
Namun tahukah kita bahwa ujian, peringatan, dan mungkin juga adzab ini tidak hanya terjadi pada zaman ini? Lalu bagaimana al-Quran mengajarkan dan memberikan solusi untuk menyelesaikannya?
Berbagai Ujian Masa Lalu
Masa Kerajaan Blambangan
Wabah atau pagebluk saat itu melanda wilayah Kadipaten Balumbung, Blambangan. Berupa penyakit menular, tahun 1440-1461 Maseh menurut buku Atlas Wali Songo.
Pagi sakit sore meninggal. Hal ini menyebabkan Pangeran Karucil khawatir hingga pada akhirnya ia datangkan tabib dari berbagai daerah bahkan negeri seberang untuk bisa mengobati.
Namun belum ada yang berhasil, hingga kedatangan Syaikh Maulana Ishaq yang memiliki akidah lurus. Ia pun berdoa kepada Allah SWT hingga penyakit dan wabah itu hilang.
Perang Badar
Secara akal, perang umat Islam melawan kafir Quraisy dengan jumlah dan senjata tidak seimbang ini akan dimenangkan oleh pihak kafir Quraisy.
Umat Islam yang hanya berjumlah 313 melawan 1.000 dengan persenjataan yang lengkap. Sampai-sampai Rasulullah SAW khawatir tidak ada yang menyembah Allah SWT lagi jika umat Islam kalah.
Maka, setelah Rasulullah SAW menyampaikan kekhawatirannya, Allah SWT memberikan kemenangan tersebut.
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.” (Ali Imran: 123).
Zaman Raja Firaun
Wabah Covid-19 ini belum seberapa mengerikan jika dibanding dengan adzab yang ditimpakan pada masa Raja Firaun. Yaitu kemarau panjang dan kesulitan makanan yang menyebabkan pacelik. Namun mereka tetap sombong sepert digambarkan dalam al-A’raf 130:
وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
“Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir’aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.”
Selain itu Allah datangkan wabah yang mengerikan dan menjijikkan:
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ ٱلطُّوفَانَ وَٱلْجَرَادَ وَٱلْقُمَّلَ وَٱلضَّفَادِعَ وَٱلدَّمَ ءَايَٰتٍ مُّفَصَّلَٰتٍ فَٱسْتَكْبَرُوا۟ وَكَانُوا۟ قَوْمًا مُّجْرِمِينَ
“Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.” (al-A’raf 133).
Lima Jenis Azab
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa topan ini merupakan hujan lebat yang merusak seluruh ekosistem dan menyebabkan kematian.
Ada juga yang menyebut bahwa topan yang dimaksud adalah air dan penyakit Tha’un—penyakit menular hingga menyebabkan banyak yang meninggal.
Sedangkan wabah belalang merusak tumbuh-tumbuhan dan masuk ke rumah-rumah. Sedangkan yang dimaksud kutu adalah binatang yang keluar dari padi. Ada juga yang menyebut sebagai bakteri yang membunuh.
Allah SWT juga menurunkan katak yang sangat banyak, hingga mereka jijik melihatnya
Saat itu seluruh air di Mesir berubah menjadi darah. Seluruh ikan mati. Orang Mesir tidak bisa minum. Jika pun ingin meminum, maka ia tutup matanya supaya air darah itu bisa masuk.
Setelah terjadi yang demikian, diam-diam Raja Firaun mengutus orang untuk memintakan doa kepada Nabi Musa dan Nabi Harun. Firaun sampai berjanji jika wabah hilang, maka ia akan beriman dan membebaskan Bani Israel.
وَلَمَّا وَقَعَ عَلَيْهِمُ ٱلرِّجْزُ قَالُوا۟ يَٰمُوسَى ٱدْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِندَكَ ۖ لَئِن كَشَفْتَ عَنَّا ٱلرِّجْزَ لَنُؤْمِنَنَّ لَكَ وَلَنُرْسِلَنَّ مَعَكَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ
“Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) mereka pun berkata: ‘Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhamnu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dan pada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu.'”
Maka Musa pun berdoa hingga wabah ini tidak ada. Apakah setelah hilangnya wabah itu Raja Firaun beriman, bertaubat, dan melaksanakan janjinya?
Al-Quran menjawab bahwa Firaun ingkar, ia tidak beriman, tidak bertaubat dan tidak membebaskan Bani Israel hingga meninggal dengan ditenggelamkan oleh Allah SWT dalam keadaan tetap kafir.
Bila Covid-19 Itu Azab?
Ujian aau wabah telah terjadi sebelum pandemi Covid-19. Dan mungkin saja akan terjadi lagi hingga hari kiamat. Hal ini, secara spiritual, disebabkan oleh dosa dan kesalahan manusia. Maka, yang harus kita lakukan adalah menyelesaikan wabah ini dengan cara al-Quran :
Berdoa kepada Allah SWT
Demikian juga yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW saat Perang Badar; Nabi Nuh saat menghadapi kaumnya yang kafir dan durhaka kepada Allah SWT; Nabi Luth dengan kaum homo.
Juga Nabi Musa saat menghadapi Raja Firaun dan wabah yang di-adzabkan kepada kaum Fir’aun; bahkan Syaikh Maulana Ishaq saat wabah mematikan yang terjadi di Kerajaan Blambangan.
Memperbanyak Istighfar
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. (al-Anfal 33)
Mengumpulkan 40 Orang Shaleh
Doa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh ikhlas karena Allah SWT akan lebih mudah dikabulkan Allah SWT. Terlebih doa yang dilakukan orang-orang shaleh, yang memiliki akidah lurus, taat beragama, dan tidak berbuat maksiat.
Kenapa 40 orang? Ini hanya sebuah analogi dimana Nabi Musa dipanggil oleh Allah SWT di Bukit Tursina. Selama 30 hari ditambah 10 hari khusus iktikaf dan bermunajat kepada Allah SWT hingga Allah SWT memberikan kemuliaan untuknya.
Perbanyak Sedekah
Dalam riwayat at-Tirmidzi dan lainnya, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekah benar-benar memadamkan kemurkaan Allah dan menghindarkan dari kematian yang buruk.” (hasan li-ghairihi)
Ibnul Qayyim menjelaskan, “Sedekah memiliki pengaruh yang ajaib dalam mencegah berbagai balak, walaupun sedekah dari seorang fajir (ahli maksiat) atau zalim bahkan dari orang kafir.
Karena Allah mencegah dengan sedekah berbagai balak. Hal ini telah diketahui oleh manusia baik yang awam ataupun tidak. Penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah membuktikannya” (Al-Waabilus Shayyib, hal. 49, Darul Kitab Al-‘Iraqi, Beirut, 1405 H, Syamilah).
Semoga Allah SWT segera menghilangkan wabah Covid-19 ini di dunia. Amin! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.