PWMU.CO – Berita duka datang dari keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur. Nur Lutfiyanto, seorang warga Muhammadiyah asal Gresik meninggal dunia akibat kecelakaan. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis (8/9) di ruas tol Sidoarjo Km 33 antara truk tangki pengangkut BBM milik Pertamina dan Toyota Avanza yang dikendarai korban.
Menurut Andi, salah satu saksi mata di lokasi kejadian, kecelakaan bermula saat truk pertamina yang mengangkut 32 ribu liter pertamax dengan plat nomor L 8431 UX melaju dari Surabaya ke arah Sidoarjo. Setibanya di bawah jembatan penyeberangan Desa Gagang Panjang Tanggulangin, tiba-tiba sopir membanting setir ke arah kiri. Akibatnya, truk menabrak tiang jembatan dan langsung banting setir ke kanan. Karena sarat muatan, tangki pun terpelanting dan roboh.
(Baca: IMMawati Nurrima Dini Elysa, Ketua IMM Komisariat Psikologi UMSurabaya, Meninggal Akibat Kecelakaan dan Kecelakaan di Ponorogo, Istri Sekretaris PDM Purworejo Wafat)
Sopir tak bisa mengendanakan dan menabrak pembatas jalan di sebalah kanan. Tak lama, truk pun terbakar. Beberapa kendaraan yang berada tepat di belakangnya sempat menghindar.
Namun, sebuah Avanza berplat nomor L 1262 WF yang berada di belakang truk tangki melaju searah dengan truk dan menabrak belakang truk tangki. Akibatnya, Avanza yang dikendarainya pun ikut terbakar.
Usai kecelakaan, sopir truk tangki langsung melarikan diri, sedangkan Nur Lutfiyanto meninggal dunia di tempat karena terjebak di dalam mobil yang sudah diselimuti kobaran api.
(Baca: Mizan Nulkhaq, Dokter Muda UMM Ini Meninggal dalam Kecelakaan saat Pergi Koas ke RSML dan Tokoh Tarjih, Prof Saiful Anam, Berpulang)
Almarhum yang pernah mengenyam pendidikan di SMP dan SMA 1 Muhammadiyah ini meninggalkan istri yang bernama Lestari Setyo Utami, serta dua anak: Ikhwanul Muslim dan M. Anugrah Brilliansyah.
Saat kejadian, dia dalam perjalanan dinas dari rumahnya yang beralamat di Jl Marabahan V nomor 7 GKB Gresik. Saat itu Nur Lutfiyanto berencana untuk mengikuti meeting proyek di Sukorejo Plant, PT HM Sampoerna Tbk.
Nur Lutfiyanto memiliki kedekatan ideologis dengan Persyarikatan. Karena dia cukup lama mengenyam pendidikan di Sekolah Muhammadiyah. Bahkan, kedua anaknya juga sama-sama disekolahkan di sekolah Muhammadiyah.
Anak sulung, Ikhwanul Muslim yang sekarang kelas 12 SMAN 1 Gresik merupakan alumni SD Muhammadiyah Manyar Gresik. Sementara anak kedua, M. Anugrah Brilliansyah, yang kini tercatat sebagai siswa kelas 8-D SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik, merupakan alumni SD Muhammadiyah 1 GKB.
(Baca juga: Cermin Guru Sejati, Mengenang Budayawan Lenon Machali dan Seperti Habibie-Ainun, alm. Mughnijah adalah Sayap Sebelah bagi Prof Fasich)
M Yazid Nurkhafudhi, Sekretaris RW XI Desa Suci Kec Manyar Gresik mengatakan, almarhum turut aktif dalam kepengurusan RW periode 2010-2013. Nur Lutfiyanto membidangi seksi pembangunan. “Almarhum juga takmir Masjid Sabilillah. Almarhum lah yang merancang balai RW XI dan Masjid Sabilillah,” terangnya.
Sekretaris PDM Gresik Drs Sarwo Edi MPd, yang merupakan teman almarhum mengungkapkan bahwa Nur Lutfiyanto merupakan lulusan SMAM 1 Gresik tahun 1986. “Semasa SMA dia termasuk siswa pandai di bidang matematika dan fisika. Berperilaku jujur, sopan, dan respek terhadap teman. Almarhum juga termasuk siswa pendiam,” kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik ini.
(Baca juga: Pejuang Pengentasan PSK Itu Telah Tiada dan Mengenang H Bisri Ilyas, Saudagar Sukses Bermodal Kejujuran)
”Kepeduliannya berlanjut sampai dengan saat ini. Di mana alumni SMAM 86 yang saya koordinatori memiliki kiprah sosial. Utamanya membantu masalah pendidikan bagi putra-putri sesama alumni yang kurang mampu. Mas Luthfi juga terlibat di dalamnya,” ungkap Sarwo Edy.
Atas kejadian ini, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM ) Jatim menyatakan turut berduka cita. “Semoga khusnul khatimah, dan yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan iman. Pasti ada rahasia Allah di balik peristiwa ini. Semoga ini cara Allah untuk memberikan kejutan terindah,” tutur Wakil Ketua PWM Nadjib Hamid. (ilmi)