PWMU.CO – Pasien bohong akibatkan Dosen UMM terpapar Covid-19. Dia adalah Asisten Khusus Rektor Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kemahasiswaan UMM Dr Joko Widodo MSi.
Menurut Joko, sapaan akrabnya, dirinya tertular Covid-19 dimulai akibat salah seorang pasien berbohong yang ditangani anaknya di sebuah rumah sakit di Malang.
Informasinya, ada pasien perempuan yang yang masuk ICU karena kondisinya sudah darurat. Tapi keluarga pasien saat asesmen tidak jujur kalau suami pasien itu beberapa waktu lalu meninggal karena Covid-19.
Tidak Tertular di UMM
“Saya bukan tertular dari rekan kerja di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Di UMM tidak ada yang positif Covid-19.
“Pengetahuan terkait Covid-19 saya perdalam untuk bahan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Tetapi ternyata saya tidak bisa terbebas dari virus yang telah merenggut banyak nyawa ini,” ungkapnya.
Setelah dinyatakan sembuh, Joko membagi kisahnya tentang bagaimana dirinya bertarung melawan Covid-19 dan stigma negatif masyarakat.
“Awalnya putra saya yang merasakan ketidakberesan di badannya. Seperti flu biasa saja. Barulah dia berkesimpulan bahwa itu gejala Covid-19,” kisahnya.
Setelah beberapa hari, sambungnya, Joko juga merasakan gejala yang sama. “Akhirnya saya dirujuk ke rumah sakit penanganan Covid-19,” ungkap Joko, Selasa (9/6/2020).
Warga Takut Tertular, Rumah Joko Dipagari
Gejala yang dialaminya tidak lebih berat ketimbang stigma yang diterimanya dari tetangga sekitar rumahnya.
“Rumah saya bahkan sampai harus dipagari dengan maksud warga agar tidak menulari masyarakat kompleks perumahan saya,” kenang pria yang juga Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini.
Padahal selama ini dirinya aktif mensosialisasikan bahaya Covid-19 di perumahannya. “Saya sempat sakit hati. Tapi saya hanya cukup berlapang dada. Saya berpikir perlakuan masyarakat terhadap dirinya hanyalah bentuk ketidaktahuan semata,” paparnya.
Joko berkeyakinan dirinya tidak boleh kalah dengan Virus Corona ini. Selalu berpikir positif dan optimis bisa membuat cepat sembuh.
“Dukungan keluarga dan juga energi positif dari orang-orang lingkaran pergaulan punya kekuatan tersendiri untuk membuat saya cepat sembuh,” jelasnya.
Lebih Bugar dan Perhatian Kesehatan
Setelah terkena Covid-19, menurutnya, dia merasa hidup kembali. “Justru setelah menjadi pasien Covid-19 badan saya merasa lebih bugar dari biasanya. Saya juga jadi lebih perhatian dengan kesehatan badan saya,” kata Joko.
Terakhir Joko mengajak seluruh masyarakat untuk lebih menjaga diri dan mematuhi segala himbauan kesehatan Pemerintah tentang Covid-19.
“Cukup dengan menjaga jarak, tetap di rumah dan rajin mencuci tangan. Yang lebih penting, jangan terjebak berita bohong,” tuturnya. (*)
Penulis Maharina Novi. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.