PWMU.CO-Merating kemusliman bolehlah sekali-sekali kita lakukan. Self assessment, kita ukur sendiri. Sejujur-jujurnya. Untuk kepentingan kita sendiri. Untuk apa? Supaya termotivasi meningkatkannya atau kalau sudah merasa baik, semangat mempertahankannya. Istiqomah. Konsisten. Tidak naik turun. Stabil atau bahkan meningkat terus.
Jika range nilainya dari 1-10, berapa kira-kira level kemusliman kita. Katakanlah skor 1 hanya untuk seorang yang kemuslimannya baru didapat dari bersyahadat saja. Belum shalat, belum zakat, belum puasa dan seterusnya. Tapi sudah muslim, karena sudah bersyahadat.
Skor lima untuk yang sudah melaksanakan lima rukun Islam komplet, mulai syahadat, shalat, sampai naik haji. Baru baik beribadahnya kepada sang pencipta. Belum kepada sesama dan alam sekitarnya.
Yang bulat 10 untuk siapa? Mereka yang di al-Quran sudah mencapai derajat takwa, sebenar-benar takwa, semua perintahNya dilaksanakan, semua laranganNya, ditinggalkan. Mereka yang masuk kriteria kaffah, total, seluruhnya.
Ibadah vertikalnya bagus, horisontalnya baik. Ibadah mahdhohnya (ada tuntunan Quran dan hadisnya) bagus, ghoiru mahdhohnya excellent, muamalahnya perfect, hablum minallah dan hablum minannaas-nya terjaga. Skor 10 diberikan kepada yang amal salehnya 100 persen dan maksiatnya nol persen. Benar-benar perfect dan sungguh sangat sulit tapi bisa.
Melihat Level
Masuk level mana? Ramadhan yang baru saja berlalu bisa menaikkan berapa level? Jika bisa menaikkan 1, 2, 3 , 4 atau 5 level alangkah bermanfaatnya Ramadhan kemarin, benar-benar berkah, mendapat hikmahnya. Ukurannya apakah value Ramadhan masih nyantol hingga kini, tidak hilang plas.
Contoh, masih bisa bangun jam 3 pagi untuk tahajud, masih meneruskan habit puasanya (syawalan, Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, atau Daud), masih rajin mengaji dan mengkaji Quran. Dan masih banyak kebaikan Ramadhan lainnya seperti menjadi lebih sabar, berbicaranya lemah lembut, hati-hati (bukan grusa-grusu). Bisa mengendalikan marah, pemaaf, helpful dan lain-lain.
Lalu, momen lock down covid ini, bisa meningkatkan level kemusliman kita berapa? Punya lebih banyak waktu di rumah, bisa menambah ketakwaan apa? Dhuha yang sebelumnya tergesa-gesa, bisa lebih khusyuk lagi dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik tidak.
Rawatib yang semula disibukkan banyak kegiatan, sekarang bisa lebih tenang tidak. Sudah menamatkan buku-buku bermutu berapa?
Jadi berapa level kemusliman kita? Silakan menilainya. Sukarela. Kesempatan menghisab (menghitung) sendiri sebelum kelak dihisabNya. Jangan lupa, terus beribadah dengan gembira. (*)
Penulis Ali Murtadlo Editor Sugeng Purwanto