PWMU.CO – Spemdalas mulai produksi materi PBM (proses belajar mengajar) virtual untuk menyambut tahun pelajaran baru 2020/2021 di masa pandemi Covid-19.
Sebanyak 32 guru SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) membuat video pembelajaran yang pengambilan gambarnya sudah dimulai satu pekan yang lalu.
Koordinator Mata Pelajaran MIPA dan PJOK Siti Uswatul Janah SPd mengungkapkan upaya ini dilakukan sekolah sebagai persiapan mengawali tahun pelajaran baru 2020-2021 yang akan dilakukan secara daring (dalam jaringan).
“Program ini untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan profesional guru, sebagai sumber belajar siswa. Juga sebagai alat bantu dan wadah pembelajaran terutama di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang di mana siswa tidak bisa bertatap muka langsung dengan guru,” ujarnya Senin (15/6/20).
Dia menjelaskkan meskipun di awal proses syuting ada kendala, mulai dari guru yang belum terbiasa saat berbicara di depan kamera, edit video, sampai dengan perlengkapannya, namun akhirnya proses syuting berjalan lancar.
Untuk bisa menghasilkan video pembelajaran yang bagus, menurutnya, memerlukan ketelatenan dan kreativitas dalam mengedit sampai video pembelajaran tersebut bagus untuk dijadikan sebagai media pembelajaran secara virtual.
Hal senada juga disampaikan Koordinator Ismubaqu Ain Nurwindasari MIRKH. Tujuan pembuatan video PBM ini untuk menyediakan media yang berbeda dari sebelumnya. Terutama di masa pandemi.
“PBM jarak jauh akan sangat terdukung dengan adanya video ini. Siswa tidak hanya membaca buku atau modul, tapi bisa mendengarkan atau menyimak penjelasan dari guru pengajarnya sehingga belajar di rumah serasa di sekolah,” jelasnya.
Memang, sambungnya, untuk membuat video pembelajaran dibutuhkan ruang khusus saat syuting, selain itu proses editing yang butuh waktu dan juga ketrampilan khusus dari masing-masing guru sehingga videonya bisa menarik dan bagus.
“Tidak semua guru bisa melakukan edit, maka nanti ada pelatihan khusus setelah ini,” katanya.
Ada Perasaan Grogi saat Syuting
Nugra Heny Apriliah SPdI diwawancarai PWMU.CO usai selesai pengambilan video mengatakan butuh persiapan dua hari dalam pembuatan power point karena bahasa Arab ini bener-bener harus disiapkan dengan berbagi anamiasi yang mewakili maksud dari pada bacaan.
“Dilarang menerjemahkan dalam menjelasan agar anak tidak kecanduan atau ketergantungan dengan arti terjemahan yang kita berikan. Dia menjelaskan dengan menampilkan animasi ada proses berpikir dalam diri anak,” jelasnya.
Ada perasaan grogi, lanjutnya, meski sudah bertahun-tahun mengajar di depan siswa. Karena situasi yang kita hadapi ini beda. Biasanya langsung bertatap muka dan berinteraksi dengan siswa sedangkan di pengambilan video ini kita dituntut untuk menyampaikan materi dengan membayangkan ada siswa di depan kita. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.