PWMU.CO – Ini pesan influencer Kak Sherly: semangat harus terus maju karena ini titik awal melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Tantangan dan tanggung jawab akan lebih besar.
Pesan ini yang disampaikan perempuan kelahiran Aceh yang memiliki nama lengkap Sherly Annavita Rahmi dalam wisuda virtual SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik bertema Ilmuku Memuliakan Hidupku, Senin (15/6/20).
Kepada 117 Wisudawan Kak Sherly mengatakan meski raga kita tak bertemu namun pikiran dan semangat harus terus maju. Hari ini anak-anak Berlian School telah membuktikan kepada diri sendiri, orangtua dan lingkungan sekitar bahwa dengan pikiran dan semangat berhasil melewati satu jenjang pendidikan. “Selamat buat adik-adik Berlian School yang diwisuda hari ini,” ujarnya.
Di acara yang berlangsung pukul 08.30-10.00 WIB ini dia menjelaskan pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Bicara tentang hari ini adalah membicarakan anak-anak yang telah lulus resmi secara ceremony.
Menurutnya, melepas status pelajar sekolah dasar dan naik ke jenjang yang lebih tinggi menjadi titik awal sebaga generasi yang akan memimpin masa depan. Bagaimanapun lingkungan, negara, dan agama sebenarnya ditentukan oleh persiapan anak mudanya di zaman sekarang.
“Ibaratnya adalah matahari pagi dan akan ada masanya anak-anak sampai pada matahari sore. Perumpamaan matahari pagi sinarnya masih panjang bahkan dia akan melewati titik paling terang yaitu di jam 12.00 siang jika di Indonesia. Dan akan ada masanya masuk pada matahari sore, di mana waktu sinar tidak akan panjang dan sebentar lagi akan tenggelam,” terangnya.
Anak-anak sekarang, ujarnya, adalah matahari pagi yang sinarnya harus dipersiapkan mulai dari sekarang dan bersinar di jam 12.00 nanti dengan kecepatan cahaya yang seperti apa. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkannya.
Empat Tipikal Manusia
Sherly mengungkapkan ada empat tipikal manusia, pertama manusia pesimis. Jika ditanya tentang masa depan mereka akan menjawab dengan awalan, “Ah”.
Kedua, manusia realistis. Jika ditanya tentang masa depan manusia seperti ini akan menjawab, “Ya sudahlah”. Mereka akan mendengar narasi dari orang bukan mereka memberikan narasi untuk didengarkan orang.
Ketiga, manusia optimis. Jika ditanya tentang masa depan maka manusia jenis ini akan melihat dari sudut pandang positif. Di tangan manusia optimis sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.
Keempat, manusia progresif. Kita hidup dengan aturan dan itulah yang membuat kita terus on the track. Mereka yang progresif tidak akan peduli bagaimana keadaan menyempit di situasi menghimpit. Manusia progresif akan selalu mempunyai ide-ide kreatif, inovatif dan tetap solutif.
Sherly menanyakan sekarang kita duduk di tangga yang mana? Mari membiasakan diri keluar dari zona nyaman karena kesempatan akan datang pada mereka yang lebih dulu melakukan persiapan. Proses ini membutuhkan ilmu.
“Mari habiskan jatah gagal kita sekarang, hingga tidak ada alasan untuk tidak sukses di masa depan,” tambahnya.
Kita sebagai anak muda, pesannya, punya dua kata, optimis dan konsisten. Mereka yang bermodal optimis akan kalah dengan yang punya konsistensi tinggi. Konsisten dibentuk bukan satu atau dua hari saja, namun dibentuk selama proses pembiasaan kita sehari-hari.
“Manfaatkan waktu dengan sebaik mungkin, pastikan kita terus berkembang menjadi yang lebih baik, terbaik dan excellent,” tandasnya. (*)
Penulis Firdausi Nuzula. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.