PWMU.CO – Abdul Mu’ti Ajak Siswa Jadi Generasi COVID. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menyampaikan hal itu dalam wisuda virtual SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Rabu (17/6/2020).
“Selamat kepada 155 wisudawan SD Mugeb yang telah lulus dan mampu survive dalam kondisi pandemi saat ini,” ucap Dr Abdul Mu’ti MEd mengawali ceramahnya dari Jakarta via Zoom.
“Tentu ini mungkin wisuda yang sangat istimewa, bahkan mungkin juga wisuda yang sangat historis,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, ada banyak kekhawatiran—bahkan mungkin semacam penilaian negatif—terhadap generasi yang belajar di masa Covid-19. Yaitu generasi yang pembelajarannya dilakukan di rumah secara daring.
Menurut Abdul Mu’ti, meskipun dalam keterbatasan karena pandemi, generasi ini harus tetap memiliki optimisme di masa depan. “Oleh karena itu, ada lima kriteria yang harus dimiliki oleh generasi COVID agar tetap bisa survive dalam kondisi saat ini,” ungkapnya.
Lima Kriteria Generasi COVID
Abdul Mu’ti menjadikan kata COVID sebagai sebuah singkatan. Huruf C adalah creative. “Anak yang kreatif adalah anak-anak yang logical , yang mampu berfikir logis, dan memiliki kemampuan berfikir tingkat tinggi. Salah satu contohnya adalah berfikir kritis.
Kreatif adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh generasi COVID,” terangnya.
Huruf O mengandung makna outstanding. Ada salah tulis. Outstanding memiliki arti di atas rata-rata. “Kalau kita membuat sebuah ‘mean‘, maka outstanding adalah mereka yang selalu terlihat menonjol atau unggul dari yang lain,” jelas dia.
Keunggulan anak-anak, lanjutnya, tidak selalu sama. Mu’ti mencontohkan seperti anak-anak SD Mugeb yang telah memperoleh penghargaan di berbagai bidang. Ada yang unggul di bidang akademik, ada yang unggul di bidang seni, ataupun bidang olahraga.
Huruf V adalah visioner. “Visioner adalah anak-anak yang memiliki cita-cita yang tinggi dan luhur di masa depan. Mereka adalah anak-anak yang bisa membayangkan di masa depan ingin seperti apa, bisa menjadi apa, dan bisa melakukan apa,” jelas Mu’ti.
Keempat, huruf I adalah inspiratif. Anak yang inspiratif adalah yang bisa menjadi contoh bagi teman-teman sebayanya. “Anak-anak ini kalau di dalam al-Quran, adalah anak-anak yang qurrata a’yun” tutur Mu’ti.
Sosok inspiratif ini, tambahnya, bisa menjadikan orang lain bahagia saat melihatnya. Bisa menjadi teladan bagi teman dan orang sekitarnya.
Terakhir, huruf D adalah devout yang memiliki arti taat. Mu’ti menjelaskan, anak-anak yang devout adalah anak-anak yang taat kepada Allah. “Anak-anak yang shaleh, anak-anak yang senantiasa melaksanakan ibadah, berbakti kepada orang tua, dan berakhlak mulia itulah devout,” jelas Abdul Mu’ti. Kelima kriteria inilah menurut dia gambaran generasi terbaik.
Di akhir acara, ia berpesan kepada wisudawan untuk selalu bersemangat menempuh pendidikan setinggi-tingginya namun jangan melupakan almamater. Semua kenangan yang indah itu adalah bagian dari bagaimana kita membangun masa depan.
“Jangan lupa terus membangun ikatan dengan Muhammadiyah, karena Kalian adalah harapan kami untuk tampil sebagai pemimpin Persyarikatan. Bahkan pemimpin bangsa dan dunia di masa yang akan datang,” pesan Mu’ti. (*)
Penulis Viki Safitri. Editor Mohammad Nurfatoni.