PWMU.CO– Silaturahim Virtual Keluarga Besar Muhammadiyah se-dunia diadakan oleh Pimpinan Pusat berlangsung pada Ahad (14/6/2020).
Silaturahim virtual diikuti oleh seluruh anggota majelis, lembaga, Ortom Muhammadiyah di tingkat pusat, wilayah, daerah, dan cabang dari berbagai negara. Termasuk Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir.
Acara Syawalan 1441 H tersebut diawali ucapan Lebaran dan doa oleh ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Aisyiyah serta ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah dari seluruh penjuru tanah air.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir dalam tausiyahnya mengutip pidato KH Ahmad Dahlan pada tahun 1921 yang dijadikan buku berjudul Tali Pengikat Hidup.
”Antar pimpinan perlu menyatukan hati. Dengannya akan ada kesatuan pemikiran yang menghasilkan orientasi di dalam gerakan Persyarikatan Muhammadiyah,” katanya.
Ditutup dengan Pesan Kiai Dahlan
Haedar Nashir berpesan agar warga persyarikatan di bulan Syawal ini semakin meneguhkan esensi dan makna ibadah Ramadhan agar setiap warga mampu mengaktualisasikan diri menjadi insan yang bertakwa.
”Dari ketakwaan tersebut menjelma menjadi kesalehan individu yang kokoh hablum minallah dan juga melahirkan ihsan dalam relasi kemanusiaan dan hubungan dengan lingkungan,” ujarnya.
Dia menyampaikan, Muhammadiyah harus berada dalam garis terdepan untuk mendorong kemajuan umat dalam menghadapi dinamika keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan dengan tetap mengedepankan prinsip kepribadian, khittah, dan garis-garis kebijakan Muhammadiyah.
”Prinsipnya amar makruf nahi munkar serta prinsip tajdid, menjadi prinsip kita. Insyaallah baik dalam hubungannya dengan pemerintah dan berbagai pihak selain prinsip organisasi, juga selalu menjaga marwah integritas dan komitmen Muhammadiyah. Kami tidak pernah keluar dari itu. Bahwa kami harus berkomunikasi dengan berbagai pihak, itu bagian dari hidup yang harus bersosialisasi dengan berbagai pihak,” ungkapnya.
Dia menambahkan, Muhammadiyah mampu bertahan lebih dari satu abad karena prinsip-prinsip dasar yang diletakkan oleh KH Ahmad Dahlan dan generasi awal sangat kokoh. Fondasi yang kokoh tersebut menjadikan para penerusnya memiliki perspektif keislaman yang kokoh dan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam dinamika politik, ekonomi, budaya.
Di akhir tausiahnya, Haedar mengucapkan rasa syukur atas segala kemajuan yang diraih oleh Muhammadiyah dari pusat sampai ke seluruh pelosok negeri . Dia berterima kasih atas segala pengorbanan, kiprah, dan keikhlasan dari seluruh keluarga besar persyarikatan.
”Rawatlah Muhammadiyah karena merawat Muhammadiyah itu tak mudah,” tutur Haedar Nashir mengutip pesan KH Ahmad Dahlan ketika menutup tausiyahnya. (*)
Penulis Mouhan Akhyar Kho’ad Editor Sugeng Purwanto