SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Minggu, Juli 13, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Kekuatan Sekuler Menusuk ke Jantung Umat

Senin 22 Juni 2020 | 13:51
in Kolom
2.3k 145
0
776
SHARES
2.4k
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Kekuatan Sekuler Menusuk ke Jantung Umat.
Kekuatan Sekuler Menusuk ke Jantung Umat.

PWMU.CO– Kekuatan sekuler makin menusuk ke dalam negara ini. Tusukan terbaru penyodoran Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dan usaha peleburan pelajaran Agama, PPKN, Kepercayaan menjadi satu.

Dua peristiwa ini mengindikasikan kelompok sekuler ingin terus mengubah negara ini sesuai dengan pemikirannya.  Mumpung hari ini mereka menguasai semua lini di legislatif, eksekutif, yudikatif, ditambah dengan para buzzer.

Pemikiran sekuler adalah memisahkan urusan agama dari negara. Bahkan ada yang bilang kalau bisa melenyapkan agama sebagaimana perjuangan kaum komunis. Tapi begitu tusukan pemikiran itu dihunuskan, kelompok Islam langsung merespon dengan tangkisan yang kuat.

Kelompok sekuler sudah lama menyuarakan pelajaran agama tak perlu diajarkan di sekolah. Itu urusan pribadi dengan tuhannya. Negara tak perlu campur tangan dengan memasukkan agama ke dalam kurikulum pendidikan.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Sekarang ada Focus Group Discussion Kemendikbud membahas penyederhanaan Kurikulum K-13. Hasilnya meleburkan pelajaran agama, PPKN, ditambah kepercayaan jadi satu. Walaupun belum diterima jadi keputusan final, adanya usulan itu menandakan orang-orang sekuler juga masuk dalam tim kurikulum.

Pertarungan Dua Kekuatan

Inilah pertarungan dua kekuatan di negeri ini. Islam dan sekuler. Dari dulu hingga kini yang rupanya belum berhenti. Bak perang Baratayudha antara kelompok Pandawa dan Kurawa. Siapa Pandawa dan mana Kurawa bisa dilihat dari perangai politik dan strategi perang yang dimainkan. Antara kesantunan, kejujuran melawan kelicikan dan keculasan.

Sekarang pertarungan itu berubah menjadi antara cebong dan kampret. Istilah yang dipakai ini makin menunjukkan pertarungan tidak lagi pada pemikiran tapi hujatan saling hina menghinakan.

Kekuatan sekuler saat ini diwakili oleh PDIP dan para pendukungnya. Partai kebangsaan yang mewarisi cita-cita nasionalisme Partai Nasional Indonesia (PNI) dan anak ideologis Bung Karno.

Sementara kekuatan Islam mewujud dalam ormas-ormas Islam maupun kelompok pengajian dalam masyarakat yang bisa mengkristal dalam barisan yang besar. Misalnya, aksi solidaritas 212 di Monas pada 2 Desember 2016. Kelompok Islam ini bisa dibilang mewarisi nilai perjuangan Partai Masyumi.

Dalam bidang politik sekarang ini kelompok Islam terpinggirkan karena merasa tak terwakili dalam parlemen maupun pemerintah. Walaupun dalam parlemen ada partai Islam tapi seringkali pikirannya tak sejalan dengan aspirasi kelompok muslim. Partai dianggap berjuang untuk kepentingan partai bukan umat.

Nantang Perkoro

RUU HIP membaca isinya merupakan upaya kelompok sekuler memaksakan tafsir Pancasila menurut keinginannya sendiri. Mengabaikan konsensus nasional yang sudah disepakati oleh pendiri negara dalam sidang BPUPKI yang menghasilkan Piagam Jakarta yang kemudian diubah di luar sidang dengan menghapus tujuh kata sila pertama dasar negara. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.

Pikiran yang mau dipaksakan masuk dalam RUU HIP itu pasal 7 berbunyi (1) Ciri pokok Pancasila adalah keadilan dan kesejahteraan sosial dengan semangat kekeluargaan yang merupakan perpaduan prinsip ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan/demokrasi politik dan ekonomi dalam satu kesatuan.

(2) Ciri pokok Pancasila berupa trisila, yaitu: sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, serta ketuhanan yang berkebudayaan.

(3) Trisila sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terkristalisasi dalam ekasila, yaitu gotong-royong.  

Ini adalah pemikiran Soekarno yang disampaikan dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Sebenarnya usulan itu tidak dipakai oleh tim perumus dasar negara. Seperti bisa dibaca dalam Pembukaan UUD 1945 yang tak memasukkan kalimat itu.

PDIP mau nantang perkoro dengan menghidupkan lagi tafsir Pancasila ala Bung Karno model peras-perasan kayak santan. Partai ini tak bisa mengelak sebab Ketua PDIP Megawati dalam pidatonya juga suka menyinggung peras memeras dasar negara.

PDIP sepertinya berkeinginan membuka lagi perdebatan dasar negara sebagaimana telah terjadi dalam BPUPKI 1945 dan Dewan Konstituante 1955. Padahal umat sudah menerima asas negara ini dengan lapang dada. Muhammadiyah dengan konsep Darul Ahdi wa Syahadah. Negara terbentuk oleh ikatan perjanjian dan mengisinya dengan pembangunan.

NU pun menerima negara Pancasila ini sudah final karena sesuai nilai Islam. Tak perlu lagi perjuangan menegakkan negara Islam. Begitu pula kelompok Islam lainnya.

Perangai politik PDIP dengan RUU HIP bisa dibaca ingin membuka luka lama yang sudah ditutup lewat konsensus nasional dengan disahkan UUD 1945. Luka lama akibat tusukan kelompok sekuler telah mengubah Piagam Jakarta.

Politik Su’uzhon

Syukurlah RUU HIP ditunda. Meskipun banyak ormas meminta dibatalkan karena tidak penting. Setidaknya perdebatan panas asas negara tidak terjadi lagi.

Melihat jargon-jargon yang dilontarkan seperti radikal, intoleran, anti bhinneka, sektarian, anti Pancasila, khilafah, dan teroris, patut diduga penyodoran RUU itu masih rentetan su’uzhon kelompok sekuler terhadap kelompok Islam yang hendak mengubah dasar negara dengan khilafah.

Tuduhan ini berkali-kali disebutkan untuk melawan kekuatan slogan #GantiPresiden saat Pemilu 2019.  Padahal HTI yang ingin membangun khilafah sudah dibubarkan, tapi kini tuduhan malah diberondongkan kepada FPI dan PKS lewat tulisan para buzzernya.

Karena mengembangkan politik su’uzhon itu lantas menghidupkan lagi BP7 yang sudah dibubarkan saat reformasi dengan nama baru BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) pada 2018. Asumsinya warga negara makin tak paham Pancasila sehingga perlu dibina.

Masalahnya adalah pejabat hanya menjadikan Pancasila sebagai pemanis bibir. Bikin slogan Saya Pancasila yang dibaca bersama-sama. Setelah itu besok ditangkap KPK karena korupsi.

Orang-orang yang duduk di BPIP pun belum menghasilkan pemikiran bagus kecuali pernyataan kontroversial seperti musuh nomor satu Pancasila adalah agama, salam Pancasila menggantikan assalamu alaikum. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto    

Tags: aksi 212Kekuatan Islamkurikulum 13MasyumiPDIPPeleburan pelajaran agamaPiagam JakartaRUU HIPSugeng Purwanto
SendShare310Tweet194Share
Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember
ADVERTISEMENT

Related Posts

Piagam Jakarta Nasibmu Kini
Kolom

Piagam Jakarta Nasibmu Kini

Minggu 22 Juni 2025 | 14:51
283
Modernitas dan Moderasi: Warisan Kyai Dahlan yang Terus Hidup dalam Muhammadiyah
Kabar

Modernitas dan Moderasi: Warisan Kyai Dahlan yang Terus Hidup dalam Muhammadiyah

Minggu 4 Mei 2025 | 00:59
23
Sekjend Pemuda Muhammadiyah: Aparat Hukum Harus Tindak Pihak Yang Halangi Kasus Korupsi Harun Masiku
Headline

Sekjend Pemuda Muhammadiyah: Aparat Hukum Harus Tindak Pihak Yang Halangi Kasus Korupsi Harun Masiku

Jumat 13 Desember 2024 | 16:34
155
puan
Kabar

Politik itu Timing: Puan Mendadak Ingin Usung Kaesang di Jateng, Ada Apa?

Jumat 12 Juli 2024 | 15:12
75
Ketua PWM Jatim
Headline

Ketua PWM Jatim Khotbah Idul Fitri di Jombang, Ini Judulnya

Senin 1 April 2024 | 18:13
274
Ziarah ke makam
Kabar

Ziarah ke Makam Mas Mansur di Ampel Menemukan Makam Ketua PBNU

Senin 1 April 2024 | 12:59
884

Terpopuler Hari Ini

  • Kepala SD Muhammadiyah 2 Babat bersama para sesepuh, ketua pengurus, PRM Bedahan dan Ketua Dikdasmen PCM Babat. (Istimewa/PWMU.CO)

    Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    60503 shares
    Share 24201 Tweet 15126
  • Pengorbanan Guru SD Muda Babat, Rela Dedikasikan Separuh Hidupnya Demi Anak Muridnya

    14043 shares
    Share 5617 Tweet 3511
  • SD Muda Babat Juara Lomba Robotik Nasional IRTC

    78313 shares
    Share 31325 Tweet 19578
  • SD Muda Babat dan MPID PCM Babat Hadiri Milad Media Official PWM Jatim: Siap Berdakwah Literasi

    11565 shares
    Share 4626 Tweet 2891
  • Bank Syariah Matahari Resmi Beroperasi, Anwar Abbas Ajak Warga Muhammadiyah Dukung Penuh

    788 shares
    Share 315 Tweet 197
  • Gagal di Dua Jalur, Hafalan 30 Juz Antar Siswi Smamita Ini Masuk ITS Tanpa Biaya

    703 shares
    Share 281 Tweet 176
  • Kaderisasi Pemuda Muhammadiyah dan Tantangannya

    1954 shares
    Share 782 Tweet 489
  • Zendo Lamongan Diluncurkan: Ikhtiar IMM Lamongan Bangun Kemandirian dan Ekonomi Umat

    218 shares
    Share 87 Tweet 55
  • Penghargaan Bintang Legiun Veteran RI kepada Haedar Nashir yang Sarat Makna

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Muhammadiyah Resmi Miliki Bank Syariah Baru: Bank Syariah Matahari Siap Terangi Ekonomi Umat

    129 shares
    Share 52 Tweet 32

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    363826 shares
    Share 145530 Tweet 90957
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232991 shares
    Share 93196 Tweet 58248
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231097 shares
    Share 92439 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171534 shares
    Share 68614 Tweet 42884
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122281 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim