• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Kekuatan Sekuler Menusuk ke Jantung Umat

Senin 22 Juni 2020 | 13:51
in Kolom
0
1.8k
SHARES
1.9k
VIEWS
Kekuatan Sekuler Menusuk ke Jantung Umat.
Kekuatan Sekuler Menusuk ke Jantung Umat.

PWMU.CO– Kekuatan sekuler makin menusuk ke dalam negara ini. Tusukan terbaru penyodoran Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dan usaha peleburan pelajaran Agama, PPKN, Kepercayaan menjadi satu.

Dua peristiwa ini mengindikasikan kelompok sekuler ingin terus mengubah negara ini sesuai dengan pemikirannya.  Mumpung hari ini mereka menguasai semua lini di legislatif, eksekutif, yudikatif, ditambah dengan para buzzer.

Pemikiran sekuler adalah memisahkan urusan agama dari negara. Bahkan ada yang bilang kalau bisa melenyapkan agama sebagaimana perjuangan kaum komunis. Tapi begitu tusukan pemikiran itu dihunuskan, kelompok Islam langsung merespon dengan tangkisan yang kuat.

Kelompok sekuler sudah lama menyuarakan pelajaran agama tak perlu diajarkan di sekolah. Itu urusan pribadi dengan tuhannya. Negara tak perlu campur tangan dengan memasukkan agama ke dalam kurikulum pendidikan.

Sekarang ada Focus Group Discussion Kemendikbud membahas penyederhanaan Kurikulum K-13. Hasilnya meleburkan pelajaran agama, PPKN, ditambah kepercayaan jadi satu. Walaupun belum diterima jadi keputusan final, adanya usulan itu menandakan orang-orang sekuler juga masuk dalam tim kurikulum.

Pertarungan Dua Kekuatan

Inilah pertarungan dua kekuatan di negeri ini. Islam dan sekuler. Dari dulu hingga kini yang rupanya belum berhenti. Bak perang Baratayudha antara kelompok Pandawa dan Kurawa. Siapa Pandawa dan mana Kurawa bisa dilihat dari perangai politik dan strategi perang yang dimainkan. Antara kesantunan, kejujuran melawan kelicikan dan keculasan.

Baca Juga:  Kisah Abu Nawas Menolak Jadi Aparat Hukum

Sekarang pertarungan itu berubah menjadi antara cebong dan kampret. Istilah yang dipakai ini makin menunjukkan pertarungan tidak lagi pada pemikiran tapi hujatan saling hina menghinakan.

Kekuatan sekuler saat ini diwakili oleh PDIP dan para pendukungnya. Partai kebangsaan yang mewarisi cita-cita nasionalisme Partai Nasional Indonesia (PNI) dan anak ideologis Bung Karno.

Sementara kekuatan Islam mewujud dalam ormas-ormas Islam maupun kelompok pengajian dalam masyarakat yang bisa mengkristal dalam barisan yang besar. Misalnya, aksi solidaritas 212 di Monas pada 2 Desember 2016. Kelompok Islam ini bisa dibilang mewarisi nilai perjuangan Partai Masyumi.

Dalam bidang politik sekarang ini kelompok Islam terpinggirkan karena merasa tak terwakili dalam parlemen maupun pemerintah. Walaupun dalam parlemen ada partai Islam tapi seringkali pikirannya tak sejalan dengan aspirasi kelompok muslim. Partai dianggap berjuang untuk kepentingan partai bukan umat.

Nantang Perkoro

RUU HIP membaca isinya merupakan upaya kelompok sekuler memaksakan tafsir Pancasila menurut keinginannya sendiri. Mengabaikan konsensus nasional yang sudah disepakati oleh pendiri negara dalam sidang BPUPKI yang menghasilkan Piagam Jakarta yang kemudian diubah di luar sidang dengan menghapus tujuh kata sila pertama dasar negara. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.

Pikiran yang mau dipaksakan masuk dalam RUU HIP itu pasal 7 berbunyi (1) Ciri pokok Pancasila adalah keadilan dan kesejahteraan sosial dengan semangat kekeluargaan yang merupakan perpaduan prinsip ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan/demokrasi politik dan ekonomi dalam satu kesatuan.

Baca Juga:  Kisah Sahabat Nabi Wafat karena Wabah

(2) Ciri pokok Pancasila berupa trisila, yaitu: sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, serta ketuhanan yang berkebudayaan.

(3) Trisila sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terkristalisasi dalam ekasila, yaitu gotong-royong.  

Ini adalah pemikiran Soekarno yang disampaikan dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Sebenarnya usulan itu tidak dipakai oleh tim perumus dasar negara. Seperti bisa dibaca dalam Pembukaan UUD 1945 yang tak memasukkan kalimat itu.

PDIP mau nantang perkoro dengan menghidupkan lagi tafsir Pancasila ala Bung Karno model peras-perasan kayak santan. Partai ini tak bisa mengelak sebab Ketua PDIP Megawati dalam pidatonya juga suka menyinggung peras memeras dasar negara.

PDIP sepertinya berkeinginan membuka lagi perdebatan dasar negara sebagaimana telah terjadi dalam BPUPKI 1945 dan Dewan Konstituante 1955. Padahal umat sudah menerima asas negara ini dengan lapang dada. Muhammadiyah dengan konsep Darul Ahdi wa Syahadah. Negara terbentuk oleh ikatan perjanjian dan mengisinya dengan pembangunan.

NU pun menerima negara Pancasila ini sudah final karena sesuai nilai Islam. Tak perlu lagi perjuangan menegakkan negara Islam. Begitu pula kelompok Islam lainnya.

Baca Juga:  Gajah Mada, Kapolda, dan Akhir Karier yang Mengenaskan

Perangai politik PDIP dengan RUU HIP bisa dibaca ingin membuka luka lama yang sudah ditutup lewat konsensus nasional dengan disahkan UUD 1945. Luka lama akibat tusukan kelompok sekuler telah mengubah Piagam Jakarta.

Politik Su’uzhon

Syukurlah RUU HIP ditunda. Meskipun banyak ormas meminta dibatalkan karena tidak penting. Setidaknya perdebatan panas asas negara tidak terjadi lagi.

Melihat jargon-jargon yang dilontarkan seperti radikal, intoleran, anti bhinneka, sektarian, anti Pancasila, khilafah, dan teroris, patut diduga penyodoran RUU itu masih rentetan su’uzhon kelompok sekuler terhadap kelompok Islam yang hendak mengubah dasar negara dengan khilafah.

Tuduhan ini berkali-kali disebutkan untuk melawan kekuatan slogan #GantiPresiden saat Pemilu 2019.  Padahal HTI yang ingin membangun khilafah sudah dibubarkan, tapi kini tuduhan malah diberondongkan kepada FPI dan PKS lewat tulisan para buzzernya.

Karena mengembangkan politik su’uzhon itu lantas menghidupkan lagi BP7 yang sudah dibubarkan saat reformasi dengan nama baru BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) pada 2018. Asumsinya warga negara makin tak paham Pancasila sehingga perlu dibina.

Masalahnya adalah pejabat hanya menjadikan Pancasila sebagai pemanis bibir. Bikin slogan Saya Pancasila yang dibaca bersama-sama. Setelah itu besok ditangkap KPK karena korupsi.

Orang-orang yang duduk di BPIP pun belum menghasilkan pemikiran bagus kecuali pernyataan kontroversial seperti musuh nomor satu Pancasila adalah agama, salam Pancasila menggantikan assalamu alaikum. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto    

Tags: aksi 212Kekuatan Islamkurikulum 13MasyumiPDIPPeleburan pelajaran agamaPiagam JakartaRUU HIPSugeng Purwanto
Share736SendTweet460

Related Posts

Fathu Mekkah
Featured

Fathu Mekkah, Ini Pasukan yang Dihadapi Nabi

Minggu 10 Januari 2021 | 14:23
293
Ayat alif laam miim
Featured

Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

Jumat 8 Januari 2021 | 07:09
10.4k
Surat al Quraisy
Kajian

Surat Quraisy, Strategi Hindari Pembubaran Ormas

Jumat 8 Januari 2021 | 05:58
198
Politisi Ali Taher
Featured

Politisi Pengkritik Menag Itu Telah Tiada

Senin 4 Januari 2021 | 18:46
19.2k
Politikus
Kolom

Politikus Gaya Tyson atau Ali

Sabtu 2 Januari 2021 | 11:09
403
Indikator pemerintah kuat
Kolom

Indikator Pemerintah Kuat Bukan Bubarkan Ormas

Kamis 31 Desember 2020 | 09:01
527
Next Post
Pandemi Paksa Asesor Ramah Digital. Begitulah yang terjadi dalam Uji Kompetensi Asesor (UKA) di tengah wabah Covid-19.

Pandemi Paksa Asesor Ramah Digital

Snouck Hurgronje dengan penampilan muslim.

Snouck Hurgronje, Tuan Muslim Belanda

Kuliah hidup. Ali Murtadlo.

Mohon Maaf, Terima Kasih!

Di Tanah Wakaf Hamba Allah Ini Akan Didirikan Rumah Tahfidh

Di Tanah Wakaf Hamba Allah Ini Akan Didirikan Rumah Tahfidh

SDMM launching buku karya siswa dalam acara Purnawidya XI Virtual, Sabtu (20/6/20). Dari tujuh judul buku karya siswa tersebut, dua di antaranya berbahasa Inggris.

SDMM Launching Buku Karya Siswa: 2 Inggris, 5 Indonesia

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
664

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
199

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
374

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
456

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Selasa 19 Januari 2021 | 10:26
Lompatan Jokowi

Gaya Lompatan Jokowi Atasi Krisis

Selasa 19 Januari 2021 | 09:55
Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Senin 18 Januari 2021 | 21:47
Guru besar UMY

Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

Senin 18 Januari 2021 | 20:15
Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

Senin 18 Januari 2021 | 19:57
Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Senin 18 Januari 2021 | 16:51
Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

Senin 18 Januari 2021 | 15:40
Lomba Resensi E-book Smamsatu, Ini Pemenangnya

Lomba Resensi E-book Smamsatu, Ini Pemenangnya

Senin 18 Januari 2021 | 14:34
Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

Senin 18 Januari 2021 | 14:16
Dr Adriani Kadir

Dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Itu Wafat saat Gempa Mamuju Mengguncang

Senin 18 Januari 2021 | 10:30

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    439106 shares
    Share 175642 Tweet 109777
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    21883 shares
    Share 8753 Tweet 5471
  • Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

    3707 shares
    Share 1483 Tweet 927
  • Bantuan Gempa Mamuju Berdatangan

    3558 shares
    Share 1423 Tweet 890
  • Dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Itu Wafat saat Gempa Mamuju Mengguncang

    3091 shares
    Share 1236 Tweet 773
  • Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

    3052 shares
    Share 1221 Tweet 763
  • Muhammadiyah Bantu Banjir Kalimantan Selatan

    2880 shares
    Share 1152 Tweet 720
  • Risma Lagi, Gaduh Lagi

    1781 shares
    Share 712 Tweet 445
  • Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

    1708 shares
    Share 683 Tweet 427
  • Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

    1806 shares
    Share 722 Tweet 452
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama