PWMU.CO – Perayaan Idhul Adha yang akan berlangsung pada 10 Dzulhijjah 1437 H atau bertepatan dengan 10 September 2016 merupakan momen bagi umat Islam untuk mensyukuri nikmat dan memahami hakekat pengorbanan. Manusia diberi kelimpahan nikmat yang luar biasa oleh Allah, karena itu berkurban adalah momen pembersihan diri.
Menurut Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Syamsul Arifin MSi, kata kurban ini berasal dari bahasa Arab, qurban, yang merupakan kata benda dari qarraba-yuqarribu-qurbanan, yang berarti kedekatan, kecintaan, kemesraan. ”Maka, kurban tak sekadar pengorbanan biasa, namun sekaligus aktualisasi kedekatan, kecintaan, kemesraan manusia sebagai hamba pada tuhannya,” jelas dosen Fakultas Agama Islam UMM ini.
Bagi Syamsul, hanya manusia yang memiliki kepasrahan dan ketaqwaan yang luar biasa pada Allah yang rela mengorbankan apa yang dimiliki sekaligus dicintai. Itulah ibarat pada kisah Nabi Ibrahim ketika keturunan yang amat disayanginya harus dikorbankan. “Kecenderungan alamiah manusia yaitu mencintai apa yang ia inginkan. Kurban adalah pelajaran berharga tentang kesediaan kita mengorbankan apa yang kita cintai,” kata Syamsul.
(Baca: Ini Alasan Mengapa Dibolehkan Menjual Kulit Hewan Qurban dan 1 Kambing untuk Banyak Orang, Tetap Sah sebagai Ibadah Qurban)
Dalam konteks lebih luas, Nabi Ibrahim juga memiliki kualitas kepemimpinan yang perlu diteladani bagi siapapun yang dipercaya oleh publik sebagai pemimpin, baik di level organisasi kemasyarakatan, maupun di level yang lebih kompleks seperti pemerintahan. Hal itu, kata Syamsul, setidaknya terlihat pada kekokohan Ibrahim dalam memegang kebenaran sejati, sekalipun berhadapan dengan penguasa yang zalim.
Sementara itu, terkait penyediaan hewan kurban di UMM, menurut ketua panitia Idul Adha Ihyaul Ulum, UMM telah menyiapkan 6 sapi dan 44 kambing. Tahun ini, lanjutnya, UMM akan mendistribusikan hewan kurban pada masyarakat yang mengajukan permohonan. “UMM sendiri telah menerima tak kurang dari 100 surat pengajuan, namun hanya beberapa saja yang akan dipenuhi permintaannya. Kami benar-benar pilih daerah mana saja yang benar-benar membutuhkan,” terang Ulum.
Adapun pelaksanaan Idul Adha di UMM, akan dilakukan di dua titik yaitu di kampus III Jl. Tlogomas No. 246 dan Kampus II Jl. Bendungan Sutami No. 188. Di kampus III, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga Ketua Badan Pembina Harian UMM, Prof Drs HA Abdul Malik Fadjar MA dijadwalkan hadir dan bakal bertindak sebagai khatib di Lapangan Helipad, sedangkan di kampus II, yang bertindak sebagai khatib yakni Kepala Program Studi Bahasa Arab UMM Ahmad Fatoni Lc MAg. (humas/ilmi)