Rapat Kerja Istimewa PCIM Yaman merupakan catatan Hamzah Anshori, Ketua PCIM Yaman yang bermukim di Fuwwah, Mukalla, Hadramaut, Yaman.
PWMU.CO – Setiap organisasi pasti tidak luput dari kegiatan rapat kerja. Begitu juga dengan organisasi seperti Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Yaman. Tepat pada Kamis (18/6/20) malam, yang bertepatan pada hari istimewanya umat Islam, pimpinan Muhammadiyah di Yaman bersama seluruh anggotanya menyelenggarakan agenda rapat kerja perdana.
Bertempat di salah satu tempat—dari tempat-tempat istimewa-Nya pencipta alam—organisasi yang terselipkan kata istimewa di dalamnya itu mengawali berkumpulnya seluruh anggota, sejak diresmikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta.
Tempat terselenggaranya kegiatan tersebut berada di Masjid Ridha. Letaknya di puncak gunung bebatuan daerah Khozzan, Kota Mukalla. Agenda rapat kerja perdana ini berlangsung di tengah kesibukan seluruh anggota. Selain itu, juga ditambah dengan gelap gulitanya malam, dengan padamnya listrik yang sudah menjadi ciri khas dari negeri Yaman.
Rapat Kerja Ukhuwah
Berbagai kendala yang menyertai langkah perjuangan tersebut, tak menyurutkan semangat juang seluruh anggota PCIM Yaman. Rapat diselenggarakan mulai pukul 21.00 – 23.00 waktu setempat.
Diselenggarakannya rapat kerja perdana ini tak hanya bertujuan mengulas program kerja setiap bagian. Namun juga melatih anggota menjadi pemimpin-pemimpin dunia.
Tentunya, tak terlepas dari musyawarah yang baik yang disertai kekompakan dan kerjasama. Juga dikuatkan dengan semangat dan berperan dalam kebangkitan agama Islam.
Harapannya, setelah terlaksananya rapat kerja perdana itu, dapat menjadi awal perjuangan hingga titik darah penghabisan. Seperti yang dituturkan Ketua Acara Ismail dalam sambutannya yang mengatakan: “organisasi ini bertujuan untuk saling menguatkan.”
Tasyakuran atas peresmian PCIM Yaman menjadi penutup dalam rapat kerja ini. Hal tersebut sekaligus menjadi penanda diantara satu dari sekian cabang-cabang istimewa lintas negara.
Menu tasyakuran teramat istimewa dan langka di negeri penuh hikmah. Menu bakwan dengan olesan sambal kacang dan ayam goreng crispy dengan sambal pedas manis sebagai penyempurnanya. Walau hidangan yang disajikan masih berstatus hutang, namun senyum dan candaan masih tetap mewarnai keadaan. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.