PWMU.CO – Mahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) membantu Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) melakukan screening pasien, Sabtu (13/6/20).
Tiga mahasiswa UMM asli Lamongan ini menjalankan tugas sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Mulai dari memakai APD lengkap, menjaga jarak dari setiap pengunjung rumah sakit, sampai dengan mencuci tangan dengan hand sanitezer setelah melakukan tugas.
Mereka membantu proses screening pasien RSML mulai dari cek suhu tubuh, mendata riwayat berpergian pengunjung, maupun asal daerah. Selain itu, mereka juga memberikan edukasi melalui media berupa X-banner yang berisikan cara penggunaan masker untuk pengunjung rumah sakit serta manfaatnya.
Zakiah Wahyu Darojat, mahasiswa Jurusan Keperawatan UMM salah satu yang ikut dalam kegiatan. Dia melakukan screening pada pasien dan mengedukasi secara langsung kepada pengunjung rumah sakit.
Dia menjelaskan anak di bawah usia 15 tahun datang ke rumah sakit tanpa keluhan (sebagai pengantar) sebisa mungkin dicegah. Hal ini untuk mencegah tertular penyakit ataupun virus. Selain itu, setiap yang berkunjung ke rumah sakit diwajibkan untuk menggunakan masker.
“Masker merupakan salah satu alat pelindung diri seseorang ketika hendak memasuki suatu fasilitas layanan kesehatan,” ujarnya.
Dalam keadaan sakit ataupun tidak, lanjutnya, masker sangat dianjurkan sebagai bentuk mawas diri dari tertularnya sebuah virus atau penyakit.
RSML Batasi Pengunjung
Guna memutus mata rantai penularan virus Covid-19, RSML tetap menjalankan prosedur untuk pengunjung dengan cara membatasi jumlahnya.
Rumah sakit melakukan proses screening bagi siapa saja yang hendak berkunjung untuk kontrol atau check-up kesehatan. Selain itu juga membatasi jumlah penunggu pasien rawat inap bagi keluarga pasien dan menutup jam besuk bagi pasien rawat inap.
Pengunjung yang hendak masuk ke rumah sakit akan diarahkan ke pintu 4 untuk melakukan screening terlebih dahulu.
“Kita ikut membantu proses screening pada para pengunjung dan memberikan edukasi perihal pencegahan virus Covid-19 ini,” papar Zakiah.
Penulis Jihaan Jaudah Amaliyah. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.