PWMU.CO – Sofa hamba Allah percantik Gedung Dakwa Muhammadiyah (GDM) Lumajang yang diresmikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi bulan Februari lalu.
Sepasang sofa dari hamba Allah yang tidak mau di sebut namanya, Rabu (1/7/20) melengkapi inventaris kelengkapan GDM yang berada di Jalan Brantas Nomor 36 Lumajang.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lumajang Suharyo AP mengatakan syarat untuk memajukan organisasi kantornya harus ditongkrongi. Ketika setiap hari ada aktivitas di kantor ada saja perkembangan yang mengembirakan.
“Kini perkembanganya semakin pesat dan bergelora. Kegiatan semakin semarak baik kegiatan yang diselenggarakan Pimpinan PDM, ibu-ibu Aisyiyah, dan juga dari Lazismu yang setiap hari ngantor di GDM untuk menghidupkan dakwa perserikatan,” ujarnya.
Dia menjelaskan ketika GDM dijadikan pusat aktivitas persyarikatan ada saja orang menginfakkan. Mulai dari sofa senilaiRp 4,5 juta, komputer, maupun laptop. “Alhamdulillah semoga tambah maju dan mantap dalam melayani umat.”
Ke depan, lanjutnya, GDM akan membuat studio podcast sebagai salah satu media untuk mempublikasikan semua kegiatan dan aktivitas dakwa perserikatan Muhammadiyah.
“Pembangunan studio podcast ini segera kita realisasikan. Paling lambat bulan Agustus studio tersebut sudah siap pakai sehingga bisa menyiarkan, mempublikasikan kegiatan yang dilakukan persyarikatan, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Semakin Dekat Umat
Bendahara PDM Lumajang Drs Muari mengatakan perkembangan sentral dakwah yang berada di GDM ini perlu ditingkatkan. Selain itu, terus berupaya memperkenalkan ke publik supaya semakin dekat kepada umat dalam berdakwa.
Muari mengungkapkan GDM juga ada kantor Lazismu sebagai lembaga zakat resmi yang melayani penggalangan zakat, infaq dan sodaqoh di perserikatan Muhammadiyah.
“Para Muzaki yang datang ke GDM dan ingin membayar zakat dan infaq bisa langsung ke petugas Lazismu. Mereka siap melayani,” paparnya.
Selain itu, sambungnya, Lazismu juga melayani jemput donasi untuk memudahkan para muzaki yang tidak sempat datang ke GDM ini. (*)
Penulis Kuswantoro. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.