• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Bung Karno Pernah Minta Selidiki Pimpinan Militer

Kamis 2 Juli 2020 | 15:47
in Featured
0
6.2k
SHARES
6.3k
VIEWS
Bung Karno, Marsekal Oemardani, dan Jenderal Ahmad Yani.
Bung Karno, Marsekal Oemardani, dan Jenderal Ahmad Yani.

PWMU.CO-Bung Karno sesudah peristiwa G30S/PKI 1965 meragukan loyalitas petinggi militer terutama Angkatan Darat. Sampai-sampai dia menugaskan seseorang untuk menyelidiki siapa saja pimpinan militer yang setia kepadanya.

Tugas itu diberikan kepada Menteri Negara Oei Tjoe Tat. ”Saya tugaskan kamu untuk meraba-raba siapa di antara para jenderal yang masih setia dan siapa yang mengguncang-guncang kursi kepresidenan,” kata Bung Karno kepada Menteri Oei.

Kisah ini diceritakan Salim Said dalam bukunya Gestapu 65. Di antara jenderal yang ditemui Menteri Oei adalah Letjen Soeharto, Pangkostrad. Dalam memoarnya Oei Tjoe Tat menulis, Soeharto mengomel karena tersinggung. Kenapa yang dicurigai militer padahal orang PKI sudah jelas ketidaksetiaannya kepada negara.

Soeharto berkata,”PKI beberapa kali menusuk kita. Waktu kita berkelahi melawan Belanda kita ditusuk. Sekarang semua pemimpin kita dibantai. Apa lagi yang meski kita tunggu? Kenapa tidak dibubarkan saja? Tunggu apa lagi?”

Dia mengatakan lagi,” Tahun 1955, ketika saya menjadi panglima di Jawa Tengah, saya kasih tahu, ’Pak, hati-hati Pemilu di Jawa Tengah, jadi merah nanti kalau tidak diambil tindakan tertentu. Merah semua, jadi komunis.”

Baca Juga:  Kisah Tragis Raja Cermin Terserang Wabah dan Makam Fatimah binti Maimun

Soeharto melanjutkan ceritanya dengan enteng Bung Karno menjawab,”Merah kek, coklat kek, hijau kek, biru kek, terserah rakyat. Namanya saja Pemilu.” Menurut Soeharto jawaban seperti itu bukan pemimpin namanya.

Menteri Oei juga menemui petinggi Angkatan Udara. Ternyata juga mengeluhkan sikap presiden. ”Kita ini kecewa sama Bapak. Sudah siapkan roket di Maospati diarahkan ke Jakarta. Dilaporkan kepada Bung Karno, malah dimarahi. Katanya, mau merusak Indonesia? Mau merusak ibu kota? Masak Bung Karno dituduh membunuh tujuh jenderal. Lha, membunuh nyamuk saja tidak berani. Saya lihat sendiri. Wong melihat darah saja tidak berani.”

Bung Karno Marah Diberi Masukan

Gubernur Jawa Barat Brigjen TNI Mashudi dan Panglima Siliwangi Mayjen TNI Ibrahim Adjie sebagai pendukung Sukarno juga membujuk presiden agar membubarkan PKI. Menurut keduanya, kalau saja presiden mau membubarkan PKI waktu itu, maka pembersihan dan penangkapan orang komunis tanpa proses pengadilan itu akan terhenti.

Direktur Penerangan Staf Angkatan Bersenjata Brgjen Soegandhi pernah menemui Bung Karno di Istana Merdeka menjelaskan bahwa KASAD Jenderal Ahmad Yani loyal kepada presiden. Dia temui presiden pada September 1965 sebelum peristiwa G30S/PKI.

Baca Juga:  Perpecahan Umat, Inilah Pemicunya

Dia menjelaskan isu Dewan Jenderal di Angkatan Darat yang akan kudeta terhadap presiden tidak benar. Isu itu dihembuskan orang PKI pimpinan Aidit yang justru sedang merencanakan perebutan kekuasaan.

Bung Karno malah marah dan membentak. ”Gandhi, kau tau apa? Kau itu sudah dicekoki Nasution.” Setelah berkata begitu lalu mengusir Soegandhi yang pernah lama menjadi ajudan presiden.

Gara-gara Konfrontasi Malaysia

Bung Karno mulai meragukan kesetiaan pimpinan militer terutama Kepala Staf AD Jenderal Ahmad Yani  sejak tahun 1963 ketika memerintahkan konfrontasi Malaysia tapi dijalankan dengan setengah hati sehingga dituduh tidak loyal kepada Pemimpin Besar Revolusi.

Konfrontasi dengan Malaysia diumumkan Indonesia pada 16 September 1963 untuk menggagalkan terbentuknya Persekutuan Tanah Melayu bentukan Inggris yang wilayahnya termasuk Serawak dan Singapura. Bung Karno menentang dua wilayah itu diklaim masuk negara baru itu.

Pembisiknya konfrontasi adalah Menteri Luar Negeri Subandrio yang juga merangkap kepala Badan Pusat Intelijen. Saat itu Soebandrio orang dekat presiden dan berambisi menjadi pewaris kepresidenan.

Subandrio memanfaatkan bocoran dokumen Gilchrist untukmenyerang tentara. Dia mengumumkan informasi itu kepada wartawan saat berada di Kairo. Dia menyatakan, ada pihak tentara yang berhubungan dengan CIA. Pernyataan Soebandrio itu dimuat koran Mesir, Al Akhram.

Dokumen yang belum dikonfirmasi kebenarannya itu membuat Sukarno makin cemas dan mencurigai Angkatan Darat.

Baca Juga:  Haji Ilegal 2.050 Orang Ditangkap

Menurut informasi lainnya, Yani tidak mengerahkan semua pasukan TNI untuk konfrontasi  ke Kalimantan utara. Pasukan RPKAD (Kopassus sekarang) tetap siapa di Solo dan Cijantung Jakarta sebagai kewaspadaan kalau PKI benar-benar mengadakan perebutan kekuasaan sehingga ada pasukan yang siap mengatasi.

 ”Saya tidak ingin RPKAD terlibat dalam konfrontasi dengan Malaysia,” kata Yani. ”Saya tidak punya pasukan lain,” ujarnya. Walaupun Yani tak setuju dengan konfrontasi Malaysia tapi tak bisa menghentikan perintah Bung Karno.

Waktu berlalu ketidaksukaan Bung Karno pada Yani masih ditampakkan pada 13 September 1965 menjelang G30S. Ketika berpidato di Istana di depan para gubernur se Indonesia, Presiden Soekarno menyinggung ada anak-anak Revolusi yang tidak loyal kepada Pemimpin Besar Revolusi.

Seiring dengan itu PKI juga mulai menyerang lawan-lawan politiknya termasuk pimpinan Angkatan Darat. Harian Rakjat  memuat tulisan menuduh para perwira Angkatan Darat melancarkan taktik ’maling teriak maling’ memfitnah PKI sedang merencanakan kudeta. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: Bung KarnoG30S PKIJenderal Ahmad YaniPimpinan MiliterPresiden SoekarnoSugeng Purwanto
Share2487SendTweet1554

Related Posts

Fathu Mekkah
Featured

Fathu Mekkah, Ini Pasukan yang Dihadapi Nabi

Minggu 10 Januari 2021 | 14:23
327
Ayat alif laam miim
Featured

Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

Jumat 8 Januari 2021 | 07:09
10.7k
Surat al Quraisy
Kajian

Surat Quraisy, Strategi Hindari Pembubaran Ormas

Jumat 8 Januari 2021 | 05:58
208
Politisi Ali Taher
Featured

Politisi Pengkritik Menag Itu Telah Tiada

Senin 4 Januari 2021 | 18:46
19.2k
Politikus
Kolom

Politikus Gaya Tyson atau Ali

Sabtu 2 Januari 2021 | 11:09
412
Buya Hamka
Featured

Buya Hamka, Hidup Sulit di Masa Rezim Nasakom

Sabtu 2 Januari 2021 | 08:09
3.1k
Next Post
Kuliah hidup. Ali Murtadlo.

Waktunya Pensiun

Keluarga HM Syihab mewakafkan rumah ke PCM Babadan untuk Rumah Sehat. (Agus/PWMU.CO)

Keluarga HM Syihab Wakafkan Rumah ke PCM Babadan

Saad Ibrahim: Narkoba dan Terorisme Musuh Bersama

Saad Ibrahim: Narkoba dan Terorisme Musuh Bersama

Kaum Milenial Jadi Sasaran Empuk Narkoba

Kaum Milenial Jadi Sasaran Empuk Narkoba

Benarkah Shalat Id Wajib Hukumnya? Kajian oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Direktur Turats Nabawi Pusat Studi Hadits, Sidoarjo.

Benarkah Shalat Id Wajib Hukumnya?

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
216

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
780

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
221

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
390

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Pembubaran Komnas HAM

Pembubaran Komnas HAM

Jumat 22 Januari 2021 | 20:13
Anemia

Anemia pada Remaja Putri, Ini Risikonya

Jumat 22 Januari 2021 | 18:56
Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Jumat 22 Januari 2021 | 15:57
Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Jumat 22 Januari 2021 | 15:32
Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Jumat 22 Januari 2021 | 14:55
Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14
Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Jumat 22 Januari 2021 | 11:39
TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

Jumat 22 Januari 2021 | 11:28
Ikhtiar medis

Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

Jumat 22 Januari 2021 | 11:26
Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

Jumat 22 Januari 2021 | 10:54

Berita Populer Hari Ini

  • Ideologi

    Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8495 shares
    Share 3398 Tweet 2124
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    7325 shares
    Share 2930 Tweet 1831
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5338 shares
    Share 2135 Tweet 1335
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    3137 shares
    Share 1255 Tweet 784
  • Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    15058 shares
    Share 6023 Tweet 3765
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    1859 shares
    Share 744 Tweet 465
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    1638 shares
    Share 655 Tweet 410
  • Muhammadiyah – NU di Pusaran Glorifikasi FPI

    1546 shares
    Share 618 Tweet 387
  • Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

    1221 shares
    Share 488 Tweet 305
  • Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

    821 shares
    Share 328 Tweet 205
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama