PWMU.CO-Hamzah Tualeka (72), tokoh Muhammadiyah Jawa Timur meninggal dunia saat dirawat di RSUD Dr M Soewandhie Surabaya, Kamis (9/7/2020) pagi pukul 03.30.
Kabar itu pertama kali beredar di grup WA Keluarga Besar Alumni FIAD Surabaya. Dari situ kemudian menyebar ke grup WA Muhammadiyah lainnya.
Dr H Hamzah Tualeka ZN MAg dikenal sebagai mubaligh Muhammadiyah yang membesarkan nama FIAD (Fakultas Ilmu Agama dan Dakwah) yang di zaman itu lebih terkenal dibandingkan Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai induknya.
Sebab banyak lulusan FIAD menjadi mubaligh Muhammadiyah yang terkenal seperti Ustadz Abdurrahim Nur, Ustadz Abdullah Shomad, M. Cholil Subari, M Farid Anwar, Munawar, Nur Cholis Huda, Ahmad Bahrir, Mahsun Jayadi, Bu Norhaidah Shomad, dan Sun’an Miskan yang jadi ketua Muhammadiyah DKI Jakarta. Saat itu kampusnya di Gedung Muhammadiyah Kapasan.
Basa Alim Tualeka, saudaranya, ditemui di rumah duka di Jalan Pogot 8/19 Tanah Kali Kedinding Kenjeran Surabaya mengatakan, almarhum dishalatkan di Masjid At Taqwa setelah shalat Duhur. Kemudian dimakamkan di pemakaman Pogot depan Masjid At Taqwa Jalan Pogot 1-3.
”Atas nama keluarga, kami mohon dimaafkan segala salah dan khilaf semasa hidup almarhum. Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosanya dan menerima segala amalnya. Semoga almarhum Hamzah Tualeka husnul khotimah, diterangkan serta dilapangkan kuburnya,” tuturnya.
Pembina Dakwah
Pengurus Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Ustadz Lukman Hariyanto SThI menyampaikan, hari ini kami kehilangan ayahanda kami Bapak Hamzah Tualeka. ”Setelah dirawat di RSUD Dr M Soewandhie Tambakrejo Surabaya karena penyakit diabetes, Allah subhaanahu wa taala mengambilnya,” ujarnya.
Pukul 09.00 jamaah mempersiapkan perawatan jenazah. Rumah dihadiri banyak petakziyah warga masyarakat dan aktivis Muhammadiyah. Hamzah Tualeka juga sebagai pembina Masjid at Taqwa dan PCM Kenjeran.
Hamzah Tualeka dilahirkan di Maluku Tengah, 1 Februari 1948. Sebelumnya dia masih aktif memberikan ceramah serta membina Corp Mubaligh Muhammadiyah. Lulus FIAD, dia menjadi dosen di almamaternya. Gelar doktor diraih dari UIN Sunan Ampel dengan disertasi Tradisi Pella Gandong di Lumbung Konflik.
FIAD Universitas Muhammadiyah Surabaya didirikan pada 12 September 1964 oleh AM Nur Salim MA, Mas’ud Atmodiwiryo, Ustadz Umar Hubeisy, Marsekan Fatawi, dan Rahmat Djatmika. Di masa itu untuk mengimbangi propaganda komunis.
Kampus awalnya di Embong Malang Surabaya, tepatnya di lokasi Masjid Dakwah Jl. Blauran Kidul I. Kemudian pindah ke Kapasan 73-75 tahun 1965 setelah Muhammadiyah mendapatkan gedung itu.
Nama Hamzah Tualeka masuk menjadi pengurus FIAD pada periode ketiga bersama Isro Kusnoto, Ahmad Sunaryo tahun 1980-an. Tahun 1998 FIAD digabungkan dengan jurusan Tarbiyah dan Ushuluddin menjadi Fakultas Agama Islam berkampus di UMSurabaya Jl. Sutorejo. Tapi nama FIAD tetap dicantolkan sebagai tanda kebesaran sejarahnya. (*)
Penulis Habibullah Al Irsyad Editor Sugeng Purwanto