PWMU.CO– Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Al yadul ‘ulya khoirun minal yadis sulfa. Begitu bunyi hadits Rasulullah saw yang termuat di Sahih Muslim.
Di saat wabah corona ini tangan di atas banyak diulurkan oleh orang-orang yang peduli kepada penderita covid-19. Mereka membantu dana, obat, herbal, dan tenaga untuk meringankan penderitaan pasien.
Inilah salah satu contoh betapa bahagianya seseorang yang telah menerima uluran tangan kita. Apalagi pasien covid-19 yang sangat cemas dengan kesehatannya menuliskan testimoninya.
”Saya, Al Faqir Halim Asnawi, satu di antara hamba Allah yang terpapar covid 19 dan diisolasi di lantai 13 RS Husada Utama Surabaya. Keluhan utama saya, ada pendarahan di lambung dan ada tumor berdiameter 9,7 cm (hasil CT Scan) yang berdekatan dengan ginjal. Kondisi saya sangat lemah, selain (maaf) sudah lima hari tidak bisa BAB. Makanan sama sekali tak tersentuh. Hasil rapid test, saya dinyatakan reaktif dan dilanjutkan swab test hasilnya positif. Saya pasrah diiringi doa dan tawakkal kepada Sang Pencipta Covid 19.”
”Tiba-tiba ada pertolongan melalui hambaNya. Ada WA masuk ke HP saya dari Ustadz Dr Sulthon Amin. Beliau menanyakan kondisi saya, saya ceritakan A-Z. Tak berapa lama ada paket berupa botol cairan dan kapsul. Pesan tertulisnya: Mas, silakan diminum dan boleh melebihi dosis yang tertera di botol. Belakangan, saya mengetahui itulah probiotik.”
”Dengan penuh semangat ingin sembuh, saya minum secara rutin cairan probiotik kiriman ustad yang juga pemilik Parahita itu. Lalu 24 dan 26 Juni dilakukan secara berturut-turut swab test. Hasilnya, alhamdulillah, negatif. Saya bersyukur.”
”Setengah berontak, saya minta untuk dikeluarkan dari ruang isolasi. Tidak boleh. Karena SOP-nya mengatakan harus 14 hari. Delapan hari saya sudah berada di situ, hanya ketemu manusia-manusia astronot. Jenuh rasanya.”
Solidaritas Tinggi
”Alhamdulillah, saat ini, saya sudah diizinkan untuk berobat jalan dengan misi utama meningkatkan Hb yang sempat drop di bawah 8 dan masih ada sedikit pendarahan di lambung.”
”Yang saat ini saya kepikiran adalah nasib adik-adik santri di Gontor. Syukurlah, saya dengar teman-teman alumni termasuk Ust Sulthon yang juga alumni, banyak membantu dengan mengirimkan probiotik kepada adik-adik di sana. Semoga mereka semua cepat sembuh. Saya sangat salut kepada alumni yang meski tidak kenal, tapi tali persaudaraannya, sungguh sangat tinggi. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada beliau dan teman-teman yang lain yang sudah membantu dan berdoa untuk kesembuhan saya dan adik-adik santri,” pungkas Asnawi.
Kemujaraban probiotik, juga telah dibuktikan oleh Pemkab Pasuruan yang baru saja melepas 41 pasien Covid yang sudah sembuh dan diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing. ”Kita berikan vitamin C dan minuman probiotik. Lalu kita swab dan hasilnya negatif,” kata Bupati HM Irsyad Yusuf. Karena dinilai efektif, Irsyad minta metode ini diteruskan.
Menurut Prof dr Subiyanto Marto Sudarmo SpA(K), guru besar FK Unair, probiotik memiliki kandungan yang bisa meningkatkan imunitas tubuh. ”Sekitar 85 persen sistem imun dibentuk dalam saluran cerna,” katanya dalam konferensi pers Membangun dan Memelihara sistem Imunitas Tubuh dengan Probiotik untuk Melawan Virus dan Patogen Lain seperti ditulis Suara.com, 17 Mei 2020 lalu.
Prof Subiyanto pernah meneliti effect of probiotic in strengthening gut mucosa against pathogenic bacteria, effect of probiotic in enhancing inntae mucosal immune response against pathogenic bacteria, dan beberapa penelitian lagi tentang manfaat probiotic.
Semoga bisa membantu yang sedang terkena dan menjadi daya tahan yang ampuh bagi yang belum terpapar. Salam!
Penulis Ali Murtadlo Editor Sugeng Purwanto