PWMU.CO-Kisah masuk Islamnya Hamzah bin Abdul Muththalib awalnya dipicu oleh sentimen kesukuan. Dalam tradisi suku Arab, tiap anggota kabilah wajib melindungi orang-orangnya apalagi yang saudara dekat.
Makanya ketika mendengar kemenakannya, Muhammad, dicaci maki dan diledek Abu Jahal, dia langsung marah. Karena caci maki dan ledekan itu merendahkan nama baik keluarga besarnya. Hamzah membela martabat keluarganya.
Kejadian itu bermula Abu Jahl melewati Nabi Muhammad saw di dataran Shafa. la mengganggu, mencaci maki, dan melampiaskan dendamnya kepada Nabi karena dianggap menghina agama nenek moyangnya.
Nabi Muhammad tidak merespon. Dibiarkan Abu Jahal berkata semaunya. Sikap diam itu makin membuat Abu Jahal jengkel dan menjadi-jadi marahnya hingga keluar caci maki yang kasar dan merendahkan.
Usai marah-marah Abu Jahal meninggalkan Nabi lalu pergi ke teman-temannya di Balai Kota Darun Nadwah, dekat Kakbah. Dia lantas ngobrol dengan mereka. Nabi pun pulang ke rumahnya.
Ternyata caci maki Abu Jahal itu dilihat dan didengar oleh seorang wanita bekas budak Abdullah bin Jud’an yang sedang berada di rumahnya. Tidak lama kemudian, dia melihat Hamzah bin Abdul Muththalib melewati rumahnya habis pulang berburu. Diceritakanlah kejadian yang didengarnya tadi.
Wanita itu berkata kepada Hamzah,”Ya Abu Umarah, seandainya saja tadi kamu melihat apa yang diperbuat Abu Jahal terhadap keponakanmu, Muhammad. Abu Jahal tadi mengganggu, mencaci-maki, dan berlaku tak menyenangkan. Tapi Muhammad tidak menyahut omongannya sedikit pun.”
Abu Jahal Dihajar
Mendengar cerita itu Hamzah langsung marah. Ia pergi mencari Abu Jahal tanpa menggubris orang-orang lain yang dilewatinya. Ia bersumpah bikin perhitungan.
Hamzah punya kebiasaan saat pulang berburu, ia terlebih dahulu thawaf di Kakbah.Usai thawaf, berjalan melewati Balai Kota menyapa orang-orang yang berkumpul di situ.
Hari itu lain dari kebiasaannya. Ia masuk Masjidil Haram, ia melihat Abu Jahal sedang duduk bersama orang-orang Quraisy. Ia berjalan ke arahnya. Ketika sudah berada di depannya, ia mengangkat pedangnya kemudian menghajar Abu Jahl hingga luka parah.
Ia berkata,”Apakah engkau mencaci-maki keponakanku, padahal aku seagama dengannya, dan aku berkata seperti yang ia katakan? Silakan balas, jika kamu sanggup.”
Beberapa orang dari Bani Makhzum mendekat kepada Hamzah untuk menolong Abu Jahal. Tapi Abu Jahal berkata,”Biarkan dia. Demi Allah, aku telah menghina keponakannya dengan penghinaan yang buruk.”
Sejak peristiwa itu Hamzah mengumumkan dirinya masuk Islam dan mengikuti ucapan keponakannya dan membenarkannya. Kisah masuk Islamnya Hamzah membuat orang-orang Quraisy heboh. Mereka sadar, Muhammad makin kuat pelindungnya. Gangguan kepada Nabi mulai berkurang karena takut dengan Hamzah yang telah muncul imannya membela Islam.
Gangguan Abu Jahal
Tiap kali Rasulullah berdakwah di keramaian, Abu Jahal berdiri menghasut masyarakat. ”Hai orang-orang Quraisy, sesungguhnya Muhammad seperti kalian lihat tidak mau berhenti mencela agama kita, melecehkan nenek moyang kita, membodoh-bodohkan mimpi-mimpi kita, dan menghina tuhan-tuhan kita. Sungguh, aku berjanji kepada Allah, besok pagi aku akan memukulnya dengan batu sebesar mungkin yang bisa aku angkat. Jika ia sujud, aku pukul kepalanya dengan pukulan mematikan. Jika itu terjadi, maka serahkan aku atau lindungi aku. Setelah itu, Bani Abdu Manaf bebas bertindak semaunya.”
Orang-orang berkata,”Demi Allah, kami tidak menyerahkanmu selama-lamanya. Laksanakan apa yang engkau inginkan.”
Keesokan harinya, Abu Jahal mengambil batu seperti yang diinginkan, kemudian duduk dekat Kakbah menunggu kedatangan Rasulullah. Tak lama kemudian Nabi datang. Seperti biasanya mengerjakan shalat. Memilih tempat di antara sudut Yamani dan Hajar Aswad.
Nabi berdiri melakukan shalat. Orang-orang Quraisy berdatangan ke Balai Kota melihat apa yang dilakukan Abu Jahal terhadap Nabi. Ketika Nabi sujud, Abu Jahal mengangkat batu dan berjalan mendekatinya.
Waktu jarak sudah sangat dekat, ia tak kuat mengangkat batu. Malah kemudian lari terbirit-birit dengan wajah ketakutan menuju ke Darun Nadwa. Orang-orang Quraisy jadi penasaran kenapa Abu jahal begitu.
”Apa yang terjadi denganmu, Abu Jahal?”
Abu Jahal masih ketakutan bercerita,”Aku berjalan kepada Muhammad untuk melakukan apa yang aku katakan kepada kalian. Saat aku berdekatan dengannya, tiba-tiba muncul unta. Demi Allah, aku belum pernah melihat kepala unta, pangkal lehernya, dan taringnya seperti unta tersebut. Aku takut unta tersebut menelanku.”
Ketika mendengar cerita Abu Jahal kepada orang-orang Quraisy, Rasulullah berkomentar,” Itulah malaikat Jibril. Jika Abu Jahal tetap mendekat, pasti ia mengambilnya.” (*)
Editor Sugeng Purwanto