Djauhar Arifin Pribadi Menyenangkan. Kesan itu diungkapkan Uripan Nada, mantan Kepala SMK Muhammadiyah 5 Gresik. Sekolah yang disokong penuh almarhum.
PWMU.CO – Wafatnya Chairman PT Polowijo Gosari H Achmad Djauhar Arifin, Ahad (26/7/2020), meninggalkan rasa sedih dan duka mendalam bagi masyarakat Gresik, khususnya warga Muhammadiyah.
Kepergian pengusaha yang suka beramal jariyah tersebut meninggalkan kesan tersendiri bagi pimpinan persyarikatan dan warga Muhammadiyah Gresik.
Seperti yang disampaikan Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik ir. Dodik Priyambada menyampaikan kesannya.
“Bapak Djauhar Arifin memiliki visi pengembangan dakwah dan pendidikan Islam yang kuat. Beliau melihat Muhammadiyah khususnya PWM Jatim dan PDM Gresik mampu untuk mewujudkan visi tersebut. Terbukti dengan diwakafkannya lahan untuk SMKM 5 Gresik dan Masjid Djariyah Mulia di Desa Surowiti, Panceng Gresik kepada Muhammadiyah,” ujarnya pada PWMU.CO, Senian (27/7/2020) pagi.
Dodik menambahkan, Djauhar Arifin memiliki kepribadian yang tegas tapi ramah, egaliter, dan memiliki selera humor. “Sehingga nyaman dan segar saat berkomunikasi dengan orang lain,” kesannya.
Bantu Muhamammadiyah
Sementara mantan Kepala SMKM 5 Gresik Uripan Nada juga merasa terinspirasi dengan amal shalih H Djauhar Arifin dalam kontribusinya terhadap Muhammadiyah.
“Beliau memberikan tantangan kemajuan pendidikan dan dakwah untuk Muhammadiyah dalam menghadapi realita dunia usaha. Terutama di wilayah Gresik utara yang mayoritas pertanian,” ujarnya.
Menurut dia, dihibahkan aset tanah 3,8 hektar untuk didirikan SMK Muhammadiyah 5 Gresik merupakan sumbangsih nyata beliau terhadap Muhammadiyah. “Apalagi ditambah dengan hibah Masjid Djariah Mulia di kompleks SMKM 5 Gresik,” jelasnya.
Beliau, Uripan menambahkan, memberikan motivasi kepada kami. Masyarakat petani tradisional harus ditantang pendididikan yang modern. “Terutama di keilmuan pertanian dan peternakan dengan tidak mengandalkan ilmu pendahulu yang masih tradisional,” kata dia.
Ketua Takmir Masjid Djariyah Muliah itu menambahkan, “Beliau melibatkan tokoh Muhammadiyah ke arena dakwah perusahaan dan menambah ukhuwah,” katanya.
Hal tersebut, sambungnya, terlihat adanya porsi dakwah bagi dai Muhammadiyah di Masjid Akbar Moedhar Arifin yang dibangunnya. Juga hibah Masjid Djariah Al Maun di Mojopuro Gede Bungah serta Pondok Pesantren Muhammadiyah di Gondanglegi Malang.”
Pribadi Menyenangkan
Uripan Nada menceritakan kenangan yang tidak terlupakan bersama almarhum. “Beliau menyampaikan bahwa dalam hidup ini harus berfikiran jernih dan luas jauh ke depan. Tidak hanya untuk kita tapi untuk anak cucu kita,” ungkapnya.
Uripan menyampakan, bertemu Djauhar Arifin sangat menyenangkan meski bagi orang lain terasa tegang. “Beliau sangat detail dalam perencanaan, organisasi, koordinasi, dan kontrolnya. Saya dengan beliau selalu tertawa dengan adu joke,” tuturnya.
Dia menambahan, “Setiap progres proyek kapanpun beliau memerlukan saya dipanggil sering bertemu empat mata di kantornya dan sering juga sidak. Beliau selalu mempublikasikan kemajuan pendidikan dan dakwah kita ke pejabat teras pemerintahan atau tokoh masyarakat.”
Uripan menambahkan, pembangunan Masjid Djariah Mulia sangat monumental memberikan maanfaat bagi siswa SMKM 5, santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi 2 dan juga masyarakat sekitar. “Melalui Djariah Foundation masjid dibangun denga partisipasi keluarga beliau,” ujarnya.
“Beliau pernah menyampaikan bersyukur SMKM 5 Gresik sudah diresmikan Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Muhadjir Effendy) dan bersyukur bisa diserahkan hibah masjid. Kata beliau alhamdulillah masih menangi umur, ungkap beliau saat itu,” tutur Uripan yang Mantan Kepala SMAM 1 Gresik tersebut.
“Kami kehilangan sosok yang berwibawa dan berani. Semoga amalannya diterima oleh Allah SWT,” ucapnya. (*)
Penulis: M Fadloli Aziz. Editor Mohammad Nurfatoni.