Pasien non-Covid jangan takut berobat ke RSMG disampaikan Wakil Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG) dr Farida Nur ’Aini SpPK.
PWMU.CO – Jika memperhatikan keadaan ruang publik, sepertinya pandemi Covid-19 sudah berlalu. Tempat-tempat umum sudah ramai dengan kerumunan massa.
Satu-satunya tanda masih ada pandemi, hanyalah masker di wajah. Itupun tidak semua warga menggunakannya. Ada yang menaruh di dagu atau bahkan sama sekali tak membawa masker. Di luar, protokol kesehatan telah ambyar.
Keadaan itu kontras dengan situasi di rumah sakit. Para tenaga medis masih berjuang menyembuhkan pasien Covid-19 yang jumlahnya semakin banyak. Bahkan beberapa rumah sakit, termasuk di Gresik, over load.
Naiknya pasien Covid-19 berbanding terbalik dengan pasien non Covid-19. Kunjungan pasine umum ke rumah sakit turun drastik, termasuk di RSMG.
Untuk itu PWMU.CO mewawancarai Wakil Direktur RSMG dr Farida Nur ’Aini SpPK yang sekaligus Kepala Sagas Covid-19 RSMG.
Berikut petikan wawancara daring yang dilakukan Kontributor PWMU.CO Ria Tri Wulandari, Jumat (24/7/2020).
Apakah benar jumlah pasien Covid-19 terus meningkat di RSMG?
Benar. Jumlah pasien Covid-19 akhir-akhir ini terus meningkat. Jumlah yang sangat signifikan setelah istilah new normal mulai dihembuskan ke masyarakat.
Istilah new normal, di masyarakat banyak yang mengartikan era kebebasan, padahal bukan itu maksudnya. Istilah new normal maksudnya adalah kebiasaan baru, ke luar rumah pakai masker, tidak keluar rumah jika tidak perlu, dan membiasakan cuci tangan. Artinya kebiasaan baru protokol Covid-19 yang harus dibiasakan.
Karena salah memaknai itu, akhirnya banyak masyarakat yang meremehkan kebiasaan baru ini, dan terjadilah outbreak kasus Covid-19 ini di mana-mana.
Apakah meningkatnya jumlah pasien Covid-19 ini mengganggu pelayanan di unit lain?
Ya, akibat banyaknya kasus Covid yang kita tangani, banyak pasien yang takut berobat ke rumah sakit, akhirnya jumlah kunjungan pasien non Covid-19 menurun drastis.
Bagaimana strategi Satgas Covid RSMG dalam mengatasi masalah tersebut?
Strategi kita dalam mengatasi kunjungan pasien non-Covid-19 yang menurun adalah meningkatkan sosialisasi melalui media sosial. Bahwa masyarakat tidak perlu takut berobat ke RSMG.
Sebab ruang perawatan pasien Covid-19 ada di ruangan tersendiri, bahkan di area lantai tersendiri yang terpisah dengan ruangan lain. Pasien poli anak ada di gedung lantai dua yang terpisah dengan poli-poli lain yang umumnya ada di lantai satu.
Karena itu orangtua tidak perlu cemas jika buah hatinya sedang sakit. Ruangan tunggu juga ada jarak, sehingga kita masih menerapkan social distancing, ada antrian online sehingga pasien datang ke poli sesuai dengan jam yang ada di antrian online.
Sementara Satgas Covid RSMG dalam upaya memutus rantai penularan Covid 19 adalah selalu mengingatkan karyawan RSMG untuk mengunakan APD sesuai standar, cuci tangan lima langkah.
Juga mengingatkan pasien untuk senantiasa menggunakan masker.
Kami juga meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dalam rangka tracing pasien penderita Covid-19.
Apa yang perlu di disampaikan ke Masyarakat menghadapi situasi ini?
Pesan saya untuk masyarakat sekitar adalah pandemi ini insyaallah akan bisa kita lalui jika kita semua bersatu melawan Covid-19, seperti pemerintah canangkan “Bersatu Melawan Covid”.
Pandemi ini bukan hanya tugas dari pemerintah, atau dunia medis saja, namun juga perlu dukungan dari semua pihak, baik dunia pendidikan, industri, media.
Media harus bisa membangun opini yang positif untuk mendukung penanggulangan Covid-19 ini, bukan menciptakan berita hoax atau mem-blow-up berita-berita yang membuat masyarakat mempunyai stigma negatif terhadap protokol Covid-19 ini.
Masyarakat tetap melaksanakan protokol Covid-19, tetap bersabar untuk tidak keluar rumah jika tidak perlu, selalu memakai masker jika terpaksa keluar rumah, jauhi keramaian, senantiasa cuci tangan.
Jaga imunitas tubuh dengan makan makanan yang bergizi, hindari stress, banyak berdoa memohon pertolongan Allah swt agar pandemi ini segera berakhir.
Terakhir setelah semua ikhtiar kita lakukan adalah tawakal. Dalam Surat al-Baqarah Ayat 195 Allah berfiman yang artinya “… Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan dengan tanganmu sendiri…..“ (*)
Penulis Ria Tri Wulandari. Editor Mohammad Nurfatoni.