• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Prof Zainuddin Maliki: Risiko, Kelas Tatap Muka di Luar Zona Hijau

Rabu 29 Juli 2020 | 12:11
in Headline, Kabar
0
2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
Prof Zainuddin Maliki: Risiko Kelas Tatap Muka di Luar Zona Aman. (Sketsa ulang foto karya Mohamamd Nurfatoni oleh Atho’ Khoitoni/PWMU.CO)

Prof Zainuddin Maliki: Risiko, Kelas Tatap Muka di Luar Zona Aman. Hal itu disampaikan Anggota Fraksi PAN itu menanggapi rencana pemerintah membuka kelas tatap muka di zona non-hijau.

PWMU.CO – Wacana pemerintah membuka kelas tatap muka di luar zona aman atau hijau mendapat kritik dari Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN Prof Zainuddin Maliki.

“Di tengah kondisi penanganan Covid-19 sepeti itu sebetulnya sangat berbahaya kalau di zona kuning, apalagi zona merah, dibuka pembelajaran dengan model tatap muka,” katanya.

Menurut Zainuddin, wacana seperti itu mencuat karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tidak serius menyiapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Akhirnya banyak memunculkan keluhan. Mulai soal tidak mampu membeli pulsa dan gawai, stress gak bisa ngajarin anak. Orangtua juga banyak yang gaptek. Jangankan di daerah, di Jakarta pun juga ada yang gaptek (gagak teknologi), ungkapnya saat dihubungi PWMU.CO, Rabu (29/7/2020).

“Jadi dilematis. Kiri kanan bermasalah. Masyarakat sudah jenuh dengan PJJ. Oleh karena itu mulai ada yang meminta dilaksanakan pembelajaran di kelas. Namun kalau buka kelas tatap muka jelas risiko,” tegasnya.

Baca Juga:  Jokowi: Turunkan Kurva Covid-19, Anggota DPR: Bagi Kewenangan ke Daerah!

Evaluasi Anggaran Kemendikbud

Menurut mantan Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur itu, Kemdikbud perlu mengevaluasi penggunaan anggarannya. Program organisasi penggerak (POP) misalnya perlu di-refocusing.

“Kan bisa dibahas bersama Komisi X DPR RI. POP itu menurut hemat saya adalah program elitis. Ujungnya yang menerima manfaat hanya elitnya saja,” kata dia.

Zainuddin Maliki menyatakan, guru-guru honorer—yang belum memiliki sertifikat pendidik dan memerlukan peningkatan kompetensinya sebagai pihak yang digerakan—justru tidak banyak memperoleh manfaat sebagaimana semestinya.

POP Senasib RSBI

“Saya sudah ingatkan ke Mendikbud dalam rapat di Komisi X, kenapa harus bikin program organisasi penggerak. Itu nanti sama kayak RSBI (rintisan sekolah bertaraf internasional). Tiap sekolah diberi dana cukup besar tiap tahun, sementara sekolah reguler tidak dapat alokasi anggaran serupa. Tapi melihat outcome-nya tidak semua RSBI lebih baik. Bahkan ada sekolah reguler yang lebih baik dari RSBI,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pandemi: Terapkan Revolusi Industri 4.0

Menurut Zainuddin Maliki, POP ini hakikatnya sama seperti program RSBI. Ada guru penggerak yang dilatih oleh ormas penggerak. Seperti yang sudah diumumkan, penggeraknya termasuk Sampoerna dan Tanoto Foundation yang penetapannya menimbulkan kegaduhan.

“Bisa jadi sekolah yang memiliki guru penggerak yang sudah ikuti pelatihannya POP tetapi sekolahnya sendiri tidak kunjung bergerak. Justru sekolah lain yang tidak punya guru penggerak menunjukkan performance yang lebih baik,” ujarnya.

Oleh karena mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu meminta anggaran POP di-refokusing. “Dalam hal ini langsung untuk pengembangan guru. Banyak guru honorer yang perlu diperhatikan Demikian juga guru yang belum tersertifikasi pendidik.

Pemerintah Harus Seirus soal PJJ

Prof Zainuddin Maliki mengatakan, PJJ membutuhkan dukungan dana. Guru dan siswanya butuh pulsa. Mereka juga butuh gawai. Kebutuhan seperti ini yang justru perlu diperhatikan oleh pemerintah.

“PJJ ini kan konsepnya dibantu pemerintah untuk mendapatkan paket pulsa murah, khusus untuk guru dan siswa. Pemerintah katanya kerja sama dengan sejumlah provider. Nyatanya di lapangan meleset. Banyak yang mengeluhkan beban pulsa yang tak terjangkau lagi, hingga ada yang harus jual sawah.

Baca Juga:  Di Depan Emak-Emak, Prof Zainuddin Maliki Berkisah Cara Simbok Mendidik Anak-Anaknya

“Bahkan ada yang terpaksa curi laptop, numpang gawai orang dan cara-cara lain untuk bisa ikut belajar daring. Jadi pemerintah harus lebih serius dan memperbaiki banyak hal terkait dengan penyelenggaraan PJJ,” katanya.

Jadi, Zainuddin Mailiki melanjutkan, pemerintah jangan buka dulu kelas tatap muka. “Kalau toh pemerintah memaksa buka kelas tatap muka di luar zona hijau maka tidak ada pilihan lain: protokol kesehatan harus bisa dilaksanakan secara ketat agar keamanan dan kesehatan terjaga,” kata dia.

Tapi, sambungnya, dalam soal ini jangan hanya berhenti di simulasi saja. Harus bisa direalisasikan secara nyata. “Kalau tak ada jaminan (protokol ketat dan keamanan warga sekolah) ya tetap PJJ saja. Namun pemerintah yang memperbaiki sistemnya,” ujar dia. (*)

Penulis/Editor Mohamamd Nurfatoni.

Tags: Mendikbud Nadiem makarimZainuddin Maliki
Share992SendTweet620

Related Posts

Anggota DPR: Film Alat Perang Kebudayaan. Pernyataan Zainuddin Maliki disampaikan dalam webinar yang digelar Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia.
Kabar

Prof Zainuddin Maliki Kritik Rencana Penghentian Penerimaan CPNS Formasi Guru

Rabu 6 Januari 2021 | 10:33
496
Politisi Berjiwa Negarawan, Almarhum Ali Taher Parasong di Mata Prof Zainuddin Maliki
Featured

Politisi Berjiwa Negarawan, Almarhum Ali Taher Parasong di Mata Prof Zainuddin Maliki

Selasa 5 Januari 2021 | 10:07
644
Covid masih mengancam
Kabar

Covid Masih Mengancam, DPR Anjurkan Belajar Online Diperpanjang

Jumat 11 Desember 2020 | 21:40
1k
Anggota DPR: Film Alat Perang Kebudayaan. Pernyataan Zainuddin Maliki disampaikan dalam webinar yang digelar Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia.
Kabar

Anggota DPR: Film Alat Perang Kebudayaan

Selasa 25 Agustus 2020 | 11:01
181
Kisruh POP, Din Syamsuddin: Itu Kesalahan Presiden. Sebab Jokowi yang mengangkat menteri Nadiem, walaupun menyempal dari fatsun politik yang berlangsung dari waktu ke waktu.
Headline

Kisruh POP, Din Syamsuddin: Itu Kesalahan Presiden

Rabu 29 Juli 2020 | 06:40
2.9k
Prof Zainuddin ke Mendikbud: Dana POP untuk sertifikasi guru dan pulsa siswa saja. Hal itu menanggapi kisruh penetapan calon penerima POP.
Headline

Prof Zainuddin ke Mendikbud: Dana POP untuk Sertifikasi dan Pulsa Saja

Kamis 23 Juli 2020 | 12:15
5.6k
Next Post
Milad 111 Tahun: Muhammadiyah Harus Berkecukupan. Pesan itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir di milad ormas yang lahir 8 Dzulhijah 1330 atau 18 November 1912. Milad 111 Tahun: Muhammadiyah Harus Berkecukupan. Pesan itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir di milad ormas yang lahir 8 Dzulhijah 1330 atau 18 November 1912. PWMU.CO - Dalam milad 111 tahun Hijriah, Muhammadiyah alhamdulillah telah mengukir kisah sukses berupa kemajuan dalam bidang garapannya yang bermanfaat bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. Dalam masa pandemi Covid-19 kiprah Muhammadiyah melalui MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center) pusat hingga ke bawah. Termasuk di dalamnya Aisyiyah, sangatkah proaktif sampai menghabiskan dana ratusan miliar untuk kemanusiaan. Semua dilakukan Muhammadiyah karena sejatinya gerakan Islam ini relatif telah berkecukupan. Meski kita merasakannya masih banyak kurang yang harus ditingkatkan. Inilah salah satu kekuatan Muhammadiyah karena kemandiriaanya, dengan tetap bersinergi dan memerlukan hubungan dan kerja sama dengan semua pihak dalam gerakannya. Berkecukupan Spiritual Muhammadiyah jika ingin kuat memang harus mandiri. Muhammadiyah disebut mandiri jika dirinya berkecukupan, baik secara ruhani maupun jasmani. Berkecukupan secara ruhani ialah memiliki kekuatan moral dan integritas diri yang kokoh. Sehingga dipercaya pihak lain, yang menjadikan dirinya terhormat dan bermartabat. Orang tidak akan menghargai, mempercayai, dan kemudian mau bekerja sama dengan Muhammadiyah manakala gerakan Islam ini melalui para pelakunya banyak bicara minus konsistensi diri, kata tak sejalan perbuatan, tidak amanah, tidak jujur, tidak cerdas, dan tidak memiliki komitmen. Sebaliknya pihak mana pun akan percaya, hormat, dan mau kerjasama dengan Muhammadiyah jika gerakan Islam ini benar-benar memiliki kredibilitas moral-spiritual yang tinggi. Kekuatan ruhani Muhammadiyah yang terpercaya sangat penting dan mahal yang harus terus dijaga, ditumbuhsuburkan, dan dioptimalkan sehingga menjadi kelebihan atau keutamaan gerakan Islam ini di hadapan pihak lain. Muhammadiyah selama ini dihormati pihak lain karena memiliki memiliki integritas diri yang tinggi dan teruji baik. Banyak kasus menunjukkan pihak luar tidak hormat dan tidak percaya, apalagi mau bekerja sama, manakala orang atau organisasinya tidak memiliki integritas moral, spiritual, dan ruhaniah yang jelas. Jika pihak lain mau kerja sama dengan Muhammadiyah karena nama besar dan integritas moral organisasi Islam ini yang terawat baik. Di belahan bumi manapun integritas moral itu penting dan mahal. Berkecukupan Finansial Bagaimana dengan kecukupan secara fisik-materi? Muhammadiyah alhamdulillah makin tahun menjunjukkan kemandiriannya karena memiliki amal usaha yang membuat dirinya rekatif mampu memenuhi kebutuhan pokok yang diperlukan. Muktamar setiap periode mampu diselenggarakan dengan dana sendiri, meskipun tidak kenutup diri dari bantuan pihak lain yang halal dan tidak mengikat. Secara umum kemandirian secara dana itu mampu menjadikan Muhammadiyah relatif memiliki posisi 'tangan di atas' dan tidak 'tangan di bawah'. Secara umum untuk memenuhi kebutuhan rutin dan pembangunan internal relatif memadai.Namun kemandirian dana Muhammadiyah tersebut terus terang masih belum mencukupi dan belum berlebih jika dikaitkan dengan semakin banyaknya kegiatan-kegiatan dakwah dan gerakan yang memerlukan dana lebih besar dan luas. Menurut pengamat dari Korea Selatan, terutama manakala ukurannya di tingkat Cabang dan Ranting, Muhammadiyah itu belumlah termasuk organisasi yang kaya secara finansial. Apalagi jika dikaitkan dengan perusahaan-perusahaan besar di negeri tercinta ini. Banyak kegiatan-kegiatan di berbagai tingkatan yang belum terlaksana karena masih kekurangan dana, semakin ke daerah yang minus tentu semakin berkekurangan. Dengan tetap bersyukur atas apa yang dimiliki selama ini, sesungguhnya Muhammadiyah secara finansial masih belum berkecukupan. Gerakkan Ekonomi Karenanya penting untuk menggerakkan seluruh unit organisasi agar Muhammadiyah sukses dalam kegiatan amal usaha dan pengembangan ekonomi atau bisnis agar berkecukupan secara finansial. Muhammadiyah perlu memobilisasi seluruh potensi dan mengembangkan kapasitas dirinya dalam menggali sumber-sumber dana yang besar, halal, dan baik. Amal usaha yang besar dan menengah perlu mengembangkan uni-unit bisnisnya secara optimal. Usaha-usaha bisnis yang selama ini telah dirintis langsung oleh Persyarikatan harus terus dipacu dan dikembangkan secara serius dan meluas disertai kemampuan bersinergi yang kuat. Namun sebagai catatan, dalam mengembangkan bisnis dan mengusahakan dana besar tidak perlu main spekulasi, salah kaprah, dan serba ingin gampang yang akhirnya merugikan diri sendiri seperti pengalaman pahit di masa lalu.Dalam menjadikan Muhammadiyah berkecukupan wajib bekerja keras, profesional, dan memiliki integritas amanah yang tinggi. Jangan ingin instan atau sekali jadi seperti main sulap simsalabim. Dalam peribahasa, tidak ada kambing jantan langsung bertanduk, semuanya memerlukan proses bertahap. Perkuatlah diri sendiri agar bermanfaat bagi orang lain. Jihad Fisabilillah lil Muwajahah Sebelum banyak membantu orang lain, bantulah diri sendiri agar menjadi kuat secara finansial di samping moral, sehingga dapat berbagi rezeki dengan sesama tanpa kekurangan sesuatu apapun. Mana mungkin mampu memberdayakan sesama jika diri belum berdaya. Jangan bicara kemandirian jika Muhamamdiyah tidak berkecukupan. Karenanya jika ingin mandiri dan kuat, maka terus membangun pusat-pusat kemajuan atau keunggulan. Jangan sibukkan diri dengan sikap-sikap reaktif yang tidak produktif. Membangun kemajuan dan keungggulan untuk menjadikan umat Islam dan bangsa Indonesia maju, sama nilainya dan merupakan wujud dari dakwah amar makruf nahi mungkar dan tajdid Muhammadiyah.Bahkan dapat mewariskan sesuatu yang sangat berharga bagi generasi ke depan. Kerja-kerja membangun keunggulan itu merupakan wujud jihad fisabilillah yang bersifat lil-muwajahah (proaktif-konstruktif). Meskipun mungkin tidak terkesan ‘heroik’ dari aksi lil-mu’aradlah (reaktif-konfrontatif) sebagaimana spirit pernyataan pikiran Muhammadiyah abad kedua. Bukankah Muhammadiyah bercita-cita mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya sebagai kaira Ummah? Jika ingin mewujudkan cita-cita luhur itu, Muhammadiyah harus berkecukupan lahir dan batin, pikiran dan perbuatan, duniawi dan ukhrawi. Berarti Muhammadiyah harus unggul berkemajuan! (*)Editor Mohammad Nurfatoni.

Milad 111 Tahun: Muhammadiyah Harus Berkecukupan

Dick Hoyt dan anaknya, Rick Hoyt. Kisah kurban di antara keluarga.

Kisah Dick Hoyt, Berkorban untuk Anak

Ilustrasi Idul Adha dan Persembahan Kurban Politik

Idul Adha dan Praktik Persembahan Kurban Kekuasaan

Mendikbud Nadiem diterima Abdul Mu'ti di Gedung Dakwah Jakarta. (muh.or.id)

Mendikbud Nadiem ke Muhammadiyah Minta Maaf dan Ucapkan Milad

Jamaah haji melaksanakan thawaf qudum dengan berjarak. (aljazeera)

Thawaf Longgar, Haji Sangat Nyaman

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
295

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
796

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
233

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
395

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32
Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Sabtu 23 Januari 2021 | 12:25
Monopoli politikus

Monopoli Politikus Kuasai Hak Rakyat

Sabtu 23 Januari 2021 | 11:58
Menunggu Madam Bansos

Menunggu Madam Bansos Diungkap KPK

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:53
Relawan MDMC

Relawan MDMC Tembus Desa Terisolasi Serahkan Bantuan Gempa Mamuju

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:50

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    12587 shares
    Share 5035 Tweet 3147
  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6356 shares
    Share 2542 Tweet 1589
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4335 shares
    Share 1734 Tweet 1084
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5725 shares
    Share 2290 Tweet 1431
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4469 shares
    Share 1788 Tweet 1117
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5251 shares
    Share 2100 Tweet 1313
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3217 shares
    Share 1287 Tweet 804
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    2530 shares
    Share 1012 Tweet 633
  • Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

    1389 shares
    Share 556 Tweet 347
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4130 shares
    Share 1652 Tweet 1033
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama