PWMU.CO– Wuquf di Padang Arafah menjadi kegiatan jamaah haji di hari kedua, Kamis (30/7/2020). Para jamaah setelah mabit di Mina semalam, lalu paginya berangkat menuju Padang Arafah dengan naik bus.
Perjalanan ke Arafah sangat lancar tanpa kemacetan seperti tahun-tahun sebelumnya. Jarak Mina ke Padang Arafah sekitar 14 Km. Tahun ini karena sepi bisa ditempuh 20 menit.
Haji 2020 di tengah wabah corona ini hanya diikuti oleh 10.000 orang dengan seleksi ketat oleh pemerintah Arab Saudi. Sebanyak 70 persen dari ekspatriat yang sudah menetap di Saudi, 30 persen sisanya diisi warga lokal terutama tenaga medis dan petugas keamanan yang sudah melayani pasien covid.
Wuquf merupakan puncak ritual haji. Tidak sah berhaji tanpa melaksanakan rukun ini. Karena itu orang yang sakit pun diusung dengan ambulans menuju Padang Arafah.
Waktu Duhur jamaah memasuki tenda-tenda untuk berdiam. Dari ribuan tenda hanya sebagian saja yang terpakai. Sebagian jamaah haji melaksanakan shalat Duhur dan Ashar di Masjid Namirah. Di sini mereka mendengarkan khotbah.
Kegiatan wuquf diisi dengan berdzikir, istighfar, membaca al-Quran, shalat. Di zaman Nabi Muhammad saw, wuquf dilakukan di atas unta di terik matahari. Dengan kondisi demikian Nabi berdzikir dan merasakan panas Padang Arafah.
Malam hari jamaah haji bergerak menuju tenda di Muzdalifah. Mereka melaksanakan shalat Maghrib dan Isya di lokasi ini dan bermalam. Besok melakukan lempar jumrah ke Mina.
13 Haji Indonesia
Sementara Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan, ada 13 ekspatriat Indonesia terdaftar sebagai jemaah haji 1441H/2020 M.
”Sampai sore ini, jumlah WNI ekspatriat di Saudi yang terdata sebagai calon jemaah haji ada 13 orang,” kata Endang Jumali seperti dimuat Kemenag.go.id.
Menurut Endang, 13 WNI tersebut tinggal di Riyadh (1), Madinah (2), Yanbu’ (1), Makkah (4), Jeddah (4), dan Al Khobar (1). Mereka adalah Muhammad Wahyu, Endan Suwandana, Ahmad Sujai, Huda Faristiya, ‘Abdul Muhaemin, Siri Marosi, Muhammad Toifurrahman, Ata Farida, Eni Wahyuni, Irma Tazkiya, M Zulkarnain, Ali Muhsin Kemal, dan Akram Hadrami.
Menurut Endang, setelah mabit di Mina untuk menjalani Tarwiyah, Kamis siang mereka menuju ke Padang Arafah. “Di Arafah, mereka akan menggunakan tenda wilayah negara-negara Arab. Di Mina, mereka menggunakan Hotel Abroj Mina yang berada di dekat Jamarat,” ujarnya.
”Perjalanan mereka menggunakan bus dari perusahaan Saptco dan Samaya,” tandasnya. (*)
Editor Sugeng Purwanto