PWMU.CO – Lawan Covid-19, Umla gelar Seminar Internasional. Seminar digelar oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Selasa (28/7/2020).
Seminar internasional online yang bertajuk The Role of Health Workers In The Midst Of Covid -19 Pandemic And New Normal Era menghadirkan pembicara dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand,
Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerja sama internasional antara Umla dengan MSU Malaysia, Mahsa University Malaysia, dan Khon Khaen University Thailand. Kerja sama ini dijembatani oleh Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) Umla.
Kerja Sama Universitas di Asia Tenggara
Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan Drs H Budi Utomo MKes dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini untuk meningkatkan hubungan baik antar beberapa universitas di Asia Tenggara.
“Umla telah melakukan kerja sama melalui MOU untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Umla Arifal Aris SKep Ns MKes dalam opening speech menyampaikan terima kasih kepada seluruh pembicara, panitia dan peserta atas terselenggaranya kegiatan seminar internasional.
“Besar harapan kami kerjasama institusi ini tidak hanya dalam bentuk seminar saja, melainkan dapat dikembangkan kerjasama yang lainnya,” ungkapnya.
Seminar internasional ini, lanjutnya, diikuti kurang lebih 5000 peserta yang berasal dari berbagai negara antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Jepang, dan India
Prof Dr Che’an Ahmad dari Mahsa University Malaysia membahas sub tema Covid-19 Among Pregnancy Women.
Menurut Che’an Ahmad wanita hamil yang terinfeksi pada trimester kedua memiliki gejala demam, batuk, malaise, dan selanjutnya dispnea tidak ada bukti infeksi janin dan efek bawaan sejak lahir dengan Covid-19.
Sementara itu Assoc Prof Dr Khanitta Nuntaboot dari Faculty of Nursing Khon Kaen University Thailand membawakan sub tema Supporting the Community Management for Surveillance and Prevention of Covid-19.
Dalam paparannya Khanitta Nuntaboot menjelaskan dari segi manajemen keperawatan, pencegahan dan pengendalian penyakit menular oleh masyarakat setempat dapat dilakukan melalui investigasi penyakit oleh masyarakat.
“Serta merencanakan penyesuaian untuk mendukung upaya dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular,” jelasnya.
Hindari Pemicu Stres
Dosen Fisioterapi Umla yaitu Dimas Arya Nugraha STrKes MKes mengulas tema The Role of Physical Activity in Maintaining the Immune System to Prevent Covid-19.
Dalam ulasannya dijelaskan bahwa intensitas olahraga harus dengan intensitas sedang serta menjaga makan dengan nutrisi seimbang.
“Hindari hal-hal yang dapat memicu stress serta menjaga kualitas. Apabila berjalan atau berolahraga di luar rumah maka carilah tempat yang tidak terlalu ramai. Gunakan masker dan jaga jarak aman setidaknya 6 kaki dari orang lain serta membawa perlengkapan pribadi,” pesannya.
Belum Ada Obat dan Vaksin
Pemateri Assoc Prof Dr Sairah dari MSU Malaysia memaparkan sub tema Self Medication on Self Quarantine Covid-19 Patient.
Menurutnya untuk saat ini belum ada obat yang efektif untuk mengobati dan belum ada vaksin untuk mencegah Covid-19. Tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 yaitu dengan isolasi, jarak fisik dan karantina.
“Untuk mengurangi penularan virus maka perlu kombinasi karantina dengan langkah-langkah pencegahan dan kontrol lainnya, seperti penutupan sekolah, pembatasan perjalanan dan jarak fisik serta meniadakan pertemuan massal. Itu terbukti efektif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19,’ paparnya.
Komunikasi Kesehatan
Dr Qurratul Aini MKes CIQaR (Master of Hospital Administration Program) dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengangkat sub tema Effective Health Communication is a Key Factor in Fighting the Covid-19 Pandemic.
Qurratul Aini.menekankan komunikasi kesehatan adalah faktor kunci dan perlu dalam menyelamatkan nyawa selama krisis pandemi Covid-19.
“Informasi harus konsisten dan spesifik dengan keputusan yang dibuat harus secara terbuka dan jujur untuk menangani ketidakpastian dan ketakutan terhadap Covid-19,” ujarnya.
“Dapatkan informasi dari sumber yang terpercaya dan fokus pada fakta dan risiko untuk diri kita tentang Covid-19,” tambahnya.
Pembicara terakhir Dr Apt Endang Yuniarti SSi MKes dari Pharmacy Department PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta membahas sub tema The Role of Pharmacist on Practice Collaboration Health Worker in Covid-19 Patient.
Menurutnya apoteker memainkan peran penting dan unik dalam tim perawatan kesehatan untuk mengoptimalkan perawatan pasien di tengah pandemi Covid-19 dan era new normal. Kolaborasi dan koordinasi di antara pekerja masyarakat untuk meningkatkan kesehatan pasien.
Kolaborasi Manajemen dan Pencegahan
Menurut Rektor Umla dari 6 pembicara yang berlatar belakang pendidikan keperawatan, kebidanan, farmasi, fisioterapi dan administrasi rumah sakit dapat disimpulkan bahwa peran dari tenaga kesehatan dari berbagai bidang keilmuan di tengah pandemi Covid-19 dan era new normal dapat berkolaborasi dalam hal manajemen dan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19
‘Juga kolaborasi dalam mematuhi protokol kesehatan dan mencegah stigma negatif terhadap petugas kesehatan yang dianggap sebagai penyebar Covid-19,” terangnya.
Budi Utomo sangat berterimakasih kepada seluruh pembicara dan panitia atas kerja kerasnya dalam menyiapkan event yang bergensi dan bertaraf internasional.
“Tentunya membutuhkan koordinasi yang baik. Terima kasih juga kepada para peserta dari berbagai negara yang sudah antusias. Semoga kerjasama ini tetap terjalin dengan baik kedepannya,” harapnya.
Lawan Covid-19, Umla gelar Seminar Internasional. Umla semakin berkemajuan. (*)
Penulis Sulistyowati. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.