PWMU.CO – Banyaknya kasus perlakukan buruk terhadap anak, baik berupa kekerasan fisik maupun emosional, mendorong Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Aisyiah dan Ikatan Guru TK ABA (IGABA) Kota Batu membuat Gerakan Cinta Anak (GKA).
Kepada pwmu.co, Jumat (23/9) pagi, Ketua Majelis Dikdasmen PDA Kota Batu Nurul Himarawati mengatakan, selain persoalan kekerasan, gerakan ini sebenarnya didasari oleh komitmen untuk mengawal masa depan anak-anak agar menjadi pemimpin di masa depan.
Nurul menjelaskan, 15 atau 20 tahun lagi anak-anak akan menjadi dokter, pengacara, ekonom, petani, atau wali kota. Mereka adalah pemimpin masa depan. “Karena itu mereka harus kita rawat dan didik dengan baik. Ini adalah usia emas. Masa yang paling bagus untuk perkembangan dan pertumbuhan baik intelektual ataupun emosionalnya.”
(Baca: Neno Warisman: Biarkan Anak Bermain yang Bermanfaat, Baru Diberi Tanggung Jawab dan Aisyiyah Bumiaji, Musycab sambil Refreshing)
Oleh karena itu, tambah Nurul, pada masa ini dianjurkan untuk memberikan yang terbaik pada anak-anak. “Pendidikan pada anak adalah tanggungjawab kita, baik sekolah, masyarakat, dan orang tua,” kata Nurul. “Inilah yang disebut Tri Pusat Pendidikan. Ketiganya harus bekerjasama dan bersinergi agar masa pertumbuhan berjalan optimal.”
Nurul merasa prihatin dengan banyaknya kekerasan yang menimpa anak-anak, baik yang disengaja ataupun tidak. “Membiarkan anak bermain gadget tanpa bimbingan itu kekerasan. Membiarkan anak menonton tayangan TV di luar usianya juga kekerasan,” kata Nurul yang juga Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Bumiaji.
GKA yang juga didukung Majelis Hukum PDA Kota Batu ini dideklarasikan di PLUT Agrokusuma Batu, Sabtu (17/9), dengan dihadiri oleh Dewanti Rumpoko (istri Wali Kota Batu), Evi Leonardus (istri Kapolres Kota Batu), dan Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Santi Aulia. Juga hadir utusan berbagai lembaga dan ormas terkait seperti Badan Narkotik Nasional (BNN) Kota Batu, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), GOW, Wanita Al Irsyad, Wanita Islam, Muslimat, Fatayat, SPD, Kemenag, Wanita Hindu, Nasyiatul Aisyiyah, LPA, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
(Baca juga: IMM Kampanye Tolak Kekerasan Seksual Anak dan Puluhan Demonstran Cilik Serukan Stop Kekerasan terhadap Anak)
Deklarasi dilakukan secara simbolis oleh Dewanti Rumpoko dan naskahnya ditandatangani semua utusan yang hadir pada acara tersebut. Mereka juga mendapat souvenir cantik bertuliskan Naskah Ikrar Relawan Gerakan Cinta Anak yang didesain oleh Sekretaris Majelis Dikdasmen PCA Kota Batu, Capri Budiati.
Dalam sambutannya, Ketua PDA Kota Batu Hj Sudatiek mengatakan bahwa Gerakan Aisyiyah Cinta Anak merupakan hasil Muktamar di Makasar. “Alhamdulillah Majelis Didasmen sudah mengawali kami memberi support dan doa. Semoga ini menjadi gerakan massal di Aisyiyah,” katanya.
Acara deklarasi ditutup pagelaran karawitan oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 5 Bumiaji, Batu. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah dengan Dewanti Rumpoko dan tamu undangan yang dilangsungkan di TK ABA 03. TK ini mempunyai potensi berkembang yang sangat besar karena lokasi dan view yang sangat mendukung. Acara berlanjut dengan simulasi manasik haji yang di ikuti oleh sekitar 1000 peserta dari TK ABA se-Kota Batu. (MN)