PWMU.CO – Alumnus Persis Camplong dirikan PKBM. Selain berdakwah, juga diperuntukan untuk masyarakat yang belum mengenyam pendidikan formal.
Mulyono, alumni Pondok Pesantren Persis Camplong mengatakan, menyediakan pendidikan non-formal (PNF) bagi masyarakat tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. “Butuh kesabaran, keuletan, dan dana yang cukup besar,” ujarnya.
Pemuda dari Desa Larangan Luar itu bertekad memberi fasilitas pada masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikanya melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). “Ini diperuntukan bagi masyarakat yang belum bisa mengenyam pendidikan formal, karena terbentur biaya maupun waktu,” tutur Mulyono.
Bertujuan Dakwah
Dia juga mengatakan, keberadaan PKBM Sejahtera—nama PNF yang berbasis masyarakat itu—untuk berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Disamping itu, tujuan kami juga ingin berdakwah lewat beragam cara,” kata Sarjana Syariah STAIN Pamekasan ini ketika dihubungi PWMU.CO, Sabtu ( 9/8/20).
Mulyono juga menuturkan, banyak kawan yang menyarankannya agar mendirikan pondok pesantren. Bahkan keluarga dan teman-temannya sesama alumni menyatakan siap membantu. “Maka sebenarnya sangat memungkinkan jika mendirikan lembaga pendidikan seperti pondok,” kata dia.
Namun Kak Mul—panggilan akrabnya—memutuskan untuk mendirikan PKBM berbasis masyarakat, setelah mendapat bantuan tanah wakaf seluas 499 meter persegi. Tanah itu merupakan pemberian dari sang paman yang bernama Ishak.
Mulyono pun berkisah, awal melakukan kegiatan pembelajaran PKBM dilakukan di serambi rumah maupun mushalla dekat kediamannya. “Itu dilakukan pada awal-awal memulai tahun 2009. Tambah tahun semakin banyak peserta kelompok belajarnya. Sehingga memerlukan lahan dan ruangan pembelajaran yang memadai untuk pengembangan,” ujar alumnus Persis Camplong tahun 2000 tersebut.
Akhirnya pada 2015, Mulyono dan masyarakat secara swadaya mulai mengembangkan lembaga pendidikan non-formal dengan membangun gedung PKBM. “Lalu melanjutkan pada gedung PAUD dan TK yang representatif dari dana swadaya masyarakat atau bantuan pemerintah,” paparnya.
Serba Gratis
Pembangunan gedung PKBM, PAUD, dan TK ini telah selesai dengan enam ruang. Lima ruang untuk kelas dan satu ruang untuk kantor. Dan dalam waktu dekat akan membangun fasilitas kolam renang untuk siswa PAUD maupun TK.
Yang menarik, di PAUD maupun TK Program PKBM ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. Termasuk untuk seragam dan alat tulis semua diberikan secara cuma-cuma.
Mulyono sebagai ketua yayasan mengatakan, adanya gedung PKBM yang representatif diharapkan dapat memperluas jangkauan dakwah. “Kami ingin mengajak lebih banyak orang dan masyarakat sekitar, untuk sama-sama belajar dengan mengintegrasikan pendidikan agama di setiap aktifitas pembelajaran. Karena mayoritas guru pamong maupun guru PAUD dan TK merupakan alumni pesantren,” terang dia.
Menurut Mulyono, beberapa program pendidikan non-formal yang dikembangkan PKBM Sejahtera sesuai kebijakan pemerintah diantaranya yang pertama adalah program keaksraan fungsional. “Tujuannya untuk membelajarkan masyarakat agar dapat memanfaatkan kemampuan dasar seperti baca, tulis, hitung dan lainnya,” ujarnya.
Program kedua, sambungnya, adalah pengembangan anak usia dini. Bertujuan untuk meningkatkan hasil kualitas. “Karena sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap pendidikan dini sangat rendah,” kata Mulyono. Sementara, lanjutnya, program kesetaraan adalah yang ketiga. Meliputi program kelompok belajar paket A setara SD/MI, kelompok belajar paket B (SMP/MTs), dan kelompok belajar paket C (SMA/MA).
Untuk program keempat, kata Mulyono adalah kelompok belajar usaha atau KBU. Melalui program usaha kerja yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap warga belajar. “Dan terakhir yaitu program kursus ketrampilan, yang tidak dapat dipisahkan dengan program magang seperti ketrampilan komputer, bahasa, mekanik otomotif, tata kecantikan, dan lain lain,” jelasnya.
Saat ini jumlah warga belajar di PKBM Sejahtera sebanyak 100 warga belajar. Sejak berdiri telah meluluskan 359 warga belajar yang terdiri dari kesetaraan paket B dan C. Sedangkan jumlah siswa PAUD dan TK Sejahtera sebanyak 46 siswa. Adapun stuktur pengurus Yayasan PKBM Sejahtera Pamekasan yang beralamat di Dusun Manceng, Larangan, Kecamatan Larangan, Pamekasan terdiri dari Pembina Yayasan Ishak, Ketua Mulyono SHI, Sekretaris Mabtuhah, bendahara Sa’baniyatur Rahmah, dan Kepala PAUD dan TK Siti Hamidah SPd Paud. (*)
Penulis Rahmat Syayid Syuhur. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni