PWMU.CO – Kuasai 3 Bahasa Ini untuk Dakwah Global. Demikian saran Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Dr M Saad Ibrahim MA.
Dia menyampaikan itu dalam silaturahmi daring yang digelar Perguruan Muhammadiyah Tempurrejo, Ngawi. Kegiatan berasa internasional itu terlaksana berkat kerja sama dengan PCIM Arab Saudi, Jumat (7/8/20).
Saad Ibrahim dalam pengantarnya menyatakan, kekuasaan dapat diraih dengan cara menaklukkan dan dakwah. “Dakwah tentu menjadi pilihan terbaik untuk menghindari perpecahan,” ujarnya.
Berdakwah ke Penjuru Dunia
Saad juga menambahkan, penguasaan bahasa asing menjadi sangat penting. “Oleh karenanya, pelajari bahasa Arab dan Inggris, bila perlu juga belajar bahasa Mandarin. Dengan menguasainya, kelak bisa berdakwah di penjuru dunia,” ungkapnya.
Dia berharap, kelak akan tersiar presiden Amerika Serikat atau presiden China adalah orang-orang Muhammadiyah yang berasal dari Indonesia. “Sebenarnya tidak hanya dari Muhammadiyah, dari organisasi lainnya pun tidak mengapa. Yang penting kawasan di penjuru dunia dihuni orang-orang yang menegakkan peradaban Islam,” paparnya.
Para mahasiswa yang saat ini sedang belajar di Arab Saudi, sambung dia, dapat merancang untuk menyebar ke penjuru dunia setelah lulus nanti. “Dengan demikian apa yang menjadi cita-cita dan misi Muhammadiyah tersampaikan, yakni rahmatan lil ‘alamin,” terang Saad.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi Abdul Latif Arridha mengungkapkan kebanggaannya pada PWM Jatim.
“Banyak pemimpin yang lahir dari wilayah Jawa Timur. Sebut saja Proklamator RI Ir Soekarno dan masih banyak lagi yang lainnya,” tuturnya. Maka, sambungnya, mari tidak sibuk untuk ribut, tetapi harus bergerak untuk bermanfaat bagi sesama.
Silaturahim Pengobat Rindu
Secara khusus Mudir Pondok Al-Ihsan Muhammadiyah Tempurrejo, Daris Wibowo MAg menyampaikan, acara ini merupakan media pengobat rindu bagi para alumni. Meskipun para alumni telah menyebar ke berbagai penjuru dunia, menjelang seabad usia Perguruan Muhammadiyah Tempurrejo, para alumni diharapkan mampu menjadi penerang dalam kegelapan.
“Menjelang satu abad usia Perguruan Muhammadiyah Tempurrejo 1928-2028, mari mempererat silaturahim dan mudah-mudahan dipertemukan dengan para alumni di Arab Saudi saat melaksanakan ibadah umroh dan haji,” ungkap Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) Tempurrejo dan juga Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ngawi tersebut.
Sementara itu, acara inti dari agenda silaturahim internasional tersebut adalah kajian keislaman. Ketua Majelis Kader PCIM Arab Saudi Bilal Fahrur Rozie yang didapuk menjadi pembicara mengatakan, pentingnya peran masjid sebagai penjaga ukhuwah Islamiyah.
“Sebagaimana tertuang dalam sejarah, nabi selalu mendirikan masjid ketika berada di tempat baru. Dengan adanya masjid dapat digunakan sebagai sarana atau media untuk bersilaturahim,” papar mahasiswa Islamic University of Madinah itu.
Menurut dia, walaupun peran masjid di era pandemi Covid-19 sedikit berkurang, jangan sampai menyurutkan langkah dalam menjalin silaturahim. Silaturahim tidak harus bertatap muka langsung dan berjabat tangan saja. Berniat untuk silaturahim karena Allah bisa dijadikan alternatif membangun silaturahim di tengah pandemi.
“Semoga dengan bersilaturahim mampu menjadi pemberat amal kebaikan kita sebagai bekal menuju surga-Nya kelak,” terangnya.
Agenda silaturahim internasional tersebut diakhiri dengan sambutan singkat Ketua PDM Ngawi Drs H Romadlon A Karim. Dalam sambutannya, dia sedikit berbeda dengan yang disampaikan Saad Ibrahim.
Jika Saad meminta mahasiswa untuk berpendar ke seluruh penjuru dunia, Romadlon A Karim berpesan agar para mahasiswa segera pulang ke Indonesia. “Pulanglah untuk keluarga dan untuk Muhammadiyah. Minimal ilmu yang diperoleh di Arab Saudi,” pesannya. (*)
Penulis Suwarno. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni