PWMU.CO – Pandemi, kurban kemasan Lazismu Jatim naik 3 kali lipat. Tahun 2019 Lazismu Jatim menghimpun Rp 1 miliar, sementara pada 2020 berhasil menghimpun Rp 3,6 miliar.
Dihubungi PWMU.CO Rabu (12/8/2020) Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam program kurban kemasan ini.
Semangat Kurban saat Pandemi
Zainul Muslimun mengatakan, salah satu faktor kenaikan itu adalah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
“Fantastis dan luar biasa. Teman-teman Lazismu di daerah semuanya bekerja sangat keras. Begitu juga dengan Kantor Layanan (KL) Lazismu di berbagai tempat berjuang luar biasa,” ujarnya.
Zainul juga menyebut komtmen Jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) Jatim yang konsisten berpartisipasi setiap tahun. Juga jaringan Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah (PAMA) yang terus berupaya meningkatkan partisipasinya.
“Tidak kalah penting semangat para pengkurban yang mengalihkan ke kurban kemasan di masa pandemi Covid-19. Ini luar biasa,” ungkapnya.
Hampir semua daerah, lanjutnya, mengalami peningkatan luar biasa. Rata-rata peningkatannya di atas 100 persen. Bahkan ada yang di atas 1000 persen.
“Contohnya Lazismu Kabupaten Malang dari Rp 2,7 juta menjadi Rp 130 juta. Kabupaten Gresik dari Rp 12 juta meningkat ke Rp 280 juta,” ungkapnya.
Demikian juga, sambungnya, Jember. Dari Rp 10 juta ke Rp 106 juta. Kota Malang dari Rp 26 menjadi Rp 261 juta. Kota Surabaya dari Rp 31 juta meningkat jadi Rp 191 juta. “Semuanya luar biasa,” ujarnya.
Aisyiyah Tancap Gas
Zanul Muslimin meambahkan, ibu-ibu Aisyiyah juga luar biasa partisipasinya. Tahun 2019 KL Lazismu Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim masih belum ikut. Tahun ini baru bergabung langsung tancap gas dan menyumbang Rp 212 juta.
“Sebenarnya saya hanya memberikan target Rp 100 juta kepada KL Lazismu PWA Jatim. Kalau masing-masing Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) menyetor Rp 3 juta, dengan total 38 PDA maka akan dapat Rp 114 juta. Ternyata bisa naik 100 persen dari target,” jelasnya.
Sementara itu Ketua PWA Jatim Siti Dalilah Candrawati menyampaikan pencapaian kurban kemasan yang melebihi target berkat sinergi PWA dan PDA se-Jatim.
“Di forum rapat online saya dorong PDA untuk bisa minimal mengikuti 1 paket senilai 2,5 juta. Saya juga minta Pak Saad Ibrahim (Ketua PWM Jatim) untuk memberikan motivasi tentang kurban kemasan. Di grup WhatsApp pimpinan se-Jatim juga terus kita gerakkan,” ungkapnya.
Lazismu, menurutnya, juga memberikan promo yang istimewa. Tiap PDA mendapatkan 1 boks ‘Rendangmu’ dan ‘Kornetmu’. Langsung dikirim oleh tim Lazismu Jatim. Mereka sampai roadshow keliling Jatim selama dua hari untuk menyelesaikan pengiriman.
“Alhamdulillah respon ibu-ibu luar biasa. Daerah ada yang tidak hanya ikut 1. Pertama 1 kemudian cerita ke teman-temannya akhirnya ikut 5. Bahkan Nganjuk dan Gresik bisa ikut 7 yang setara dengan kurban 1 sapi,” terangnya.
Kurban Kemasan Nasional Rp 8 M
Zainul Muslimin menambahkan secara nasional Lazismu Jatim dipercaya oleh Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk mengelola kurban kemasan.
Tahun ini di tingkat nasional terkumpul Rp 8 M. Menurut dia peserta kurban kemasan tahun ini tidak didominasi dari Jatim dan Jateng saja. Namun juga dari wilayah lain, seperti Yogya, Jabar, Sulawesi Selatan, Riau, Kalimantan (Utara dan Selatan), Medan, Gorontalo, Aceh, Sumatera Barat dan Lampung.
Zainul mengatakan, beberapa lembaga amil zakat (LAZ) lainnya juga mulai bermitra dengan Lazismu dalam program kurban kemasan. “Saat ini sudah ada 2 LAZ yang bergabung dalam program ini,” tuturnya.
“Nilainya juga luar biasa. Dari 2 LAZ itu bisa menyumbang Rp 1 M lebih. Berarti potensi di luar yang belum tergarap masih sangat besar. Semoga ini juga dibaca oleh teman-teman Lazismu daerah,” kata dia.
“Kami pun menyembelih 200 ekor lebih sapi kelas besar dengan berat antara 500 kg hingga 1 ton di rumah potong hewan (RPH) yang higienis. Tujuannya untuk menghasilkan daging-daging yang berkualitas siap olah menjadi rendang dalam kemasan kaleng” tambahnya.
Proses Rendangmu Dua Bulan
Zainul Muslimin menejalskan, setelah dipotong di RPH, selanjutnya daging dibawa ke pabrik pengolahan makanan untuk diolah menjadi makanan dalam kemasan dengan target sebanyak 150 ribu kaleng Rendangmu dan Kornetmu.
“Pemrosesan daging kurban menjadi Rendangmu memakan waktu kurang lebih dua bulan. Setelah jadi Rendangmu kemasan kaleng maka akan segera dikirim ke pengurban terutama wilayah dan daerah yang berkontribusi dalam program ini,” jelasnya.
Rendangmu juga didistribusikan ke kawasan 3-T, seperti daerah rawan dan terdampak bencana, pondok pesantren, kampung warga dhuafa dan panti asuhan anak yatim. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.