Tiga Amalan Pencegah Dengki ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian Tiga Amalan Pencegah Dengki ini berangkat dari hadist riwayat Tirmidzi.
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا وَحَفِظَهَا وَبَلَّغَهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ. ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ فَإِنَّ الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ. رواه الترميذى
Dari Abdurrahman bin Abdullah bin Mas’ud dia telah menyampaikan hadis dari Bapaknya dari Nabi SAW, beliau bersabda: ‘Allah memperindah seseorang yang mendengar perkataanku. Dia memahaminya, menghafalnya, dan menyampaikannya. Bisa jadi orang yang mengusung fikih menyampaikan kepada orang yang lebih fakih darinya.
Dan tiga perkara yang mana hati seorang Muslim tidak akan dengki terhadapnya: (1) mengikhlaskan amalan karena Allah, (2) saling menasihati terhadap para pemimpin kaum Muslimin, dan (3) berpegang teguh terhadap jamaah mereka, sesungguhnya dakwah meliputi dari belakang mereka.’
Dorongan Memahami Hadis
Hadis di atas Rasulullah memberikan dorongan kepada, khususnya, para sahabat beliau pada saat itu. Dan juga umat ini secara keseluruhan untuk memahami, menghafal, dan menyampaikan apa yang beliau sampaikan yang kemudian disebut sebagai hadis Rasulullah SAW.
Apa yang beliau sampaikan itu di awali dengan kalimat Allah memperindah atau mengelokkan bagi mereka yang mempelajari hadis Rasulullah. Dalam hal ini sebagai doa atau harapan bagi mereka yang mempelajari hadits untuk diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
Tentu yang demikian merupakan aktivitas yang sangat penting karena hadis merupakan sumber utama setelah al-Quran. Maqalah dalam hadis di atas adalah meliputi perkataan, perbuatan, dan taqrir (ketetapan) beliau.
Allah SWT memberikan jaminan bahwa apa yang disampaikan Rasulullah juga merupakan sumber kebenaran karena bersumber dari wahyu yang di sampaikan oleh Allah kepada beliau.
Allah berfirman:
وَمَا يَنۡطِقُ عَنِ الۡهَوٰىؕاِنۡ هُوَ اِلَّا وَحۡىٌ يُّوۡحٰىۙ
Dan tidaklah yang diucapkannya itu (al-Quran) menurut keinginannya. Tidak lain (al-Quran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (an-Najm: 3-4).
Tentu dalam hal ini termuat juga di dalamnya hadits Rasulullah, termasuk pula ada hadits qudsi yaitu firman Allah akan tetapi redaksinya adalah dari Allah SWT.
Saling Belajar
Dalam rangka thalabul ilmi, kita dapat saja belajar kepada siapa saja dan di mana saja. Karena ilmu itu tersebar di setiap mereka yang cinta menuntut ilmu. Dan begitu pula setiap kita hendaknya menyampaikan kebenaran, sekalipun kita merasa ilmu kita belum seberapa.
Satu pengetuhuan dapat kita sampaikan asal dengan pemahaman yang benar dan saling menguatkan antara hukum satu dengan lainnya, sehingga tidak memberikan kesan bahwa hukum itu tumpang tindih.
Adakalanya seseorang memyampaikan fikih kepada yang lebih fakih atau paham darinya. Sehingga dengan siapapun dan kapanpun setiap kita siap menerima koreksi ke arah pemahaman yang lebih mendalam.
Dengan demikian tidak ada seorang hamba yang merasa paling fakih dari lainnya, kecuali memang sudah masyhur kefakihannya.
Tiga Tidak Menyebabkan Dengki
Kedengkian merupakan penyakit hati. Tapi tiga perkara ini akan hilangkan penyakit hati terutama dalam hubungan dengan ini adalah sikap khianat dan kejahatan.
Pertama, amal dengan ikhlas. Mengikhlaskan setiap aktivitas kita hanya kepada Allah, tidak ada tendensi lain selain keridhaan-Nya. Tidak berharap gelar kehormatan atau kemuliaan atau kepentingan duniawi.
Jika kita ikhlas maka kita secara otomatis memiliki rasa tawakal kepada Allah, sekalipun barangkali kerap menerima kedhaliman.
Kedua, saling nasihat terhadap pemimpin kaum Muslimin. Memberi nasihat itu dalam rangka memberi manfaat kebaikan kepada yang diberi nesihat. Sehingga nasihat itu harus dilakukan dengan cara yang baik pula. Memang tidak ada manusia yang tidak membutuhkan nasihat, karena di balik nasihat itu adalah saling menyayangi dalam kebenaran.
Nasihat yang terutama kepada pemimpin. Jangan sampai seorang pemimpin terjebak bersikap zalim dan sewenang-wenang kepada rakyatnya. Maka seorang pemimpin yang bijak akan selalu terbuka menerima nasihat dari orang lain. Sedangkan nasihat bagi masyarakat berfungsi untuk menjaga kemaslahatan bersama.
Ketiga, berpegang teguh terhadap jamaah mereka. Berjamaah berarti bersinergi, saling mendukung dan menunjang, bekerja sama dan sama-sama kerja. Selalu bersama di kala sulit atau lengang.
Berjamaah dalam rangka menjunjung nilai kebenaran dan bukan menjunjung sistem yang tidak islami. Dalam rangka menjalankan sistem kebenaran yang pasti di dalamnya mengandung keadilan.
Islam mengajarkan hidup berjamaah karena kita adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup secara sendiri. Setiap kita butuh orang lain untuk bersama-sama menempuh hidup dalam naungan kebenaran dan ridha-Nya.
Sehingga dibutuhkan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran dalam rangka menjalani kehidupan ini. Semoga kita semakin giat mempelajari, memahami, dan mendakwahkan sunnah Rasulullah SAW. Amin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.
Tulisan Tiga Amalan Pencegah Dengki ini adalah versi online Buletin Jumat Hanif Edisi 50 Tahun ke-XXIV, 14 Agustus 2020/117 Dzulhijah 1441 H.
Hanif versi cetak sejak 17 April 2020 tidak terbit karena pandemi Covid-19 masih membahayakan mobilitas fisik.