PWMU.CO – Kader Tapak Suci (TS) Muhammadiyah Jombang Eko Febrianto berhasil meraih medali emas dalam kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Bandung Jawa Barat. Kontingen dari Jawa Timur ini berhasil menyingkirkan kontestan lain dari seluruh Indonesia dan dinobatkan menjadi juara satu pada cabang pencak silat setelah sukses mengalahkan kontingen asal Jawa Barat di partai final.
Untuk menjadi juara satu, Eko -sapaan akrabnya- harus melalui perjalanan dan perjuangan yang cukup panjang. Sebelum bertanding dalam kejuaraan PON, para kontingen terlebih dahulu diwajibkan mengikuti Pra PON. Dari hasil pra PON tersebut hanya 11 orang yang diambil untuk melanjutkan ke kejuaraan PON.
“Saya sudah tiba di lokasi tanggal 10 September untuk mengikuti pra PON. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya saya berhasil lolos pra PON untuk ke kejuaraan PON 2016,” kata Eko saat diwawancarai pwmu.co, Senin (26/9).
(Baca juga: Ungguli Pagar Nusa, Tapak Suci Rebut Juara Umum Piala Walikota dan Tapak Suci Dominasi Juara dalam IPSI Regional Championship 2016)
Usai mengikuti Pra PON, kemudian dilanjutkan dengan pertandingan PON yang dilaksanakan pada tanggal 19-25 September 2016. Untuk mencapai podium juara, Eko harus melewati tiga pertarungan lagi.
Pertarungan pertama adalah melawan kontingen asal Papua. Menurut Eko, melawan peserta asal Papua merupakan pertandingan yang paling berat. Kemudian pertandingan kedua melawan kontingen dari DKI Jakarta. Di partai puncak, dia bersua peserta tuan rumah, Jawa Barat.
(Baca: Sekolah Ini Luncurkan Tapak Suci Day untuk Bentuk Karakter Siswa dan Ketika Ratusan Pendekar Silat dari Penjuru Negeri Berkumpul di Tumpang)
“Saya harus melewati tiga pertandingan berat. Namun yang paling berat adalah melawan peserta dari Papua. Mungkin karena ini pertandingan pertama saya di ajang PON, jadi sedikit grogi. Bahkan saya hampir kalah. Untung saja saya kemudian mampu menguasai keadaan dan akhirnya bisa membalikkan keadaan,” tuturnya.
Eko mengaku tidak menyangka dirinya berhasil meraih medali emas. Pasalnya, tidak ada persiapan khusus yang dia lakukan untuk tampil di PON 2016. Dia mengaku hanya melakukan latihan secara rutin dan berdoa. Keduanya dilakukan secara berimbang dan konsisten. Selain itu, dia juga selalu taat terhadap saran pelatih dan orang tua.
(Baca: Tapak Suci Rajai Kejuaraan IPSI dan Anca Budala, Mahasiswi Rumania yang Tertarik pada Tapak Suci sebagai Seni Beladiri Asli Indonesia)
“Kuncinya berlatih, berlatih dan berlatih. Untuk hasil Allah yang menentukan. Selain itu, saya juga selalu mendengarkan saran pelatih dan mematuhi petuah dan nasehat orang tua,” jelasnya.
Berkat pencapaianya tersebut Eko pun merasa bahagia dan terharu, karena bisa mewujudkan cita-cita pelatih dan orang tua. Dia juga merasa bersyukur, karena konsistensinya mempelajari Tapak Suci (TS) terbayar maksimal. “Dari kecil saya sudah akrab dan senang dengan Tapak Suci. Makanya, saya pun tekun mempelajarinya. Alhamdulillah ketekunan saya terbayar dengan prestasi ini. Orang tua saya pun turut bangga,” ucapnya.
Kader Tapak Suci ini memang sangat loyal terhadap Persyarikatan. Sudah tiga tahun dia menjadi pelatih Tapak Suci di SMP Muhammadiyah 1 Jombang. Selain melatih Tapak Suci, dia juga mengajar pelajaran olah raga di sekolah tersebut yang sudah ditempuhnya hampir dua tahun.
(Baca juga: Inilah Hasil Kejurwil Tapak Suci: Surabaya Juara 1, Jember Runner Up dan Tapak Suci Makin Digemari di Perguruan Tinggi Negeri)
“Kebetulan saya juga alumni SMP Muhammadiyah 1 Jombang. Semoga prestasi saya ini bisa menjadi motivasi bagi para kader Tapak Suci lainnya. Khususnya murid-murid saya di SMP Muhammadiyah 1 Jombang,” harapnya.
Pelatih Eko Febriyanto, Sugiharto mengaku turut bangga dengan pencapaian muridnya. Dia salut dengan perjuangan dan kerja keras Eko selama ini. “Dia tampil cekatan dan taktis dalam PON kali ini. Alhamdulillah akhirnya bisa menang. Dia memang anak yang disiplin, pekerja keras dan giat berlatih. Saya bangga dengan pencapaiannya,” kata Sugiharto. (ilmi)