PWMU.CO – Pemimpin, Jaga Amanah dan Janji. Hal itu dikemukakan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Dr Taufiqullah MPd.
“Allah di dalam al-Quran memberikan sifat kepada hamba-Nya. Salah satu sifat hamba yang baik adalah yang pandai memelihara amanat dan menepati janji,” ucapnya sambil menyitir Surat al-Mukminun Ayat 8.
وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.”
Ustadz Taufiq—sapannya—menyampaikan hal itu dalam acara Pelantikan Kepala SMA Muhammadiyah 1 ( Smamsatu ) Gresik periode 2020-2024 Ainul Muttaqin SP MPd. Acara digelar secara virtual dengan menggunakan Zoom Clouds Meetings, Kamis (13/8/2020).
Ainul Muttaqin dilantk untuk periode kedua sebagai kepala sekolah yang beralamat di Jalan KH Kholl No 90 Gresik itu. Periode pertama dia jabat pada tahun 2016-2020 .
“Masa tugas yang diberikan selama empat tahun 2020-2024 adalah modal yang sangat penting. Jika kita bisa memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya di dalam memimpin maka insyaallah SMA Muhammadiyah 1 Gresik bisa mencapai kemajuan-kemajuan dan meraih berbagai macam prestasi terbaik,” ungkapnya.
Sebaliknya, dia melanjukan, jika waktu empat tahun itu digunakan habis tersia-siakan, maka kita semua menjadi orang yang merugi. “Demikian juga akan menimpa lembaga SMA Muhammadiyah 1 Gresik,” tambahnya.
Menjaga Budaya Muhammadiyah
Kepada Ainul Muttaqin dan dewan guru SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Ustadz Taufiq juga mengingatkan pentingnya menjaga budaya organisasi Muhammadiyah di Smamsatu Gresik.
“Di dalamnya ada unsur-unsur budaya dan dimensi-dimensi budaya,” ujarnya. Menurut dia unsur budaya penting yang harus dijaga adalah, prtama, bekerja atas dasar keyakinan.
“Keyakinan kita bersumer dari al-Quran dan al-Hadis. Maka al-Quran dan al-Hadis yang menjadi sumber ajaran Islam itu harus selalu kita hidup-hidupkan. Kita perkuat di lingkungan sekolah kita,” Taufiq berpesan.
Di samping itu, sambungnya, nilai-nilai norma yang kita bangun bersumber pada al-Islam dan ke-Muhammaadiyahan. “Jangan sampai pemahaman ke-Islaman kita dan pemahaman tentang ke-Muhammadiyahan kita itu hilang dari lingkungan sekolah kita,” tutur dia.
Pesan KH Ahmad Dahlan
Ustadz Taufiq juga menegaskan, figur yang menjadi panutan utama warga Smamsatu Gresik adalah Rasulullah Muhammad SAW.
“Yang oleh KH Ahmad Dahlan nama Nabi Muhammad itu dijadikan nama organisasi . Yaitu organisasi Muhammadiyah. Dan KH Ahmad Dahlan melalui organisasi itu digunakan sebagai sarana untuk mengimplementasikan seluruh nilai-nilai dan keyakinan yang diajarkan dalam al-Quran dan al-Hadits tadi,” kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Ustadz Taufiq, sangat penting untuk selalu mengingat-ingat pesan KH Ahmad Dahlan. Yaitu hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah. Atau pesan: Aku titipkan Muhammadiyah kepadamu.
“Yang intinya pesan itu adalah kita hendaklah bekerja di Muhammadiyah itu dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah,” jelasnya.
Selain itu, menurut Ustadz Taufiq, ada dimensi organisasi. Antara lain keterlibatan semua guru dalam kegiatan sekolah. “Keterlibatan seluruh guru ini kalau hilang, maka yang terjadi di sekolah kita adalah apatisme,” ujarnya.
Unsur budaya kedua yang penting menurut dia adanya fasilitas penyesuaian perkembangan ilmu dan perkembangan masyarakat. “SMA Muhammadiyah ini sekolah yang paling tua di Gresik. Kalau tidak bisa mengikuti perkembangan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan akan menjadi tertinggal,” kata dia.
Ketiga, unsur konsistensi. Ustadz Taufiq mengajak kepala sekolah, guru, dan karyawanSMA Muhammadiyah 1 Gresik bekerja secara istkamah. “Jangan ‘anget-anget tahi ayam‘ kata orang Jawa. Kadang-kadang semangat, kadang-kadang tidak semangat. Kadang-kadang bekerja dengan sungguh-sungguh, kadang-kadang bekerja apa adanya,” paparnya.
Dia akhir sambutannya Ustadz Taufiq berpesan, ”Mari kita jaga budaya yang kita miliki di sekolah itu, agar sekolah kita semakin kuat, semakin unggul dan berprestasi. Mudah-mudahan kepemimpinan Pak Ainul di periode kedua ini semakin baik karena punya pengalaman memimpin empat tahun yang lalu.” (*)
Pemimpin, Amanah, dan Janji. Penulis Estu Rahayu. Editor Mohammad Nurfatoni.