PWMU.CO – Jujur. Pesan tersebut disampaikan Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ahmad Faizun SSos dalam kegiatan Upacara HUT Ke-75 RI yang digelar secara virtual, Senin (17/8/20).
Mengenakan seragam coklat keki ala veteran, ia mengatakan, bangsa yang besar adalah yang menghargai jasa para pahlawannya. Menurutnya, sejarah merupakan pelajaran yang amat berharga karena kita bisa tahu bagaimana sebuah perjuangan untuk bisa seperti sekarang ini.
Ia menjelaskan, menjadi guru merupakan pengalaman yang sangat penting untuk dijadikan pedoman menguatkan diri menjadi pejuang sejati. “Ustadz dan Ustadzah SDMM juga melakukan perjuangan yang kuat mendidik siswa sehingga menjadi anak yang tangyuh, cakap, cerdas, dan berakhlakul karimah sehingga mampu mengemban amanah bangsa ini,” jelasnya.
Ahmad Faizun menegaskan, cinta tanah air adalah ajaran yang sangat fundamental dalam Islam. Cinta tanah air adalah bagian dari iman. “Oleh karena itu marilah kita bersama membangun diri kita menjadi sebuah pribadi yang unggul dan kuat,” ujarnya.
Menurutnya, sejarah sangat penting karena semangat kita bisa terpupuk dengan membaca dan mengkaji perjuangan para pendahulu. Ia menceritakan, meskipun berbeda agama dan suku budaya, para pejuang tetap fokus pada perjuangan mereka untuk Indonesia.
Kepada semua siswa kelas I hingga VI, Ahmad Faizun mengingatkan, saat ini kita sedang mengalami kehidupan untuk mengisi kemerdekaan. Banyak pelajaran penting yang kita ambil dari tokoh-tokoh pejuang Indonesia.
“Bagaimana kalimat takbir allahu akbar dan bambu runcing mampu mengalahkan meriam dan senjata modern. Ini bagian dari man jadda wajada,” tegasnya mengisahkan kesungguhan rakyat membela negara dan diganjar dengan kemerdekaan oleh Allah.
Tak Jujur Sulit Diperbaiki
Ahmad Faizun berharap anak-anak belajar dengan sungguh-sungguh, supaya menjadi generasi yang berkualitas. “Yang mampu mengikuti keadaan zaman, membangun kepribadian yang utama dan unggul dalam bingkai akhlakul karimah,” tuturnya.
Apa yang telah disampaikan Bung Hatta, lanjutnya, kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, namun tidak jujur sulit diperbaiki. “Di sinilah pentingnya jujur yang tidak dapat digantikan dengan apa pun,” tegasnya.
Bertugas sebagai protokol upacara Pradita Eka Putri SPd; Pemimpin Upacara M Zainul Arif SPd; Pembina Upacara Ahmad Faizun SSos; Pembacaan Teks Proklamasi Bijak Laksono Putro SPd; Pembaca Teks Undang-Undang Athiq Amiliyah SPd; dan Pembacaan Doa Nur Asiyah SPdI.
Usai pelaksanaan upacara, diumumkan pemenang lomba HUT Ke-75 RI yang telah digelar sebelumnya. (*)
Penulis Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post