PMMU.CO– GowesMu yang dihelat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo, Ahad (23/8/2020) pagi, benar-benar istimewa. Acara ini diikuti Wali kota Habib Hadi Zainal Abidin dan Wawali HM Soufis Subri, juga sejumlah pengurus MUI, NU, dan FKUB.
Mengambil start di kantor PDM, Jalan Soekarno-Hatta, sekitar 150 peserta gowes menempuh rute di kawasan selatan Kota Probolinggo. Yakni, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Brantas, Jalan Ki Hajar Dewantara.
Kemudian melintasi Jalan Slamet Riyadi, Jalan HOS Tjokroaminoto, Jalan Panglima Sudirman, Jalan dr Soetomo, Jalan Kolonel Sugiono. Gowes berakhir di garis finish, rumah dinas Wawali di Jalan Suroyo.
Biasanya para peserta GowesMu mengambil finish di kantor atau rumah Pimpinan Muhammadiyah Cabang (PCM). Tetapi pada even Gowes-Mu keempat ini, Wawali Subri yang juga pembina menawarkan diri sebagai tuan rumah.
”Saya bersyukur, Gowes-Mu kali ini diikuti Walikota Habib Hadi, juga Wawali Pak Subri. Juga dari Saudara-saudara kami dari MUI, NU, dan FKUB,” kata Ketua PDM Masfu’.
Jalin Silaturahim
Hal itu sesuai dengan tujuan GowesMu yang dilahirkan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah. Yakni, menjalin silaturahim, sehat lahir-batin, dan berkemajuan.
”Saya mengapresiasi GowesMu yang digelar Muhammadiyah, apalagi kali ini bisa mengundang dari MUI, NU, dan FKUB. Semoga kerukunan internal umat Islam semakin kokoh,” kata Wali kota Probolinggo Habib Hadi saat memberikan sambutan.
Habib Hadi mengaku, berterima kasih diberi kaos (T shirt) Gowes-Mu. ”Saya diberi kaos Gowes-Mu dari Muhammadiyah. Kok bisa tahu ukuran saya, pas. Kalau suatu ketika gowes lagi, kaos saya pakai lagi,” katanya.
Habib Hadi mengusulkan, kalau bisa suatu saat yang menjadi tuan rumah gowes bareng bergiliran, NU, MUI, dan FKUB. Dalam perbincangan santai sambil sarapan pagi usai gowes, salah seorang pengurus Muhammadiyah mengusulkan, agar gowes berikutnya tuan rumahnya NU. Yakni, gowes dengan peserta memakai sarung bersamaan dengan Hari Santri Nasional.
”Mantap, saya setuju. Ayo gowes bersarung saat Hari Santri Nasional,” kata Wali kota Habib Hadi. Dikatakan karena Hari Santri Nasional sudah diperingati secara nasional maka sudah menjadi milik umat Islam dan bangsa Indonesia.
Momen ramah tamah usai gowes, juga diwarna pemberian masker dari alumni ITN di Probolinggo. Selain itu, Baitul Tanwil Muhammadiyah (BTM) Kota Probolinggo juga menyerahkan cendera mata kepada walikota.
BTM sebagai amal usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang keuangan, tergolong masih baru di Kota Probolinggo. ”Tuan rumah Gowes-Mu dua pekan lagi PCM Kademangan, sekaligus mengenalkan BTM,” kata Masfu’.
Wawali Subri yang juga pembina Gowes-Mu berharap, momen olahraga bersepeda itu semakin mengenalkan Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat. “Muhammadiyah, juga NU, sangat besar perannya bagi pembangunan di Kota Probolinggo,” katanya. (*)
Penulis Ikhsan Mahmudi Editor Sugeng Purwanto