Al Souda seperti surga yang jatuh dari langit di tanah Arab Saudi yang gersang bergurun pasir. Masih jarang orang menegenalnya.
PWMU.CO-Arab Saudi dalam benak orang digambarkan negeri gurun pasir yang kering dihiasi bukit-bukit batu. Ternyata Arab Saudi punya wilayah pegunungan yang hijau, segar, dan ada air terjun. Itulah Pegunungan Al Souda di wilayah selatan.
Dataran pegunungan dengan ketinggian 3.000 dpl, sebuah daerah tersembunyi di atas awan yang memberikan pemandangan spektakuler. Panorama surga di Arab Saudi ini terdiri dari gunung-gunung yang ditutupi hutan lebat, puncak, dan lembah.
Terletak 25 km dari kota Abha, wilayah ini telah menjadi tujuan wisata utama karena warisan budaya, sejarah, budaya, dan cuaca yang baik sepanjang tahun.
Al-Souda menghadap ke Pegunungan Tihama dengan lembah-lembahnya yang menakjubkan berhiaskan rumah-rumah desa kuno di sepanjang lereng dan tebing yang curam.
Di musim panas, suhu bisa turun di bawah nol derajat dan awan hujan memberikan pemandangan menakjubkan saat puncak yang lebih tinggi menerobosnya.
Orang-orang Saudi di musim panas banyak yang bepergian ke sini mencari udara sejuk dan menikmati hutan. Ada lokasi untuk berkemah dan hiking. Di bulan Agustus, hujan turun setiap hari di sebagian besar wilayah pegunungan ini menjadi lebih dingin dan basah.
Negeri di Atas Awan
Fotografer dan Nasser Al-Shehri mengatakan, mendapat objek foto yang luar biasa karena bisa mengambil gambar awan dan lembah dari puncak gunung.
Waktu terbaik adalah saat matahari terbenam. Pengunjung dapat berdiri dengan selimut awan di kaki mereka dan menyaksikan cahaya bulan yang dipantulkan mengubah tampilan lansekap. Benar-benar seperti surga di Arab Saudi.
Pengalaman berkemah di pegunungan hijau, bagi orang Arab menjadi luar biasa. Seperti dikatakan Khalid Siddiq, petugas teknis kesehatan dari Riyadh. Dia mengatakan, saat liburan biasa keluar negeri atau domestik. Karena pandemi covid-19, pekerjaannya jadi sibukselama lima bulan ini.
Dia harus bekerja keras untuk mendapatkan libur selama dua pekan . Kini waktu cutinya dimanfaatkan mengunjungi Al Souda. Menjauhi keramaian lalu menikmati pemandangan hijau yang tenang. ”Tidak perlu banyak berpikir, saya langsung memutuskan untuk berkemah di wilayah selatan,” katanya kepada wartawam Arab News.
Menurut dia, pemandangan Al Souda luar biasa. Sangat indah. Dia juga mengunjungi Bani Mazen di wilayah Abha, Al-Habala dan Tanumah di Asir.
”Saya suka berkemah di Pegunungan Al-Souda dan desa Bani Mazen. Di sini ketika Anda bangun tidur pertama kali melihat gumpalan awan tersebar di langit sejauh mata memandang seolah-olah Anda sedang bermimpi berada di negeri awan,” tuturnya.
Mengobati Kesedihan
Deretan tempat wisata lainnya seperti Al-Habala juga daerah yang sangat luas dan indah. Begitu juga Tanuma memiliki banyak taman alam. Penduduk setempat yang ramah dan baik hati. Kulinernya beragam menarik perhatian wisatawan.
Cuacanya baik sepanjang tahun. Curah hujan yang sejuk di bulan-bulan musim panas. Ladang hijau dan pegunungannya yang indah merupakan daya tarik yang kuat bagi para pejalan kaki dan penyuka kemah.
Wilayah ini menggambarkan pepatah orang Arab. ”Tiga hal yang menghilangkan kesedihan hati yaitu air, kehijauan, dan wajah cantik.” Semuanya ada di Al Souda dan deretan tempat wisatanya.
Siddiq menyarankan pada orang yang baru pertama kali berkemah di sini, siapkan dengan baik perubahan cuaca seperti hujan yang tiba-tiba datang. Pakai tenda tahan air.
Di hutan sini juga banyak monyet. ”Jangan tinggalkan barang-barang penting di tenda. Jika monyet berdatangan lebih baik pilih menghindar ,” ujar Siddiq yang bepergian dengan mobil SUV yang melintasi medan menantang bergunung.
Majed Alharbi juga dari Riyadh punya kesan yang sama. Pemandangan Al Souda benar-benar menakjubkan. Pengalaman yang mengesankan.
Dia datang ke sini pakai mobil SUV. Berkemah singkat selama dua hari untuk menghindari kondisi ibu kota yang panas.
”Saya selalu ingin mengunjungi wilayah ini. Sebenarnya saya lebih suka pesiar ke luar negeri. Tapi penerbangan tak ada di masa pandemic. Saya memilih wilayah selatan ini karena cuacanya yang bagus dan dekat,” ujarnya.
Sampah dan Toilet
Sayangnya pengunjung banyak meninggalkan sampah. Pemerintah kota bisa mendistribusikan tempat sampah yang lebih besar dan membagikan kantong sampah kepada pengunjung. Perlu juga dibangun toilet umum dan tempat makan.
Abdullah Shannan, seorang guru berusia 33 tahun dan penduduk asli desa Al-Baha, mengatakan jumlah pengunjung ke wilayah ini telah meningkat pesat.
”Di sini lebih banyak ruang bagi pekemah untuk mencari dan menemukan tempat baru,” katanya. ”Ada lembah dan hutan yang sangat mudah diakses dengan mobil.”
Dia mengatakan, masih banyak tempat yang patut dijelajahi untuk tempat berkemah seperti di Taman Pangeran Mishari dan lainnya.
Ahlam Mash’hadi, seorang fisioterapis dan seniman, mengatakan, pegunungan memberikan lingkungan yang inspirasional dan sempurna untuk pekerjaannya.
”Saya merasa benar-benar bersemangat dan meditasi membantu saya bersantai dan menikmati pemandangan alam. Pemandangan awan memicu imajinasi saya,” katanya. (*)
Editor Sugeng Purwanto