PWMU.CO – Dari vlog ke kuis, lomba 17-an di Musasi. Kegiatan secara virtual itu dihelat pada 20-23 Agustus 2020. Pemenangnya diumumkan Rabu (26/8/20).
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 diperingati SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi) dengan beragam lomba. Dari vlog kemerdekaan, membaca puisi, foto bertema keluarga, dan membuat komik. Ada juga menyanyi lagu nasional, membuat poster kemerdekaan, dan kuis kemerdekaan. Tiap bidang lomba diwakili dua peserta per kelas.
Platform Zoom dan YouTube
Waka Kesiswaan SMP Musasi Dra Eny Sulistyowati mengatakan, lomba yang diikuti serentak dari kelas VII hingga IX itu digelar secara virtual. “Tahun ini lomba berbeda dari tahun sebelumnya. Karena pandemi, lomba hanya bisa dilaksanakan melalui platform Zoom atau Youtube,” katanya.
Menurutnya, dalam keadaan pandemi, kerja sama dari panitia, wali siswa, serta wali kelas menjadi kunci kesuksesan acara tahunan tersebut. “Seperti penyampaian teknis lomba dan lain sebagainya. Maka, kami berharap, lomba kali ini bisa tetap menjadi wadah siswa untuk menuangkan minat dan bakatnya dalam menghasilkan karya terhebat,” papar dia.
Di bagian lain, Amira Zahra Adelita salah seorang peserta menyampaikan alasannya mengikuti kegiatan tersebut. Dia mengikuti lomba foto bertema keluarga karena dianggap unik. “Untuk kesulitannya tetap ada, yaitu ketika harus menentukan latar belakang yang bagus untuk foto,” ucapnya.
Amira mengaku ada perbedaan antara lomba virtual dibandingkan secara langsung. “Lebih menyukai lomba secara langsung. Suasana yang berbeda dan pastinya lebih seru jika dibandingkan dengan lomba secara virtual,” ungkapnya.
Menunaikan Tanggung Jawab
Hal senada dilontarkan Cantika Zasha Kamila. Pemenang lomba kuis kemerdekaan dari kelas VIII-E itu menganggap lomba virtual cukup seru. “Kalau lomba secara langsung menegangkan dan membuat lomba terasa lebih serius. Tapi lomba tahun ini cukup seru, karena ini pertama kalinya saya ikut lomba secara virtual,” kata dia.
Cantika merasa senang ketika dinobatkan menjadi juara. Dia merasa bisa menunaikan tanggung jawab dengan baik. “Kuncinya adalah banyak belajar, membaca, dan paling penting adalah doa,” sahutnya.
Hal tersebut diamini sang bunda Nurussaadah. Dia mengaku, memberi motivasi pada sang anak untuk bersungguh-sungguh dan bertanggungjawab karena membawa nama kelas. “Selain itu, juga menambah latihan dengan memperbanyak membaca materi tentang sejarah kemerdekaan. Paling penting, selalu berdoa dan menanamkan prinsip ‘kemenangan adalah bonus, kekalahan adalah cambuk’,” terangnya.
Selain itu, Nurussaadah juga membantu menyemangati putrinya dan mempersiapkan materi untuk dipelajari. “Senang Cantika bisa menang lomba, sebagai bentuk kontribusi menjaga kekompakan kelas,” tuturnya.
Dia juga berharap agar pandemi segera berlalu, sekolah bisa dibuka, dan bertemu kembali dengan teman-teman serta guru. “Karena bagaimana pun, bergaul dan sosialisasi sangat dibutuhkan,” pungkas dia.
Penulis Sekarayu Faradi Susilo. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni