• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Haedar Nashir: Pendidikan Akal Budi Harus Jadi Dasar

Jumat 28 Agustus 2020 | 15:25
in Headline, Kabar
0
239
SHARES
244
VIEWS
Haedar Nashir: Pendidikan Akal Budi Harus Jadi Dasar. Yang basisnya adalah iman, takwa, dan akhlakul karimah. Jangan terjebak pada paradigma teknologis dan instrumental.
Haedar Nashir: Pendidikan Akal Budi Harus Jadi Dasar. Prof Dr Haedar Nashir MSi saat menjadi keynote speech Webinar Dikdasmen PWM Jatim.

PWMU.CO – Haedar Nashir: Pendidikan Akal Budi Harus Jadi Dasar. Yang basisnya adalah iman, takwa, dan akhlakul karimah. Jangan terjebak pada paradigma teknologis dan instrumental.

Demikian pesan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir dalam Education Webinar Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Kamis (27/8/20). Bertema Pembelajaran Jarak Jauh Ramah Kuota, kegiatan virtual via Zoom itu diikuti lebih dari 300 peserta.

Berpijak pada Bumi Sosiologis

Menurut Haedar, pandemi mengajarkan pada manusia, jika banyak hal yang rapuh dalam dirinya. Termasuk dalam keluarga, pola asuh, pemerintah, dan institusi pendidikan yang selama ini bangga dengan kemampuan teknologi informasi (IT). “Ternyata memang, IT ini harus berpijak dalam bumi sosiologis masyarakatnya, dan dia tidak boleh jauh dari dunianya,” ungkap Haedar.

Aspek sosiologis yang dimaksud Haedar adalah masih banyaknya masyarakat Indonesia yang masih dalam keterbatasan. “Banyak yang belum beradaptasi dengan kemampuan teknologi. Termasuk juga dalam keterbatasan yang bersifat ekonomi,” tuturnya sambil menyebut banyak keluarga yang masih kesusahan dalam keperluan sehari-harinya.  

Maka, kata Haedar, di tengah situasi pandemi seperti ini, dunia pendidikan lebih-lebih persoalannya tidak sekadar masalah IT atau konsep kemerdekaan belajar yang bersifat instrumental. “Bukan hanya melihat pendidikan dengan subjek didiknya yang berkorelasi dengan IT, perusahaan, atau berdaya guna. Tetapi manusia dan tugas pendidikan itu memiliki hal mendasar, yakni akal budi,” ungkap Haedar.

Baca Juga:  Wakaf Tanah Seluas 9x17 Meter Itu Kini Jadi Gedung Dakwah Muhammadiyah Kembangbahu

Haedar mengatakan, pendidikan di manapun, di negara semaju apapun, yang menjadi dasarnya adalah akal budi. “Pendidikan yang mencoba mencerahkan akal budi manusia, sehingga menjadi manusia yang tidak hanya berilmu tetapi juga beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Sehingga menjadi manusia yang utuh,” terangnya.

Dasar Pendidikan adalah Akal Budi

Kemampuan-kemampuan teknologis dan instrumental, sambung Haedar, bisa dipelajari. Tetapi belajar hidup itu perlu aktualisasi yang panjang. “Inilah yang semestinya pendidikan nasional tidak boleh keluar dari koridornya. Kemampuan link and match dan kemampuan teknologis itu hanya sekoci,” pesan dia.

Orientasi tertentu pada sebuah fase, lanjut Haedar, ada konteks yang memerlukan penekanan. Tetapi dasar dari mendidik itu ada di UU No 20 tahun 2003. “Yakni mendidik karakter manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa berkepribadian mulia, sekaligus cerdas, berilmu, dan berkeahlian. Saya pikir dasar ini harus tetap,” tambahnya.

Baca Juga:  Milad 111 Tahun: Muhammadiyah Harus Berkecukupan

Haedar menyatakan, pergantian rezim pemerintahan ataupun menteri pendidikan itu hanya bersifat orientasi kebijakan. Tetapi dasarnya adalah pada undang-undang yang muaranya pada usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. “Dan, Muhammadiyah harus tetap konsisten pada dasar pendidikan yang seperti itu,” ungkap dia.

Dia juga menjelaskan, seperti kata Ivan Illich, pendidikan harus tetap berakar pada memanusiakan-manusia. “Termasuk juga mengembalikan manusia pada kulturnya sebagai manusia yang berinteraksi dengan sesama dan alamnya. Serta dia bisa hidup di setiap situasi dan zamannya. Pendidikan Islam juga punya konsep seperti itu,” kata Haedar.

Paradigma IT

Pada kesempatan itu, Haedar juga memberi pesan pada para peserta, agar jangan sampai lupa juga pada paradigma di balik IT. “Bahwa IT hanya instrumen dari paradigma pendidikan yang maju, tetapi tetap berbasis pada pendidikan akal budi. Ini menjadi penting menjadi perhatian bagi kita agar kita tidak larut,” paparnya.  

Pendidikan, sambung dia, juga harus mampu menumbuhkan benih-benih kecerdasan seperti itu. Tetapi tetap tumpuannya pada kemampuan dasar, yakni akal budi yang berbasis iman, takwa, dan akhlakul karimah.

Baca Juga:  Pengukuhan Guru Besar Haedar Nashir Dihadiri Pejabat dan Para Mantan

Dia juga berharap, para guru di lingkungan Muhammadiyah tetap banyak belajar dan tidak merasa panik di situasi pandemi. “Karena biasanya pikiran-pikiran brilian itu muncul di tengah gelombang masalah seperti pandemi seperti saat ini. Cuma juga harus ada kemampuan reflektif kita untuk melahirkan inovasi,” ungkapnya.

Haedar mengatakan, meski Muhammadiyah sudah satu abad lebih menjadi pelopor pendidikan nasional, namun para stakeholder-nya tetap diminta rendah hati untuk belajar.

“Tetap rendah hati dan belajar pada inovasi-inovasi kreatif yang dilakukan kelompok-kelompok kecil, yang banyak menggagas dengan diksi-diksi baru yang menarik dan disenangi anak-anak muda,” harapnya.  

Dia berpesan, agar para guru dan kepala sekolah Muhammadiyah tetap kreatif dan tidak boleh gagap di tengah situasi pandemi seperti saat ini.

“Dari metodologi dan perspektif pendidikan, kita harus terus menyegarkan. Guru-guru juga harus memberi harapan, bukan hanya pada anak-anak tetapi juga pada dunia yang sedang mengalami pandemi psikososial. Harus ada harapan, jika sesudah kesulitan ada kemudahan,” kata Haedar Nashir. (*)

Haedar Nashir: Pendidikan Akal Budi Harus Jadi Dasar; Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Darul SetiawanHaedar NashirPendidikan Akal BudiPendidikan Akal Budi Harus Jadi Dasar
Share96SendTweet60

Related Posts

Karakter saudagar
Headline

Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

Selasa 26 Januari 2021 | 13:26
1.3k
Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir
Kabar

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14
6.5k
Guru besar UMY
Headline

Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

Senin 18 Januari 2021 | 20:15
2k
Problematikan Pancasila
Headline

Covid-19 Meninggi, Haedar Ajak Warga Muhammadiyah Jadi Teladan Prokes

Senin 4 Januari 2021 | 19:22
1.9k
Refleksi Akhir Tahun
Kolom

Refleksi Akhir Tahun 2020

Kamis 31 Desember 2020 | 22:05
22.7k
Kekuasaan
Kolom

Kekuasaan Memang Mengasyikkan

Selasa 29 Desember 2020 | 15:56
157
Next Post
Ilustrasi hidangan spiritual sepekan.

Hidangan Spiritual Sepekan

Bangga Jadi Bagian Kalbu Merindu

Bangga Jadi Bagian Kalbu Merindu

Guru SMP Mutu Surabaya mengikuti Pelatihan Edulogy Virtual bersama Ardy Trainer Edulogy (Muhammad Rukhan Asrori/Pwmu.Co)

Pelatihan Edulogy Diikuti SMP Mutu Surabaya

Coding menjadi favorit siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik selama masa pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pasalnya, mereka bisa berkreasi membuat game, animasi, atau cerita dengan coding.

Coding di SDMM, Kecil-Kecil Jadi Programmer

Bagikan Hand Sanitizer Buatan Sendiri

Bagikan Hand Sanitizer Buatan Sendiri

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
368

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
847

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
262

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
419

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Peduli Pendidikan, 530 gawai dibagikan IKA ITS Peduli dan Kemenko PMK RI. Selain gawai, juga ada 530 set perlengkapan school Covid kit.

Peduli Pendidikan, Bagikan 530 Gawai

Selasa 26 Januari 2021 | 21:51
Kaum pengeluh

Kaum Pengeluh dan Pengumpat

Selasa 26 Januari 2021 | 15:14
Google

Google Search Bakal Hilang dari Aussie

Selasa 26 Januari 2021 | 14:39
Karakter saudagar

Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

Selasa 26 Januari 2021 | 13:26
Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Selasa 26 Januari 2021 | 12:02
Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Selasa 26 Januari 2021 | 11:36
Pemerintah Tunda Bahas RUU HIP, Ini Reaksi Muhammadiyah

Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

Selasa 26 Januari 2021 | 11:01
Partai

Partai Korup Bisa Dibubarkan

Selasa 26 Januari 2021 | 06:18
Peduli bencana, SDMM himpun donasi Rp 21.500.006 untuk korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Peduli Bencana, SDMM Himpun Donasi Rp 21 Juta

Senin 25 Januari 2021 | 21:30
Lelang sepeda menjadi bagian kepedulian Unismuh Makassar dalam menggalang dana kemanusiaan untuk gempa di Sulawesi Barat.

Lelang Sepeda, Unismuh Peduli Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 17:56

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    502156 shares
    Share 200862 Tweet 125539
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    21174 shares
    Share 8470 Tweet 5294
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    38143 shares
    Share 15257 Tweet 9536
  • Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

    1279 shares
    Share 512 Tweet 320
  • Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

    769 shares
    Share 308 Tweet 192
  • Partai Korup Bisa Dibubarkan

    245 shares
    Share 98 Tweet 61
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    1016 shares
    Share 406 Tweet 254
  • Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

    146 shares
    Share 58 Tweet 37
  • Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

    120 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Kaum Pengeluh dan Pengumpat

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama